22% Itik Buruk Rupa

29 3 0
                                    

"KALIAN? NGAPAIN?"

Hara terkejut atas kedatangan tamunya. Bagaimana bisa 3 lelaki mengunjungi nya pada malam hari seperti ini. Karena Hara tidak pernah punya pacar tentu ini merupakan hal langka yang dialaminya.

"assalamualaikum, ini ga di ijinin masuk nih". Kata Farrel mengawali.

Setelah terdiam beberapa detik Hara mempersilahkan mereka masuk. Mereka datang membawa beberapa kantong kresek berisi minuman kaleng, kentang goreng dan ayam dengan masing masing wadah yang berlogo "M"

Setelah masuk mereka memilih duduk di karpet depan tv. Setelah mereka duduk Hara pergi ke kamar mandi bawah untuk melepas shetmask nya.

"ko kalian bisa sih kesini? Kalo ketauan bokap nyokap gue gimana?"

"gue bosen di rumah, terus gue chat Candra katanya keluarga lo lagi gaada di rumah, jadi gue ngajak mereka kesini. Btw ini makanan semua gue yang beli ya, si Farrel banyak duit tapi pelit"

"berisik lo, gue udah bilang gue gabawa dompet".

Setelah itu mereka menikmati makanan mereka dengan bermain uno.

Setelah berkali kali kalah Hara menyuruh mereka untuk pulang. Yang di tolak keras oleh ke tiga orang itu.

"udah kalah diem aja liatin cogan lagi main. Masih asik masa di usir". Kata Farrel.

"yoi, eh denger denger bokap lo mau buka galeri?". Tanya Reyhan.

"iya".

"akhirnya buka juga tuh galeri".

"papah nya kak Farrel? Beneran? Gue pikir cuma suka ngoleksi ternyata suka ngelukis juga?".

"dari kita masih SMP, bokap nya udah bangun tuh galeri nya, cuma karena bokap farrel tuh sultan jadi sibuk sama kerjaan, karya nya baru sedikit padahal bagus bagus banget."

"beneran? Wah gue pengen dateng deh! Emang kapan ka?"

"gaboleh!". Kata farrel setengah berteriak.

"ya b aja kali boy". Kata Reyhan.

"bukan gitu, anu gue cuma mau bilang kalo pembukaan galeri bokap gue bukan buat umum jadi cuma tamu undangan aja yang dateng."

"ohh, padahal gue pengen banget dateng".

"kapan kapan gue ajak deh".

Setelah itu mereka pulang. Hara lagi lagi merasa hampa. Tanpa mereka senyum tak akan terbit di bibir mungil nya. Hara naik ke atas. Lalu mengirim pesan kepada seseorang yang semenjak datang ke rumahnya hanya diam dan tanpa senyum.

Hara_
Hey, dah nyampe rumah?

Candra_
?

Hara_
Ck, gue... Hara!

Candra_
Oh. Udh.

Hara_
Oke, btw kenapa tadi diem aja pas kumpul kumpul sumpah gue takut lo kerasukan setan bawah tangga rumah gue

Candra_
Mls.pen bljr

Hara_
Belajar? Dasar cowo gila belajar pantes aja jomblo? Nyokap gue bakal bangga banget punya anak kaya lo kek nya.

Candra_
Read

Hara_
Oke, read! Gue besok mau belajar sama lo tapi pulang sekolah.

Candra_
Read

"Nyebelin banget sumpah sumpah! Ga bisa ngetik apa keyboard nya rusak. Pasti hpnya kentank. Kalo sama gue aja mulutnya kaya cabe giliran kumpul kumpul gini diem aja kaya patung! Sumpah lagi pms kali ya."

Hara menggerutu setelah pesan nya hanya berakhir dengan dua centang biru itu. Lalu terdengar suara gerbang terbuka yang menandakan smart family sudah pulang.

Hara lalu menenggelamkan tubuhnya di bawah selimut mencoba untuk tidur sebelum teriakan bunda nya kembali menggelegar. Langkah kaki terdengar jelas tengah menaiki tangga dengan mantap.

