"Aku tak mau merusak suasana kebersamaan denganmu, karena hanya perasaanku yang tak penting ini untukmu."
®®®®®®®®®®
Lara gadis itu berjalan menuju rumah tetangga sebelahnya, setelah sampai ia langsung mengetuk pintu tersebut seraya mengucapkan salam.
"Assalamualaikum wr.wb." ucap gadis itu.
Tampaklah sosok tinggi tegap berdiri dihadapannya dengan tampangnya yang cool.
"Hemm, waalaikumsalam wr.wb." jawab cowok tersebut.
"Ngapain Lo kesini?" tanya Raihan tak suka.
"Lara cuman mau ngasih ini, dari bunda lara." jawab gadis itu.
"Siapa Rai?" tanya Venny.
"Oh tetangga baru ya? Ayo masuk dulu." ajak Venny mamanya Raihan.
"Gak usah Tan, lara cuman mau ngasih ini." ucap gadis itu seraya menyodorkan sebuah kotak makan.
"Kamu ini ada tamu gak disuruh masuk!" tegur Venny.
"Tamunya dekil kayak gitu ma, kayak anak jalanan, siapa yang mau?" sindir Raihan kemudian meninggalkan kedua perempuan itu.
"Jaga ucapan kamu! Siapa yang ngajarin kayak gitu?" ucap Venny ia merasa bersalah pada gadis dihadapannya ini, karena ia pernah mendapatkan ucapan seperti itu dulunya oleh Brilian.
"Maafin anak Tante ya? Biasa mirip sama bapaknya agak begitu emang." ucap Venny berharap lara memakluminya.
"Iya Tan, gapapa." jawab gadis itu dengan tulus.
"Yaudah lara pamit dulu Tan, assalamualaikum wr.wb." ucapnya kemudian menyalami punggung tangan Venny.
"Gadis itu memang baik, gak seharusnya itu anak bilang kayak tadi! Harus gue kasih pelajaran ini!" gumam Venny sambil menatap punggung gadis itu yang perlahan mulai menjauh.
Lara gadis itu menghempaskan tubuhnya ke kasur empuk miliknya, rasanya seperti ada sebuah jarum yang menusuk dirinya sakit, namun tak berdarah itulah yang ia rasakan sekarang.
Ia tahu bahwa sampai kapanpun Raihan tak akan pernah bisa menerima dirinya yang jauh dari kata sempurna, ia sadar walau sampai kapanpun rasanya ini akan tetap seperti itu, bahkan sampai sekarang pun dia belum tahu apa arti perasaan ini, tapi saat dia berada didekat Raihan tubuhnya seolah bergejolak dan degup jantungnya berdetak lebih cepat.
®®®®®®®®®®
Hari ini Raihan berencana keluar bersama teman-temannya nongkrong ala anak remaja sekarang.
Raihan meurunin anak tangga satu-persatu sambil merapikan rambutnya.
"Ma, Raihan keluar dulu." pamitnya seraya menghampiri venny untuk bersalaman.
"Iya hati-hati! Jangan sampai larut malam, jangan sampai melakukan yang aneh-aneh!" cerocos Venny, Raihan yang mendengarkan ceramahan mamanya tersebut hanya bisa menghela nafas panjang.
"Yasudah! Raihan berangkat assalamualaikum wr.wb." ucapnya kemudian melenggang pergi.
Sesampainya di tujuan, Raihan segera melepas helmnya dan menuju temannya berada.
"Telat 5 menit!" celetuk Reval.
"Ck, biasalah kayak Lo gak ngerti aja." jengah Raihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIHAN [SELESAI]
Teen Fiction[jangan lupa di follow] Raihan Argantara merupakan ketua dari Genk Gempur, pesonanya membuat siapapun menekuk lutut karena parasnya yang nyaris sempurna. Tentang perjodohan tak terduga yang membuat keduanya harus melengkapi satu sama lain, dan mener...