4%

80 8 4
                                    

Harusnya kemarin updateㅠㅠ
ーーーーーーーーーーーーー

Pagi ini sebelum aku berangkat sekolah aku sengaja tidak mampir ke taman dekat sekolah. Aku buru buru ke kelas karena hari ini ada ulangan Fisika.

"Tiaraaaaa". Teriak ku saat masuk ke kelas.
Suasana kelas masih sepi. Hanya ada beberapa murid pintar yang sedang belajar untuk menghadapi ulangan nanti.

"apa? Jangan berisik gue lagi belajar."

"gimana nanti, gue belajar dari jam 3 pagi ga maksud maksud gimana dong, kalo nilai gue jelek gimana?"

"gak bakalan tau juga kan bokap nyokap lo."

"ishhhhh,kak Oshi pasti tau sekarang kelasku ulangan. Nanti dia ngadu ke bunda, terus bunda minta nunjukin nilai gue. Contekin ya,,,, kaya biasanya.... Ya ya yaaa... Besok kalo di suruh melukis sama pak wawan aku lukisin dehhh. Kalo engga pas ulangan bahasa inggris aku Contekin yaa.... ". Bujuk ku pada tiara dengan wajah memelas.

" gabisa raaa, lo udah belajar kan?sekarang diem yaa gue mau belajar. " kata Tiara dingin. Ada yang aneh,,, seperti bukan tiara yang ku kenal.

20 menit mulutku komat kamit menghafal kan rumus dengan susah payah. Sialnya tak ada satupun yang masuk ke otak. Saat hendak membuat contekan.... Ahhhh sial bu Marni sudah datang.

"selamat pagi anak anak, seperti janji saya kemarin karena kita sudah menyelesaikan 1 bab, hari ini kita ulangan. Sebelum itu mari kita berdoa terlebih dahulu. Berdoa mulai. Selesai". Setelah itu bu Marni membagikan soal soal nya.

Reaksi ku setelah mendapatkan soal......

"ini soal apa? Aneh... Isi isinya Kaya gak pernah lihat. Gila woyyy soalnya terlampau gampang!! Sampai seorang Hara pun tak bisa mengerjakannya. Mau di isi apa ini???... Masa di isi gambaran atau puisi.. Kan ga lucu yaaa. Setelah Ini Hara hanya bisa berserah diri padamu ya allah semoga nilainya tidak terbakar." racauku dalam hati.

40 menit telah berlalu. Artinya kita hanya punya sisa waktu 5 menit. Aku? Aku sudah selesai dari 10 menit pertama. Tentu! Karena jawabannya pun tak masuk di akal. Aku hanya mengerjakan dengan rumus rumus yang ada di ingatan. Serta tak lupa, setiap selesai ulangan apapun mapel nya aku selalu menggambar wajah guru mapel yang mengadakan ulangan di setiap halaman belakang lembar jawaban. Itu karena jawaban ku yang terlampau singkat padat dan tidak dapat dimengerti, selalu menyisakan halaman kosong.

"oke anak anak waktu telah habis! Silahkan kumpulkan. Besok akan saya bagi nilainya."

"siap buuu!"

"setelah ini kalian boleh istirahat. Sekian, selamat ber istirahat semuanya!"

"iya buuu". Bu Marni pun keluar kelas dengan membawa setumpuk kertas berisi jawaban.

"ra lo mau ke kantin gaa". Kata tiara dingin.

"engga raa,, maaf ya gue ada urusan Hehe, lo ga papa kan sendiri."

"iya."  jawabnya singkat. Aneh biasanya Tiara kepo, kalo engga di pasti maksa menemani ku. Ahh mungkin dia sedang kepikiran ulangannya.

Tiba di taman sekolah yang sepi. Aku duduk di kursi dengan di temani buku gambar A3 dan sebuah pensil.
Aku menggambar seorang lelaki yang tengah bermain piano.
Setelah selesai. Ingatan kejadian semalam membuatku menangis lagi, belum rasa cemas akan nilai ulangan ku. Untung saja di taman tidak ada orang. Kebanyakan pasti ke kantin untuk mengisi perut mereka.

"gue bilang jangan sedih." tiba tiba kak farrel datang, dan duduk di sampingku.

"maaf karena gue, lo jadi dimarahin nyokap bokap lo." lanjut kak farrel

Oshi Hara🌙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang