Sudah 2 minggu, sudah berjalan selama itu Kim Seolhyun harus merasakan ketidakpercayaan dan juga keanehan yang terjadi dirumah tangganya, atau bisa dibilang lebih tepatnya di sosok suaminya.Sejak kejadian ia melukai wajahnya sendiri, Esok harinya wanita itu sudah menemukan pria itu berada didapur membuatkan roti panggang dan itu untuknya.
Suatu keajaiban yang sebenarnya tidak pernah seolhyun sangka jika pria yang biasanya dingin tak tersentuh itu memberikan suatu perhatian kecil kepadanya.
Dan sekarang, Pria itu juga melakukan hal yang sama. Terkadang membuat Seolhyun mencubit pahanya sendiri karena masih tidak percaya bahwa pria yang saat ini menaruh segelas susu didepannya adalah Lee Suho.
"Makan sarapanmu, setelah itu aku akan mengantar mu"
Dan Ya, Seolhyun juga harus dibuat menghangat dengan intonasi suara Suho yang selama 2 minggu ini terdengar begitu berbeda. Pria itu selalu berkata dengan suara yang begitu menenangkan dan juga sorot matanya yang selalu teduh jika menatapnya, membuatnya hatinya yang sudah terlanjur penuh luka itu secara perlahan sedikit berkurang dari rasa perih yang biasanya sering ia rasakan.
Suho membaca Koran pagi sambil menunggu istrinya sarapan, pria itu bahkan tidak menyadari jika Seolhyun berkali-kali menatap ke arahnya.
"Kau hanya minum kopi?". Seolhyun bertanya pelan.
"Eum". Jawab pria itu pelan.
Wanita itu sebenarnya sedikit penasaran dengan keadaan suaminya. karena jujur walaupun ia senang Suho berubah dari hari ke hari, ia tetap bisa melihat kesedihan yang terkadang terpancar dari kedua mata pria itu.
Suho juga terlihat tidak nafsu makan belakangan ini, pria itu lebih sering mengkonsumsi coffe daripada makanan sehat untuk tubuhnya.
"Kenapa? Kau mau kopi juga?"
Seolhyun tersadar dari lamunannya dengan Suho yang kini mulai berdiri dari kursinya dan melangkah ke arah kitchen bar.
"Suho, Kau mau apa?"
"Membuatkan kopi untukmu, Kau suka kopi kan?"
Seolhyun untuk kesekian kalinya harus dibuat terdiam, Sikap dan perilakuan suho belakangan ini ternyata mampu membuat nya tersentuh dan hal ini masih terasa seperti mimpi baginya.
"Suho?"
"Eum?"
Pria itu tidak menoleh, punggung tegapnya itu terlihat begitu serius membuatkan segelas kopi untuk istrinya. Hal itu membuat Seolhyun untuk berdiri dari tempatnya. Wanita itu tersenyum ketika melangkah lebih dekat ke arah pria yang masih membelakangi nya.
Greb
Tangan Suho yang sedang mengaduk kopi itu lantas terhenti, wajah pria itu dibuat kaku dengan nafasnya yang sedikit tercekat.
Seolhyun memeluk tubuhnya dari belakang dengan begitu erat, dan membuat suho diam-diam mencengkram sendok ditangannya ketika momen kecil terlintas dikepalanya.
"Suho, Terima kasih". Seolhyun berucap dengan nada yang sedikit bergetar dan sepertinya wanita itu sudah ingin menangis dibahunya.
"Terima kasih sudah mewujudkan sesuatu yang selalu aku inginkan". Ucap wanita itu lagi.
Suho memejamkan kedua matanya dengan perasaan nya yang campur aduk, ia merasa seperti ingin menangis namun ia tidak mungkin menangis didepan istrinya.
Pria itu dengan perlahan memutar tubuhnya untuk melihat langsung wajah istrinya yang ternyata sudah basah lagi dengan air mata.
Suho tersenyum dengan wajah sendunya, tangannya terangkat untuk meraikan helaian anak rambug istrinya yang saat ini sedang menatapnya dengan kedua mata yang berair.
KAMU SEDANG MEMBACA
Consequences ✔
Fanfiction[Completed story by Ciionuzy] Bae Irene Hidup dalam bayang-bayang atas pedihnya sebuah masa lalu dan menggenggam erat sebuah rasa benci sekaligus dendam yang terlanjur sulit untuk disembuhkan. Dan Pria itu, Lee Suho harus menerima semua konsekuens...