6%

61 10 2
                                    

Chapter  kemarin banyak banget typo nyaㅠㅠ. Soalnya pas up aku males baca lagi. Insya allah bakal tak revisi🙏
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
"sudah berani kamu yaa!".

"mm.. aaksud ayah."

"jawab ayah dengan jujur, tadi pagi kamu berangkat terlambat dam masuk dengan memanjat gerbang belakang!"

"I... Iya".

Plakkk

Satu tamparan.

"ayah", lirihku.

"kamu dihukum saat pelajaran biologi?!".

"Iya... yah... hikss".

Plakkk

Dua tamparan. Sakit!

"kamu bolos pelajaran kimia!!"

"yahh... Hikss.. Hiks..."

Plakkk

Tiga tamparan, sakit. Namun tak sebanding dengan rasa sakit yang hinggap di hati.

"mana nilai ulangan fisika mu!".

"t-tapi!".

"MANA!". Bentak ayah.

Aku lalu memberikan sebuah kertas Yang dimana di kertas itu terdapat tinta merah yang tak ku harapkan.

Kertas itu sudah di tangan ayahku, lalu dengan emosi yang memuncak ayah meremas kertas itu, lalu menyobeknya menjadi kepingan lusuh yang berceceran di lantai.

"kamu tau anak bodoh, hari ini kamu mem permalukan ayah lagi! Kamu tau! Cih! Anak! Aku  Tak sudi memanggil mu anak!. Bunda! Bawa!"

Saatnya!

Aku memberontak ketika aku di bawa ayah dan bunda ke kamar mandi di bawah tangga. Tempat biasa saat aku di hukum. Setelah sampai kamar mandi,bunda menyalakan shower hingga seluruh tubuhku basah. Lalu dia mengunci pintu kamar mandi itu.

" Bi inemm!"

"iya nyonya."

"awas aja kalau Bi inem berani ngasih anak itu makan, atau bahkan sampai membukakan pintu untuk nya! Mengerti."

"iya..bu,saya mengerti".

"Dasar anak pembawa sial, apa yang harus ku katakan pada teman temanku besok di kampus! Guru biologi bodoh itu pasti sudah membeberkan berita ini."

🌙🌙🌙

Pukul 21.00

"maafin Bi inem ya non, Bi inem gabisa nolong!.

" en.. Engga papa bii. Nanti kalo Bi inem nolong, terus di pecat, siapa yang sayang Hara lagi di sini."

" lagi ngapain Bi".

"engga non Oshi, permisi".

Ayah datang,lalu membuka pintu.

Alhamdulillah...














Eitss!

Ayah lalu menyeretku hingga ke teras depan rumah.

"kamu tidur disini malam ini, INGAT! Di luar. Kamu tidak boleh menampakkan kaki di lantai ini. Harus di luar hingga hujan itu benar benar membasahi mu. MENGERTI!."

Oshi Hara🌙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang