[Completed story by Ciionuzy]
Bae Irene Hidup dalam bayang-bayang atas pedihnya sebuah masa lalu dan menggenggam erat sebuah rasa benci sekaligus dendam yang terlanjur sulit untuk disembuhkan.
Dan Pria itu, Lee Suho harus menerima semua konsekuens...
Perpisahan membuat manusia belajar tentang mereka yang harus terbiasa akan kalimat tersebut dikemudian hari.
...
Cahaya terang yang menarik nya menjauh itu dengan perlahan menggelap dan tiba-tiba saja ada sebuah cahaya lagi yang jauh lebih terang dan membuat kedua matanya terbuka.
Deru nafasnya yang terasa memburu dengan kedua mata yang berair itu menatap langit-langit ruangan yang membuat dia terdiam kaku.
Kedua tangannya dengan perlahan meraba tubuhnya sendiri dengan sorot mata yang sedikit gelisah, ia bahkan tidak sadar jika ada airmata yang sempat terjatuh disudut matanya.
Tubuhnya yang lemas itu mulai bangkit secara perlahan dan dengan keadaan terduduk diatas ranjang, kedua matanya mulai menatap ke sekitar nya dengan pandangan aneh sekaligus bingung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamar bernuansa putih dengan gorden jendela yang terbuka itu membuat kepalanya sedikit terasa pening, dia bahkan berkali-kali memastikan bahwa dirinya sedang tidak berada didalam tidurnya lagi.
Kepalanya menoleh ke arah nakas disamping ranjang, dimana kini kedua matanya dibuat tertegun melihat sebuah bingkai foto yang sukses membuat nafasnya terasa berhenti untuk sesaat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Indah sekali..
Foto itu membuat kedua matanya kini beralih menatap tangannya dan betapa tidak percaya nya dia ketika melihat cincin yang sama difoto itu kini melingkar Indah dijari manisnya.
Kedua matanya mulai memanas, ia sekali lagi menatap kamar ini dan ia baru menyadari jika aroma diruangan ini memiliki aroma yang familiar dan sangat ia sukai dari seseorang.
Hal itu membuat kedua kakinya dengan perlahan turun dari ranjang yang ia tempati, tubuh lemasnya itu mulai melangkah ke arah pintu kamar yang sedikit terbuka.
Dengan keadaan yang masih sedikit bingung dan kepala yang terasa pening, lelaki yang wajahnya sedikit pucat itu mulai melangkah keluar dari kamar itu.