"pasti itu bunda, penasaran gue, kali ini masalah nya apa. 1.... 2.....3...." Hara yang sudah hafal akan kebiasaan bunda nya hanya duduk sambil menghitung langkah langkah yang hampir sampai pintu kamarnya.

Brakkk

Audrey datang dengan amarah yang sangat ketara. Dan hanya diam menatap putri nya. Hara kemudian memberanikan diri memulai pembicaraan.

"masalah apa lagi bun? Apa karena bu siska yang ngebeberin bodo nya hara? Apa temen temen bunda tau gimana prestasi hara di sekolah, atau seperti kemarin kemarin mereka bertanya berapa banyak medali yang hara dapat?"

Plakk plakkk

"semuanya benar, karena siska gurumu itu, mereka jadi penasaran siapa  anak Audrey yang tidak pernah ikut keluar? Kenapa? Mereka jadi penasaran akan kamu? Bunda malu Hara! Kenapa sih kamu tidak bisa buat bunda bangga satu hari saja! Bunda di permalukan selama ini, bunda berusaha sebaik mungkin sebisa bunda buat kamu bisa kaya Oshi! Kenapa kamu ga mau berusaha!"

"kalau aja bunda ngizinin hara ikut lomba art yang di tawarin sekolah sejak hara sd mungkin hara sudah dapat banyak penghargaan! Tapi bunda yang melarang, cuma itu potensi hara! Cuma itu yang hara bisa! Kenapa bunda Malu!"

"kamu pikir mendapat banyak penghargaan dari gambar gambar tidak jelasmu itu membanggakan? Bunda sudah bilang jangan cuma ngandelin potensi kamu itu! Gali lagi gali lagi, Oshi hampir semua bidang bisa! Karena apa? Karena dia mau berusaha buat bisa!"

Setelah itu Audrey pergi dari kamar Hara dengan bantingan pintu yang sangat keras.
Baru beberapa menit Hara tersenyum lagi lagi senyum itu berganti dengan air mata yang jatuh sangat deras.

Masih dengan keadaan menangis Dika, ayah Hara masuk dengan tatapan dingin khas nya yang hanya ia tunjukkan pada Hara.

"punya siapa?" Dika mengangkat jaket kulit yang tak asing di mata Hara.

"kamu sudah membuat kami malu tadi, dan kamu sudah berani membawa laki laki saat kami tidak ada di rumah? Perempuan macam apa kamu". Dika mengatakan dengan tenang dengan nada dingin yang sangat menusuk hati Hara.

"iya Hara berani bawa dia kesini. Hara muak sama kalian yang hanya terus menghina kekurangan putri mereka sendiri. Hara muak!".  Hara berteriak dia ingin melepaskan semua isi hatinya namun ia tahan karena takut akan terlalu melukai perasaan ayahnya.

Brakk

Jaket kulit itu di banting dengan keras ke lantai oleh Dika. Dia lalu menyeret hara ke luar.

"malam ini silahkan tidur di luar. Saya harap anda bisa meng introspeksi diri. Jangan terlalu membuat saya dan istri saya emosi atau anda tidak akan pernah bisa menginjakan kaki di rumah ini lagi."

Jika Dika sudah bicara formal pada Hara itu  tandanya ia sudah sangat marah. Hara menghabiskan malamnya di teras depan rumah ditemani dingin nya malam yang di sertai hembusan angin malam yang katanya tidak baik untuk kesehatan.

" gue kangen lo". Gumam Hara sebelum air mata itu tumpah dengan sangat telaten.

I'm back guys. Di 2021 ini banyak banget yang harus aku capai, sampai ga sempet buka Wp. Semoga kedepannya aku lebih rajin nulis.

Gomawo💜

Papay💜

Aku yang lagi nulis sambil nungguin kamu peka. ㅋㅋㅋ

Oshi Hara🌙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang