Di depan sebuah minimarket nampak seorang gadis yang sedang duduk di sebuah kursi sambil membaca buku, gadis itu adalah Hara. Sekarang hari minggu jadi Hara akan memberikan lukisan nya pada farrel.
Saat sedang serius membaca tiba tiba suara klakson mobil mengejutkan nya.
"lo cepet banget dateng nya gila! Ga sabar banget mau ketemu gue". Kata lelaki itu sambil turun dari mobil nya.
"gausah kepedean deh ka!".
"lagi baca apa serius amat."
"kepo banget jadi orang. Ini lukisan nya. Jangan di buka sekarang! Di rumah aja! Oh ya, maaf kalo jelek, kalo menurut kaka jelek buang aja, jangan kasih tau papanya ka farrel oke!".
"yaelah bawel amat ni cewe, iya iya".
"oke, makasih ka. Aku mau pulang bye."
"cepet amat main dulu kek".
"kakak tau sekarang jam berapa".
"jam sembilan emang kenapa".
"aku udah di sini dari jam 7."
"lah kan janji nya jam 9".
"kan aku mau main dulu makanya aku berangkat jam 7, dan karena aku udah main aku mau pulang, oke".
"uangnya?".
"uang?".
"ya gue kan beli lukisan lo".
"gausah ka, tujuanku melukis bukan untuk dapet uang."
"gue maksa, ini terima aja, seenggaknya lo ga kelaperan kalo lupa sarapan". Kata farrel sambil menaruh amplop coklat itu pada telapak tangan Hara.
"tap-".
"udah, terima aja gue ikhlas."
"makasih ka hehe, bye".
"eh tunggu". Baru berbalik, tangan Hara di cekal oleh farrel.
"ada apa lagi?".
"duduk dulu bentar, bener cuma sebentar."
"apa lagi?". Farrel lalu menyeret Hara menuju kursi di depan minimarket itu.
"pelipis lo kenapa?".
"oh ini, emm... itu anu... jatoh! yaa!, jatoh dari sepeda Hehe".
"yakin ga bohong".
"yakin".
"yaudah gue anter yuk". Ka farrel kini menarik lengan kanan Hara.
"awwww".
"kenapa? Perasaan gue ga kenceng kenceng megang nya."
"ga kenapa kenapa ka, lebay emang aku hehe."
"coba gue lihat". Farrel lalu mencoba menggulung hodie Hara.
"apaan sih kaa!"
"ini kenapa lagi, lo coba bunuh diri ya, gila lo! Apapun masalah lo, seberat apapun masalah lo, lo harus tetep hidup ra!".
"apa sih ka! siapa coba yang mau bunuh dir-".
"lo ga boleh lari dari masalah, lo harus hadepi semua masalah lo, kenapa pikiran lo sependek itu sih hah!". (*Farrel dari tadi ngomong nya ngegas gais).
"STOP, Lo gila ya, siapa coba yang mau bunuh diri, sok tau banget astaga, ga malu apa di liatin orang, gue gamau bunuh diri ini cuma kegores pecahan piring ribet amat astagaaa!". Balas Hara tak kalah (NGEGAS). Bahkan dia lupa akan sopan santun sebagai adik kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oshi Hara🌙
Ficção AdolescenteKetika yang lebih pandai menjadi kesayangan , serta yang bodoh menjadi beban bahkan aib. Siapa yang mampu menjalani kehidupan seperti itu, yang selalu dicampakan dan di abaikan. kuatkan jika kalian yang mengalami ketidakadilan, penindasan yang dilak...