• Chapter 08 •

1.8K 233 45
                                    


Los angeles, USA

Los angeles, USA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drttt.. Drttt..

Pukul satu dini hari getaran ponsel diatas nakas membuat seorang Bae Irene terbangun dari tidurnya. Ia menatap sekilas ke arah samping dimana suaminya begitu terlihat pulas memeluk pinggang nya. Tangannya tergerak mengambil ponselnya, Melihat kontak nama yang menelpon nya, lantas saja irene mengangkat panggilan tersebut dengan sedikit mengucek kedua matanya.

"Halo?", Ucapnya pelan dengan suara yang sangat parau.

Suara seorang pria disebrang sana lantas membuat irene membuka kedua matanya dengan baik. Ia diam dalam waktu beberapa detik mendengarkan setiap omongan yang terlontar dari sambungan telepon saat ini.

"Ya, Aku akan kesana"

Setelah sambungan telepon itu terputus, irene memilih untuk bangkit dengan perlahan agar tidak membangunkan suaminya.

Tubuh mungilnya ia bawa menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya agar kembali segar, padahal jujur saja ia masih cukup lelah setelah sore tadi baru saja sampai di LA dan Lusa nanti dia harus kembali lagi Ke Seoul untuk rencana menetap beberapa bulan disana bersama Lee dongwook.

Irene kini berdiri didepan lemari pakaiannya dan memakai jeans hitam biasa, baju turtle neck beserta jaket kulit hitam yang sering ia pakai. Terlihat simple untuk keluar pada waktu dini hari seperti ini.

Ia berjalan kembali ke arah ranjang kamar mereka yang dimana memiliki pemandangan malam yang Indah dari Los angeles, karena penthouse mewah mereka memang berada digedung yang cukup tinggi.

Irene berniat memasukan ponselnya kedalam pouch yang ia bawa, namun pergelangan tangannya ditahan begitu tiba-tiba oleh tangan putih pucat milik suaminya yang kini sepertinya sedikit terbangun.

"Hei.. Hei.. Kenapa terbangun eum?". Dengan begitu lembut irene mengusap wajah suaminya yang masih memejamkan mata namun sedikit menghela nafasnya.

"Kau mau kemana?". Dongwook bertanya dengan kedua mata yang tertutup dan juga suaranya yang parau.

"Hanya sebentar, tidak begitu lama". Ia mengusap-usap lembut rahang wajah suaminya yang sepertinya mulai kembali larut dalam tidurnya dan itu membuat senyum dibibirnya muncul.

Dengan perlahan ia menunduk memberikan kecupan sayang dipelipis suaminya yang sudah kini terlelap kembali.

Irene mulai bangkit, ia mengambil kunci mobil dilaci sebelum pada akhirnya keluar dari kamar mereka, dengan meninggalkan sosok Lee Dong wook yang diam-diam membuka kedua matanya, menatap ke arah pintu dengan pandangan yang sulit untuk diartikan.

...

Porsche hitam yang dikendarai oleh Irene mulai memasuki area rumah mewah nan besar yang dimana sekeliling nya banyak sekali pria-pria berjas hitam yang menjaga setiap sudut rumah ini.

Consequences ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang