Saat sampai di rumah.
"assalamualaikum".
Hening. Sepi.
"waalaikumsalam". Jawab Bi inem dari dapur.
"bi, ko sepi. Pada kemana?".
"pada belum pulang non."
"oh, syukur deh Hehe. Padahal Hara udah siap di marahi karena pulang telat."
"ssstt non Hara ga boleh bilang begitu ih."
"oh ya bi, Hara mau bicara. Tunggu ya Hara mau mandi dulu."
Hara bergegas ke kamar. Setelah beberapa menit. Hara turun menggunakan kaos putih kebesaran dan memakai celana pendek diatas lutut.
Hara senang saat saat seperti ini, tidak ada suara bentakan ayah, suara tamparan Bunda. Cacian Oshi. Hara senang saat sendiri seperti ini.
"non makan dulu ya".
"iya bi, bareng tapi. Hara pengen di temenin."
"bi inem udah makan non".
"yahhh, yaudah deh temenin Hara aja ya."
"oh ya bi ka Oshi ko belum pulang."
"kata nyonya sih, habis non Oshi tambahan kelas dia mau nginep di rumah temen nya."
"ooooo, kalo Bunda? Ayah?"
"nyonya tadi ada kelas siang, kalo tuan pergi keluar kota. Nyonya bakal nyusul tuan kayak nya."
"beneran bi,,,, wahhhhhhh akhirnya Hara bebas hehe heheheh".
"husss, udah makan yang bener habisin ya."
"okeee".
"oh ya bi, Hara pengen banget makan bareng di meja ini sama bunda, ayah, ka Oshi. Tanpa tatapan benci bunda, tanpa tatapan dingin ayah, tanpa membicarakan kekurangan Hara Bi, Hara rindu sebelas tahun lalu. Udah lama ya bi ternyata. Hara rindu bunda yang sayang sama Hara. "
Apakah Hara menangis? Tidak! Hara rasa mungkin air matanya sudah mengering, entah berapa banyak air mata yang sudah di keluarkan Hara. Hara ingin menangis tapi tidak bisa lagi.
Setelah Hara mengucapkan itu, hanya ada keheningan memenuhi ruang makan itu. Bi inem yang biasanya menguatkan kini tak bisa berkata apa apa lagi.
Setelah Hara menghabiskan makanan nya Hara menunggu Bi inem di sofa ruang tamu.
"udah selese bi beres beres nya."
"udah non, ada apa mau bicara sama bibi?"
"bibi ko ga pernah bilang punya anak laki laki seganteng Can- eh". Hara segera menutup mulut nya.
"anak bibi di bilang ganteng nih".
"ya iya lah bi, kan cowo masa cantik." pipi Hara kini sudah memerah.
"oh ya bi, bibi berarti sering cerita ya ke Candra."
"ya, kadang bibi kalo lagi liat non Hara di perlakukan seperti itu bi inem nelangsa non, bibi gabisa pendem sendiri. Jadinya bibi cerita deh."
"yaelah Bi inem Udah kaya remaja aja pengen nya curhat."
"kamu ini!".
"hehe, Bi setauku Candra masuk kelas nya kak Oshi. Berarti dia Pinter dong."
"iya, dia nurunin sifat ayahnya." kata bi inem sambil menunduk.
Suami bi inem meninggal karena kecelakaan. Saat itu bi inem sedang mengandung anak pertama nya.
Hara lalu memegang pundak Bi inem menenangkan.
"bi, Hara sayang Bi inem. Hara gamau liat Bi inem sedih. Senyum ya bi."
"makasih ya non, Bi inem cuma lagi keinget aja."
"non jangan lupa minum obat loh".
"oh iya bi Hara lupa hehe. Nanti bi inem bantu olesin salep nya ya Bi."
Luka Hara masih terlihat. Namun sudah kering. Saat bi inem sedang mengoleskan salep ke pipi hara,hara kembali teringat sesuatu.
"bi, kemarin pas Hara di rumah sakit, bunda sama ayah beneran ga dateng."
"dateng kok".
"tapi ko mereka ga nemuin Hara? Pasti kaya dulu ya bi. Mereka cuma dateng buat bayar administrasi."
"engga kok, non"
"gausah bohong sama Hara lagi ya bi, Hara bukan Hara kecil yang dulu bi inem bohongin terus. Bibi jujur aja gapapa Hara ga bakal sedih ko bi."
Bi inem lalu memeluk Hara erat. Pelukan seperti biasa di saat Hara sedang rapuh. Pengganti pelukan bunda sebelas tahun lalu. Hara suka di peluk seperti ini. Ada rasa nyaman yang menjalar hingga ke hati. Memenuhi ruang ruang hampa yang Hara rasakan selama ini. Hara sayang bi inem.
🌙🌙🌙
Saat Hara di kamar dia membuka ponsel nya. Mengecek instagram nya yang belum lama dia Instal.
haraa_
0 0 9
Post followers following"karena masalah kemaren ya, tapi gapapa deng gue mau cosplay jadi orang asing aja lah hahahah."
Hara laku mengubah username nya. Lalu dia memutuskan untuk tidak mengikuti siapapun dan memprivat akun nya.
"selesai.... Beres".
Hara lalu memutuskan untuk melihat bulan purnama di balkon.
"indah banget. Sumpah".
Tiba tiba terdengar suara berisik.
Tereng teng teng teng teng teng teng teng trenteng teng. (kira kira gitu lah ya:v).
Motor vespa berwarna mocca klasik berhenti di depan gerbang. Lalu pintu gerbang pun di buka oleh satpam rumah.
Dia lalu mamarkirkan nya di depan garasi. Dia memakai helm bogo berwarna coklat. Memakai hodie hitam dan celana hitam.
"siapa sih, malem malem ga keliatan mana pake baju hitam kelam kek gitu, udah kaya maling aja."
Lalu saat dia membuka helm nya.
Deg.
^^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Oshi Hara🌙
Teen FictionKetika yang lebih pandai menjadi kesayangan , serta yang bodoh menjadi beban bahkan aib. Siapa yang mampu menjalani kehidupan seperti itu, yang selalu dicampakan dan di abaikan. kuatkan jika kalian yang mengalami ketidakadilan, penindasan yang dilak...