Sebenernya aku udah buat cerita ini lama banget Hehe. Tapi aku kaya ga percaya diri gituu. Jadi lama lama Tua di draft xixi.
__________________________________________"Bunda, kata bu guru gambar hara bagus Bunda. Lihat Hara dapet bintang banyak kan bunn" seorang anak berusia 5 tahun berlari menemui ibunya saat pulang sekolah.
"wah iya sayang, gambar nya bagus sekali. Mana kak Oshi" bunda celingukan mencari kak Oshi.
"Oshi pulang Bunda, Oshi juga dapet bintang banyak pas di suruh bu guru ngitung ini, bun" kak Oshi menghampiri bunda dengan berlari dari arah pintu bersama pak imam Supir kami.
"wah iya, anak pintar" kata bunda sambil memeluk kak Oshi.
"kamu dapet bintang berapa pas hitung ini, Hara sayang" kini Bunda bertanya pada ku.
"Hara cuma dapet bintang satu bun, Hara bingung ngitung nya bun"
"kok gitu, harusnya kamu dapet bintang yang sama kaya kakak mu"
"tapi kak Oshi gambaran nya gak sebagus Hara bun"
"Hara, menggambar itu engga terlalu penting buat masa depan kamu, yang penting itu hitung menghitung. Kamu harus mencontoh kakak mu ya."
"tapi bunda , Hara ga suka ngitung. Hara benci ngitung. Hara pengen jadi pelukis aja bun!." kata ku kesal.
"Hara! Ingat! Jadilah seperti ayah dan bunda! Jangan jadi pelukis gambar tak jelas lalu di jual! Tak ada gunanya! Lebih baik jadi seperti ayah dan bunda yang mendapat kan uang karena kecerdasan nya!. Bunda membentakku. Pertama kalinya saat umurku baru 5 tahun.
Aku terbangun dari mimpiku. Mimpi itu lagi, mimpi yang membuatku mengingat suatu hal yang bila di ingat akan membuatku rapuh.
Mimpi itu lagi, mimpi yang membuatku mengingat 11 tahun lalu dimana saat aku memasuki TK, awal dari semua ketidakadilan yang di berikan padaku setiap harinya.
Awal dari semua masalah demi masalah, air mata demi air mata, rasa sakit demi rasa sakit yang sudah menjadi makanan pokok sehari hari.Aku Hara Mahardika yang hanya bisa menggoreskan pensil atau kuas pada sebuah kertas. Tak seperti kembaranku kak Oshi Mahardika yang ahli dalam segala bidang akademik.
🌙🌙🌙
Oshi Mahardika dan Hara Mahardika adalah anak kembar dari pasangan Audrey Valencia dan Mahardika Prawira. Jarak kelahiran mereka hanya 5 menit. (kaya upin ipin:V)
Siapa yang tak kenal dengan Audrey seorang dosen Matematika di universitas ternama yang ahli dalam eksaktat dan berbakat dalam memecahkan kalkulus dan semua hal yang tak di mengerti oleh salah satu anaknya. Sering mengikuti olimpiade- olimpiade Matematika tingkat internasional sejak SMP.
Serta, tak ada yang tak mengenal seorang Mahardika Prawira seorang pengusaha yang merintis perusahaan nya sejak muda dulu. Ahli di segala bidang. Sama seperti istrinya, Mahardika muda juga sering mengikuti olimpiade, bedanya Dia itu di bidang fisika.
🌙🌙🌙
Prolognya segitu dulu man teman, chapter berikutnya lebih panjang ko. Btw ini cerita pertama ku hehe, maklum masih garing.
Jan lupa vote ama comment ya 🙃 terus share ke temen temen kalian supaya baca cerita abal abal aku ini hehe😂.
Papay💜
Thank you for reading❤️❤️❤️
Aku yang lagi suka Suga xixi, Tapi stay ama Jungkook koo:').
KAMU SEDANG MEMBACA
Oshi Hara🌙
Teen FictionKetika yang lebih pandai menjadi kesayangan , serta yang bodoh menjadi beban bahkan aib. Siapa yang mampu menjalani kehidupan seperti itu, yang selalu dicampakan dan di abaikan. kuatkan jika kalian yang mengalami ketidakadilan, penindasan yang dilak...