• Chapter 33 •

1.3K 207 60
                                    

Malam yang dingin dengan hujan deras yang terlihat dari kaca besar itu, membuat suasana malam yang dingin semakin terasa dingin dengan kedua orang dewasa yang sama-sama terduduk disatu sofa yang sama dan terpisah oleh sebuah jarak dari keduanya

Lee Suho, pria yang belum lama mengizinkan seorang wanita masuk kedalam apartemen nya itu hanya bisa terdiam untuk waktu yang cukup lama, pria itu bahkan terlihat tidak menunjukkan suatu ekpresi berarti sejak tadi.

Begitu juga dengan Bae Irene, wanita yang datang dalam keadaan kehujanan itu terlihat terus memandang kosong ke arah depan dengan sorot mata yang tidak bisa dimengerti.

Tubuhnya kedinginan, tangan nya bahkan masih sedikit mengigil, namun pikiran wanita itu justru berkelana jauh entah kemana.

Saat baru masuk Suho sudah memberikannya handuk tpi wanita itu terlihat tidak berniat mengeringkan rambut serta bajunya yang lumayan basah, irene hanya diam dengan gesture yang begitu kaku.

Terdengar helaan nafas dari pria yang tiba-tiba saja berdiri dan melangkah pergi masuk kedalam kamarnya. Namun lagi-lagi wanita itu tidak merespon sama sekali pergerakan yang ada disekitar nya, dirinya jelas-jelas masih sangat tidak percaya dengan hal yang lihat dirumahnya.

Sejak ia melihat senjata diruang kerja suaminya, pikiran irene langsung buyar, wanita itu bahkan langsung keluar dari rumah mewahnya, berlari menembus hujan dan memilih untuk menaiki sebuah taksi yang tujuannya sama sekali tidak ia ucapkan, hingga pada akhirnya irene memilih untuk berhenti didepan gedung apartemen ini, tempat yang seharusnya tidak irene kunjungi lagi, namun hati wanita itu tiba-tiba saja menuntunnya ketempat ini.

Entah apa yang Suho lakukan didalam kamarnya, irene sama sekali tidak peduli, hati dan pikiran nya saat ini sedang berada di kondisi yang tidak baik.

Selang beberapa lama Suho keluar dengan keadaan dirinya yang sudah berganti pakaian, pria yang saat ini memakai kaos putih biasa itu membawa sebuah kemeja ditangannya.

"Ganti pakaian mu"

Suara itu terdengar pelan namun terkesan lelah.

Irene masih saja diam dengan posisi yang masih sama, melamun dengan sorot mata kosongnya.

Membuat suho lagi-lagi harus menahan sesuatu didalam hatinya yang ingin sekali menyuruh wanita itu untuk tidak berekspresi seperti itu, karena itu jelas-jelas bisa membuat nya semakin khawatir.

"Bae irene?"

"Aku benci nama itu"

Suaranya terdengar dengan sedikit nada yang begitu dingin, membuat suho harus menghela nafasnya lagi.

Pria itu mengambil handuk yang tergeletak disisi irene dan sisa kesabaran nya ia memilih duduk disamping wanita yang saat ini masih terus seperti itu.

Suho dengan perlahan mulai mengeringkan rambut irene dan dengan begitu hati-hati ia bertanya.

"Kau kabur dari rumah?"

Diam, tidak ada yang menjawab pertanyaan nya.

"Jika kau ada masalah, kau bisa bercerita kepadaku"

Irene pada akhirnya menoleh secara perlahan ke arah pria yang duduk disampingnya.

Suho pada awalnya sempat terdiam kaku melihat kedua mata irene yang memerah menatapnya selama itu. Hingga kemudian wanita itu mulai berdiri dan mengambil kemeja yang ada dipangkuan Lee Suho.

Tanpa berbicara Irene bahkan langsung pergi dari hadapan pria itu dan tanpa meminta izin masuk kedalam kamar miliknya.

Brakk

Consequences ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang