Sebulan sudah aku bertapa, namun ternyata tetap goblok juga.
Guys, selamat menikmati kembali ff ini ~
◻️
◻️
◻️
Sepasang suami istri itu baru saja memasuki sebuah cafe dan duduk di paling pojok ruangan. Hari ini sudah memasuki weekend, jadi sang istri yang sedang libur itu ingin sekali sarapan pagi diluar bersama sang suami.
Ya, mereka adalah Irene dan juga suaminya yang seorang dokter Lee dongwook.
Dongwook tersenyum menatap wajah istri nya yang pagi ini terlihat begitu cerah, Irene terlihat sedang didalam mood yang baik dan itu membuat nya ikut bahagia.
"Oppa, kau mau pesan apa?". Irene fokus membolak-balik kan buku menu yang saat ini ada ditangannya.
"Aku ingin sandwich saja"
Irene menghentikan pergerakan nya, menatap wajah suaminya dengan dahi berkerut dalam hitungan detik dan setelah itu ia tersenyum kecil.
"Oke aku juga, ada yang lain?"
"Kopi latte"
"Oke"
Irene memanggil seorang waiters dan mulai memesan makanan yang diinginkan suaminya dan juga dirinya.
Lee dongwook sempat terkekeh ketika melihat istrinya yang sedikit ragu ketika memesan americano untuk dirinya sendiri.Setelah waiters tersebut pergi, pria itu mulai membuka suara. "Jangan terlalu dipaksakan jika itu bukan keinginan dari dirimu sendiri"
"Apanya?"
"Kopi yang kau pesan"
Irene menyibakkan rambut hitam panjang nya itu kebelakang, memberikan pemandangan cantik yang mampu menghipnotis pria manapun. Tapi pria yang ada didepannya hanya tersenyum kecil ketika menyadari jika sang istri sedang kebingungan atau gugup untuk mengeluarkan kata-kata, ya itu suatu kebiasaan yang dihafal cukup baik olehnya.
"Kau tau_aku hanya.. hanya mencoba untuk terbiasa". Ujarnya pelan.
"Terbiasa untuk hal apa eum?". Pria berkulit pucat itu mengambil tangan milik irene dan mengusap-usap lembut permukaan punggung tangan istri nya.
Irene terdiam sejenak, ia menatap hangat wajah suaminya kemudian ia mulai kembali bersuara dengan begitu tenang.
"Aku harus membiasakan diri dengan rasa pahit itu sendiri, jadi ketika aku dihadapkan dengan situasi yang seperti itu, aku bisa merasakan nya dengan tenang tanpa harus terkejut atas rasa pahitnya kehidupan"Usapan lembut ditangan irene terasa berhenti, Lee dongwook menatap wajah cantik istrinya dengan sorot mata yang berbeda. Pria itu sangat tau makna yang sangat dalam terdapat di kalimat panjang yang baru saja irene ucapkan.
Ia menarik tangan istrinya dan mengecup punggung tangan mungil itu cukup lama dengan perasaan sayang. Hal itu membuat irene diam-diam tersenyum setelah sebelumnya sempat tak berekspresi.
"Aku menyayangi mu, Bae.."
Irene mengangguk pelan, ia menarik tangannya kembali dengan senyum lembut yang tertera diwajahnya kini.
Pintu cafe terlihat mulai dimasuki oleh beberapa orang dan salah satu orang yang baru masuk itu sempat membuat irene sedikit membulatkan matanya. Hal itu lantas membuat Lee dongwook ingin berbalik namun ponselnya yang berdering mampu membuatnya tak melakukan hal tersebut.
Irene memfokuskan pandangannya kembali ke sang suami yang kini terlihat serius mengangkat satu panggilan telepon.
Ia mendengar beberapa kalimat pasien yang keluar dari bibir suaminya dan hal itu tanpa sadar membuat wajahnya mulai tertekuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Consequences ✔
Fanfiction[Completed story by Ciionuzy] Bae Irene Hidup dalam bayang-bayang atas pedihnya sebuah masa lalu dan menggenggam erat sebuah rasa benci sekaligus dendam yang terlanjur sulit untuk disembuhkan. Dan Pria itu, Lee Suho harus menerima semua konsekuens...