Setelah membuang sampah, lelaki itu kembali masuk ke dalam supermarket itu. Hara lalu mengikutinya.
"ngapain lo?". Tanya Hara saat Candra entah sedang melakukan apa di balik meja kasir itu.
"mau beli apa?". Tanya Candra setelah sekian menit mengabaikan Hara.
"gue gamau beli, gue tanya lo ngapain."
"selalu. Lo selalu tanya sesuatu yang lo sendiri udah tau jawabannya."
"ck, kan cuma memastikan. Jadi lo kerja di sini?".
"tuh kan."
" Ya tuhan berilah hamba kesabaran. Kan gue udah bilang gue mau memastikan. Biar gue ga tanya tanya lo terus lo jelasin dong. Susah banget apa!".
"ribet lo! Sana pergi gamau beli kan? Gue mau tutup nih."
"wah pengusiran pelanggan nih, gue laporin nih ke pemilik gedung."
"gue ga salah denger kan ya, lo bilang lo 'ga mau beli kan' !".
"issss dasar cowo nyebelin."
Hara lalu keluar, tapi dia memilih duduk lagi di kursi depan supermarket itu, dia malas pulang.
Slerekkkk krekk krekk
Supermarket itu sudah tertutup sempurna.
"nih minum." Candra menyerahkan sebotol minuman teh yang biasa Hara beli.
"gausah makasih". Kata Hara sambil melihat ke arah jalanan yang mulai sepi, dia enggan memandang lelaki yang kini duduk di depan nya itu.
"gratis lo, mumpung ada promo beli 2, 5000".
"jadi cowo ga modal banget sih, masa traktir cewe pas ada promo."
"ye itu mah bukan nya ga modal. Gue mau nunjukin kalo gue itu cowo yang apa adanya. Ga punya apa apa tapi gue tau apa yang lo suka. Walaupun murah yang penting lo suka."
"ehm sok puitis om? Lagian tau dari mana gue suka ini?"
"lo kalo kesini beli ini kan?".
"iya juga sih, eh gue sering kesini tapi gue ga pernah liat lo?"
"Karena lo lebih sering dateng siang dari pada malem. Gue kerjanya malem."
"malem gue juga sering kesini tapi ga liat lo?".
"mungkin saat itu gue ga di bagian kasir?".
"ohhh, eh lo kerja di sini dah lama?".
"dari awal masuk SMA".
"ohhh, eh iya gue mau ngomong ini sama lo, sebenernya pas gue tau berbagi masalah gue ke orang tuh gue kesel tau. Gue aja gapernah cerita cerita, kenapa lo malah kasih tau mereka. Ini masalah gue. Gue gamau orang lain tau apa yang gue rasa. Yaa karena gue terkesan lemah gitu. Lagian juga itu juga masalah keluarga gue can. "
" iya gue tau ra, tapi inget ini ra lo itu juga manusia lo butuh sandaran lo butuh temen untuk bercerita. Tiara udah bukan temen lo, lo ga punya tempat untuk bersandar. Gue tau lo masih punya tuhan yang ada setiap saat. Tapi lo juga manusia biasa yang butuh teman setidaknya untuk berbagi rasa sakit atau senang. Gue mau lo ga merasa sendiri dan di campak kan untuk kesekian kalinya. Entah gue, farrel, atau reyhan semua berharap lo bisa senyum ra. Mereka punya masalah nya masing masing. Kita punya masalah. Dan lo adalah yang paling kuat diantara kita. Terkadang kita emang gamau berbagi tapi kita butuh untuk berbagi, karena setelahnya lo akan ngerasa beban lo hilang meski sedikit, lo ga harus berbagi segalanya ko."
🌙🌙🌙
K
ini Hara sudah berada di kamarnya, dia berhasil masuk rumah tanpa ketahuan.
" ck, kenapa kata kata candra terngiang ngiang Terus sih."
Setelah itu Hara terlelap.
Pagi nya semua sedang sarapan bersama. Hara tak berniat untuk bergabung. Dia pergi kedapur mengambil susu yang telah di buat kan bi inem lalu dia pergi ke kamar nya lagi.
Saat hara tengah menaiki tangga dia mendengar sekidit percakapan mereka.
"Oshi mau ikut bunda tidak? Bunda mau pergi ke pameran temen bunda, habis itu kita pergi ke seminar." Tentu saja hanya Oshi yang di ajak.
"wah mau bund, kalo ayah mau kemana?".
"ayah mau main golf kmau emang mua ikut". Kata ayah dengan sedikit tertawa.
"ya gamau dong panas." meja makan itu di penuhi tawa. Bahkan mereka mengabaikan Hara.
"ya sudah sana siap siap".
Setiap weekend mereka tentu menghabis kan waktu bersama. Tanpa Hara. Hara sudah terbiasa. Dan hampir tidak peduli. Toh dia sangat malas untuk berlama lama di luar rumah.
Saat Hara sampai kamar, dia melihat lukisan yang masih tertutup kain. Dia lalu membuka nya dan teringat itu adalah lukisan pesanan farrel yang harus diantar sekarang. Dia lalu pergi mandi dan bersiap siap.
Hari ini dia mengenakan kaos putih polos. Dengan celana jeans pendek diatas lutut. Lalu dia memakai kardigan oversize yang panjang nya sama dengan celananya.
Dia menggunakan sepeda nya untuk ke supermarket itu. Sesampai nya di sana ternyata sudah ada farrel yang menunggunya."wih, si cantik udah sampe".
"iya, nih lukisan nya maaf kalo lo ga puas. Kali ini lo ga usah bayar. Oke!"
"oke tapi ada syarat nya. Lo harus temenin gue, gue mau main futsal."
"ih ogah, males ah gue mau rebahan aja."
"eh rebahan itu gabaik loh. Lo mau gemuk? Lo mau sakit sakitan?".
"yee doain!".
"makanya ayo ikut."
"lagian di sana juga gue cuma duduk diem. Apa bedanya sama di rumah."
"iya juga sih".
"dah lah ka, gue mau pulang Bye!"
Hari ini Hara sudah menyusun rencana.
1) melukis sampai bosan
2) membuat pie susu dan milkshake
3) membaca buku
4) bersihin alat lukis
5) bersih bersih kamar
6) beli tanaman kaktus, beli siomay, kerak telor sama baso di perempatan jalan." hari ini gue mau seneng seneng". Kata Hara.
To be continue.
Hai kalian yang masih setia baca cerita aku. Aku mau ngucapin banyak banyak terima kasih. Makasih banget udah baca sampe chapter ini. Luv u all wkwk.
Gomawo💜
Aku yang lagi nulis sambil makan siomay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oshi Hara🌙
Teen FictionKetika yang lebih pandai menjadi kesayangan , serta yang bodoh menjadi beban bahkan aib. Siapa yang mampu menjalani kehidupan seperti itu, yang selalu dicampakan dan di abaikan. kuatkan jika kalian yang mengalami ketidakadilan, penindasan yang dilak...