Seperti biasa, karena masih pagi aku mampir dulu ke taman dekat sekolah. Di sana aku mulai melukis. Tapi sial! Pikiranku kacau, dan hasil lukisanku pun kacau. Akhirnya aku berangkat ke sekolah.
Masih sepi.
Setibanya di kelas, ternyata Tiara sudah berangkat.
"Tiara cantik... Ada Pr gaaa?"
"Ada mba ku sayang! Matematika mustahil kalo lo Udah ngerjain!."
"tau aja cantik." kataku terkekeh.
Kringggg Kringggg
Bel istirahat berbunyi. Aku dan Tiara akan ke kantin. Seperti biasa aku dipaksa Tiara untuk di tlaktir,ya karena aku tidak di beri uang jajan lagi.
Tapi saat tiba di depan pintu."eh kak farrel, cari siapa?" tanya Tiara dengan senyum yang merekah. Senang? Sangat! Ya! Tiara sangat senang!.
"lo yang namanya Hara?" tanya kak Farrel tanpa menghiraukan pertanyaan Tiara.
"I.. Iya.. Ka." jawabku bingung dan gugup.
"nanti pulang bareng gue! Ada yang mau gue omongin."
"a.. Ku ga bisa ka, maaf"
"gaada penolakan!"
"ada apa sih! Kenapa maksa! Aku bawa sepeda dan aku gamau naik mobil kaka yaa!." jawabku kesal! Tentu kesal! Siapa dia? Berani memaksaku! Kenal engga!.
"Ada sesuatu yang harus aku omongin dan gabisa di sini. Untuk sepeda, biar gue nanti boncengin lo pake sepeda lo. Mobil gue ditinggal di sini. Jelas! Aku pergi" kata kak farrel lalu melenggang pergi.
"siapa sih dia! Berani berani nya maksa gue!" kataku kesal.
"eh bocah! Semua orang bersyukur kali jadi lo. Di paksa pulang bareng sama pangeran sekolah. " kata Tiara.
"gue ga mau ra,L.. lo cemburu gaa?" tanya ku hati hati.
"ya engga laa, gue bukan siapa siapa nya."
"tapi ra-.." perkataanku di potong tiara.
"udah... Kantin yukk! Laperrrrrrr. Habis ini fisika loo. Buruan" kata tiara menggandeng tanganku.
Aneh. Aku tau dari mata Tiara. Dia cemburu. Ya dia cemburu. Bagaimana ini. Ahhhh ini semua gara gara kak farrel.
Bel pulang sekolah
Aku sedang memasukkan buku buku ke dalam tas, sambil meracau panik.
"Tiara gimana ini... Aku gamau pulang bareng... Apa aku lewat gerbang belakang yaa, eh kak farrel kelas 12 kan? Dia pasti masih lama pulangnya. Apa lo aja yang gantiin gue ra at-" racauku panik. Tiba tiba di potong Tiara.
"aduhh brisik banget si raa, cuma pulang bareng ra! Lo ga bakal di culik."
"tal..pi gue takut.. Lo... -"
"cemburu? Engga Hara percaya sama gue."
"tetep gue gamau pulang bareng, aku mau kabur aja deh."
"kabur kemana?" tunggu. Itu bukan suara Tiara! Ternyata! Ya! Suara kak farrel.
"gue ga akan nyulik lo! Ayo!" kata kak farrel menggandeng lenganku! Lebih tepatnya di cengkram. Seakan aku buronan yang siap lari bila di beri celah sedikit.
Sekolah masih ramai. Saat melewati koridor semua orang di sana menatapku. Ahhh aku malu. Dan. Semoga aku ga ketemu kak Oshi.
"kak mau kemana sii?" Tanyaku saat di parkiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oshi Hara🌙
Teen FictionKetika yang lebih pandai menjadi kesayangan , serta yang bodoh menjadi beban bahkan aib. Siapa yang mampu menjalani kehidupan seperti itu, yang selalu dicampakan dan di abaikan. kuatkan jika kalian yang mengalami ketidakadilan, penindasan yang dilak...