• Chapter 26 •

1.3K 191 56
                                    


Bismillah semoga februari ini consequences bisa selesai.

Huhu biar aku ga stress mulu

◻️

◻️

◻️

Jennie Kim, Wanita cantik yang biasa nya terlihat tidak takut dan selalu kuat dalam menghadapi hal apapun, kini sukses dibuat menunduk gugup karena harus berhadapan dengan sosok wanita yang sejak tadi menatap nya penuh intimidasi.

"Unnie, berhenti menatapku seperti itu!"

Ya, orang yang dimaksud jennie adalah Bae Irene, wanita yang saat ini sedang mengetuk-ngetuk meja dengan jemarinya sambil menatap penuh intimidasi wanita dihadapan nya.

"Aku akan bertanya padamu dan kau harus menjawab dengan sejujurnya"

"Okay". Jennie menegakkan tubuhnya, kali ini terlihat cukup berani.

Irene dengan raut datarnya itu, mulai memajukan tubuhnya untuk menatap serius wajah sahabatnya.

"Kau dalang yang melakukan teror ke rumah keluarga Suho bukan?"

"Eum, memangnya kenapa?". Jawab jennie begitu santai.

Irene mengulum bibirnya sendiri sambil mengangguk pelan.

"Lalu apalagi yang kau dan anak buahmu lakukan?"

"Kami hanya bersenang-senang, anggap saja mengerjai keluarga bejat itu"

Oke, irene tidak harus kesal dengan sifat sahabatnya yang tergolong jahil dengan cara antimainstream.

"Aku dengar, ada kejadian terror juga di basement perusahaan Lee Suho, Apa_"

"No!". Potong jennie cepat.

"Aku dan anak buahku hanya bermain disekitar rumah mereka, dan aku tidak pernah menerror dengan darah seperti itu. Buang-buang uangku saja membeli darah". Lanjut jennie lagi dengan tangannya yang kini mengambil potongan apel yang ada diatas meja.

Irene terlihat menarik nafasnya dengan ekpresi wajahnya yang terlihat berpikir keras, hal itu diam-diam membuat jennie ikut penasaran.

"Kenapa kau jadi terlihat mempermasalahkan sekali hal-hal ini, padahal sejak awal ini yang kau mau kan". Sarkas jennie.

"Ya, tapi ada hal yang mengganjal dan itu membuatku terus berpikir"

"Ouh ayolah Bae Irene, seorang Lee Suho pasti mempunyai musuh yang banyak didunia bisnis, bukan hanya kau atau Darren saja"

"Darren?". Irene menggumam pelan menyebut nama mertuanya itu.

Tiba-tiba saja kedua matanya menatap ke arah jennie lagi dengan kerutan di dahinya.

"Apa kau pikir.. Dia melakukan aksi juga dibelakang kita?". Tanya irene serius.

"Who? Darren?"

"Yes"

Jennie terlihat ikut berpikir, hingga kemudian wajahnya berubah terkejut.

Consequences ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang