24% Palsu

44 3 0
                                    

Setelah bel istirahat berbunyi Hara langsung keluar untuk mencari seseorang, tak lama dia menemukan orang itu yang baru saja keluar kelas.

"Cannn". Hara berlari menghampiri Candra dengan membawa selembar kertas.

"Lo tau ga gue dapet nilai 70 wah seneng banget gue gilaaa di atas kkm dong". Hara menunjukan selembar kertas itu tepat di depan muka Candra.

Tak ada respon hara kembali mengoceh.
"Tadi malem gue di ancem bunda kalo dapet nilai di bawah kkm lagi hukuman  tetap ada, oh ya makasih ya. Terus apa ya gue mau ngomong apa lagi ya lupa gue saking senengnya."

"Ada apa nii, seneng banget keliatan nya". Reyhan tiba tiba datang dari belakang hara."

"Eh kak Rey mau kaget tapi gajadi".

"Dia dapet nilai bagus tuh 'katanya'". Candra berkata dengan wajah datar nya.

"Berapa emang ra?".

"Malu ka, nilai ini bagus buat standar gue".

"Candra di kasih tau masa gue engga".

"BTW kak Farrel mana?"

"Ck, mengalihkan perhatian, Farrel bolos. Nakal nya lagi kumat. Ngantin yuk".

"gasss". Hara memimpin mereka berjalan menuju kantin dan duduk di tempat biasa mereka.

"Lo punya uang?". Tanya Candra

"Engga, kan ada kak Rey boleh dong tlaktir 1 mangkok bakso ehehehe".

"Ga punya malu". Mulut pedas Candra berulah.

"Punya lah buktinya gue pake baju, ngapain lo yang sewot kak Rey aja ga sewot".

"Iya gapapa gue juga niatnya tlaktir kalian mumpung gaada Farrel".

Setelah memesan Hara teringat sesuatu.

"Oh ya kemaren om Andre papah nya kak Farrel ke sekolah, gue tanya dong soal pembukaan galeri. Niatnya mau minta undangan tuh, tapi ternyata pembukaan galeri itu buat umum. Padahal kata kak Farrel engga kan? Kak Rey tau ga kenapa kak Farrel bohong?".

"Gue emang udah lama temenan sama Farrel tapi dia ga pernah cerita masalah penting sama gue, gue juga gitu. Kaya kita kan punya privasi masing masing dan kita ga mau saling tau, gitu sih".

"Terus kalian mau dateng ga?".

"Kalo lo dateng gue usahain dateng, apa lo mau berangkat bareng?".

"Kak Rey mau dateng? Dateng aja kak tapi ketemu di sana aja jangan jemput gue, takut ketauan ayah, Kemaren waktu kalian dateng malem malem jaket kak Farrel ketinggalan dan gue kena marah abissss. Gue lupa mau ngembaliin."

"Lo kena marah?  Si Farrel minta di pukulin". Reyhan berkata dengan raut wajah yang sepertinya menunjukkan bahwa ia kesal.

"Eh ga usah bukan sepenuhnya salah kak Farrel ko, emm lo dateng ga Can?".

"Males, gue duluan." Candra beranjak setelah selesai makan meninggalkan mereka berdua.

🌙🌙🌙

Pukul 20:00 WIB. Rumah Hara.

Hara tengah menunggu ayah dan bundanya pulang. Tak lama terdengar suara mobil orang tua nya.

"Bundaa".

"Apa! Bagaimana nilai nya?". Hara langsung menyerahkan selembar kertas itu.

"Kemaren bunda janji nya yang penting di atas kkm, jadi Hara engga di hukum kan bund?".

"Berapa nilainya?". Ayah datang lalu melihat selembar kertas itu.

"Kamu bangga dengan nilai segini?".

"Karena ini mungkin nilai ulangan pertama Hara yang di atas kkm selama semester ini. Hara bangga bund".

"70 bangga? Kamu yakin engga nyontek?". Bundanya masih tidak bisa menerima nilai itu.

"Engga bund Hara ngerjain semua sendiri".

"Sudah bund, kali ini kamu engga dihukum.  Tapi ingat sebentar lagi ujian semester kalau nilai kamu sama atau bahkan lebih buruk dari kemarin. Tidak ada toleransi lagi."

Hara meng jela nafas lega, hari ini dia tidak di hukum.

"Yes!!! engga di hukum! Kalo aja sekarang di hukum tidur diluar, bis bisa masuk angin besok gabisa dateng ke pameran".

Pukul 09.00 WIB. Kamar Hara.

Hara pov

"Pake baju apa ya?".

"ko perasaan gue ga enak sih".

"1 jam lagi, ih ko tiba tiba deg degan gini".

Setelah memutuskan memakai baju apa, Gue langsung pergi tak lupa dengan jaket kak Farrel yang lupa gue kembaliin.

Btw rumah lagi kosong, bi inem pulang ke rumahnya. Bunda sama ayah lagi sepedan, kesempatan emas! Tinggal Oshi yang  di rumah.

"Mau kemana lo?". Gue baru megang gagsng pintu, si nenek sihir udah mau ngintrogasi.

"Mau ketemuan sama Kak Reyhan kenapa? Bye!".  Sengaja gue buat marah. Sebelum gue kena imbasnya gue langsung lari. Mang ojol udah nunggu di depan. 

Sesampainya di sana belum banyak pengunjung. Sebelum masuk dia di beri sebuah katalog yang berisi karya karya serta senimannya. Total ada 12 karya lukisan yang akan di pamerkan,saat Hara membalik halaman terakhir katalog itu hara tercengang,jantungnya terasa berhenti berdetak melihat lukisan yang ia buat terdapat di dalam katalog yang di bawahnya bertuliskan nama seseorang yang sangat ia kenal FARREL KENZIE.

Hara lalu segera mencari letak lukisan itu,karena pameran itu hanya satu lantai dan belum banyak orang hara langsung menemukan dua lukisannya yang ternyata sedang di kerumuni oleh banyak orang. Di ujung sebelah kanan bawah lukisan itu terpampang tanda tangan Farrel. Setelah itu Hara langsung berlari keluar galeri dengan menahan bulir air mata yang tengah meronta ingin jatuh.

Di saat itu pula ia berpapasan dengan Farrel yang terlihat cemas dengan nafas tersengal.

"Rupanya lo dah liat, gue bisa jelasin nanti tapi gue mohon jangan kasih tau bokap gue raa,atau jangan jangan lo udah kasih tau?"

Rasa sakit hatiHara bertambah,dia tak menyangka Farrel akan berkata demikian.

"Tenang aja kak". Hanya itu kata yang bisa Hara katakan. setelah itu dia bergegas untuk secepatnya keluar dari galeri itu. Bahkan jaket Farrel lupa dikembalikan lagi.

Dia tak pernah menyangka akan sifat Farrel. Apakan semua orang hanya datang untuk memanfaatkan nya? apakah ada seorang yang tulus datang untuk selalu di pihaknya,menjaganya,membuatnya tertawa. Dia butuh itu. Farrel adalah orang pertama yang datang memberi sorot mentari penerang kehidupan Hara yang melebihi suramnya malam tanpa bintang dan bulan. Dia pernah membuatnya tertawa. Ternyata selama ini hanya kepalsuan yang ia dapatkan. Farrel sama saja seperti kebanyakan orang yang ia temui. Apakah ini akan berlaku pada Reyhan dan Candra? tentang kebaikan palsu?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oshi Hara🌙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang