• Chapter 32 •

1.2K 195 65
                                    

Dx Furniture, Seoul.

Jennie Kim, Karyawan cantik yang dipercaya mengambil alih pekerjaan direktur utama dari perusahaan ini berjalan begitu anggun disepanjang lorong menuju ruangannya.

Perempuan yang memiliki gummy smile ketika tersenyum itu sesekali membalas sapaan selamat pagi dari bawahan nya dikantor utama ini.

Pagi ini Mood wanita itu sedang baik, ia juga tak lupa membawa 1 cup coffee yang ia beli sebelum sampai ke kantor.

Tepat saat langkah cantiknya itu memasuki ruangan direktur, Jennie harus dibuat tersedak kopinya sendiri karena melihat sosok yang tiba-tiba ada bagaikan hantu.

Siapa lagi jika bukan Bae Irene, wanita yang saat ini terlihat duduk disalah satu kursi buatan Dx Furniture dipojok ruangan, dengan kondisi yang sedang melamun namun lebih terkesan seperti sedang berpose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa lagi jika bukan Bae Irene, wanita yang saat ini terlihat duduk disalah satu kursi buatan Dx Furniture dipojok ruangan, dengan kondisi yang sedang melamun namun lebih terkesan seperti sedang berpose. oke jennie akui, mau posisi bagaimana pun sahabatnya itu memang memiliki High Class nya sendiri.

"Gosh! You scared me! What are you doing here?"

Irene melihat dengan datar sosok sahabat nya yang melangkah ke arahnya dengan raut sedikit sebal sekaligus heran.

"I'm bored"

"Kau yang meminta cuti lama, tapi kau sendiri yang merasa bosan. Aneh"

"Kau tidak senang aku berada disini?". Sahut irene

"I'm so happy, did you see it in my face right now?!"

Irene sedikit terkekeh melihat wajah jennie yang seperti terpaksa memasang senyumnya.

"Well, Cuti ku tinggal 2 hari lagi, tapi aku sudah merasa begitu bosan dirumah dan aku merindukan pekerjaan ku". Irene mulai berdiri dari tempatnya dan berjalan ke arah meja kerjanya.

"Baguslah, jadi aku bisa pergi berpesta sepuasku tanpa memikirkan berkas-berkas memusingkan ini". Jennie kini mendudukan bokongnya disisi meja kerja milik irene.

Irene hanya diam tanpa merespon, wanita yang sudah duduk dikursi kuasanya itu terlihat fokus melihat hasil kerja sahabatnya.

"Kau cukup hebat". Puji irene pelan namun ekpresi nya justru membuat jennie berdecih.

"Tidak ada orang yang bahagia jika dipuji dengan wajah datarmu itu". Sindirnya.

Irene hanya melihat wajah jennie sekilas kemudian kembali lanjut melihat berkas-berkas dimejanya.

"Beritahu aku, kenapa belakangan ini kau seperti seseorang yang kerasukan?". Jennie mengeluarkan pertanyaan yang sudah beberapa hari ini ia simpan sendiri.

"Ck, pertanyaan macam apa itu?". Sahut irene, masih terlihat tidak peduli dengan wajah jennie yang penasaran.

"Hei, Aku serius bertanya! Tingkahmu belakangan ini membuat ku merasa heran sekaligus aneh. Kau jadi lebih sering menangis, emosimu bahkan sering tidak terkontrol, kau tidak pernah seperti ini sebelumnya"

Consequences ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang