• Chapter 02 •

2.7K 332 44
                                    


Hari kembali berganti, dan orang-orang yang berada di penginapan itu mulai beraktivitas kembali.

Lee Suho dan Tuan Bae sudah keluar dari area sana untuk memutari wilayah nya ditemani juga oleh Sekretaris pribadinya Kim Jong suk.

Tuan Bae Menjelaskan dengan baik asal usul bisnis keluarga nya disini dan juga menunjukkan tempat-tempat yang paling sering dikunjungi.

"Puncak wisatawan terjadi pada musim semi, setiap tahunnya penginapan kami akan dipenuhi berbagai pelancong dari luar kota dan mancanegara"

Suho yang berjalan bersebelahan dengan Tuan Bae mendengarkan dengan amat baik, sinar Mentari pagi juga terasa segar dan nyaman untuk tubuhnya.

"Fasilitas disini apakah sangat lengkap?". Tanya Suho

"Untuk Pulau kecil seperti Cheongsando bisa dibilang belum terlalu lengkap. Warga disini masih memilih berjalan kaki daripada mengendarai sebuah mobil, kami benar-benar menjaga polusi ditempat ini. Terdapat juga 2 gedung sekolah dan 1 Rumah sakit daerah yang dibangun langsung oleh pemerintah disini". Ujarnya

Suho diam dengan pandangan yang melekat ke seluruh kebun bunga yang ada disini.

"Mata pencaharian warga pulau ini 70% dari laut, dan sisanya adalah kerajinan tangan. Disini terkenal dengan sandal dan tas yang dibuat dengan bahan daur ulang. Biasanya para wisatawan akan membeli benda-benda tersebut sebagai oleh-oleh"

Mendengar suatu benda yang tersebut dari bibir Tuan Bae, lantas saja Suho menghentikan langkahnya.

Tuan Bae menoleh ke arah Pria muda disampingnya yang kini terdiam sambil terlihat berpikir ragu.

Hingga beberapa detik kemudian suara itu mulai terdengar kembali.

"Apa kau tau... Dimana tempat yang menjual Sendal Kelinci?"

"Nde?"

◾◾◾◾

Ditempat lain, tepatnya pantai lepas yang tidak jauh dari penginapan. Bae Joohyun sedang duduk diatas tikar kecil sambil menyiapkan makan siang yang ia buat sendiri.

Perempuan itu berada disini untuk menemani salah satu Tamu istimewa keluarga nya Lee Eunwoo, yang kini terlihat asik bermain dengan adiknya Bae Jinyoung.

Joohyun sebenarnya cukup malas duduk disini sejak 1 jam yang lalu melihat dua anak muda yang terlihat mempunyai dunianya sendiri.

"Eunwoo- ssi, Jinyoung-ah sudah saatnya makan siang!". Joohyun memanggil kedua orang itu untuk segera makan siang.

Dan dia memanggil Eunwoo tidak lagi dengan embel-embel Tuan, karena itu adalah permintaan mutlak dari Eunwoo sendiri. Mau tak mau joohyun harus menurutinya walaupun dalam hati ia merasa sedikit tidak enak.

Kedua pria yang sama sama memiliki paras tampan itu mulai berjalan ke arahnya dengan tawa yang masih tersisa diwajah mereka.

"Woah Noona, kau menyiapkan semua ini untuk kami?". Ujar Eunwoo yang terpukau melihat hidangan rumahan sudah ada didepan nya.

"Noonaku ini sangat pintar memasak Hyung". Tambah Jinyoung dengan senyuman yang memuji kakaknya.

Joohyun hanya bisa tersenyum mendengar celotehan dua orang didepannya.

"Kalian harus habiskan semua ini, aku tidak mau masakan ku terbuang sia-sia"

"Ck, tenang saja. Aku akan melakukan yang terbaik untuk mu Noona"

Joohyun menggeleng pelan dengan sifat Lee Eunwoo yang sejak kemarin selalu mengucapkan kata-kata seperti itu.

Tapi joohyun cukup kagum dengan sifat Eunwoo yang jauh berbeda dari kakaknya, Eunwoo sangat ramah dan murah senyum, pria itu juga mau berbaur dengan kesederhanaan disekitar sini. Dan hal itu membuat Joohyun tidak merasa tertekan didekatnya.

Consequences ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang