Part 2

3.4K 377 25
                                    


Happy Reading

Chika terbangun dari tidurnya. Ia menggeliat meregangkan tubuhnya. Terasa lelah sekali. Matanya melihat sekeliling, ia berada di dalam kamarnya. Yang ia ingat semalam muntah di toilet sebuah bar lalu pingsan dan tak ingat apa - apa lagi. Ia coba bangkit dari tempat tidur namun kepalanya masih terasa pening. Dijatuhkan lagi tubuhnya ke tempat tidurnya yang empuk.

"Siapa yang nganter gue pulang? Lala?" gumam Chika, "...siapa juga yang ganti baju gue?" Chika menilik baju piyamanya.

Chika menggelinding di kasur mengambil ponselnya di tasnya di atas nakas. Jam di ponsel menunjukkan pukul 13.12. Ia membuka aplikasi whatsappnya. Ia lewati grup circlenya yang sudah mencapai ratusan chat unread. Chika mencari chat terakhirnya dengan Lala. Jarinya menekan keyboard mengirimkan pesan.

Thanks ya La
dah nganter gue

Karena tak kunjung ada jawaban, Chika beranjak ke kamar mandi mencuci muka. Ia menenteng ponselnya. Baru 15 menit kemudian Lala membalas.

Bukan gue
tapi Mira

Mira siapa weh

Dia kerja di bar
Anak kelas 11B
Satu sekolah sama kita

Mira? Chika tidak begitu kenal tapi pernah mendengar namanya. Mukanya lupa - lupa inget. Ia sendiri kelas 11A. Jarang sekali Chika kenal selain anak sekelasnya. Dan balasan dari Lala barusan menyebabkan Chika kesal bukan main, dari sekian banyak temannya semalam, kenapa harus orang lain yang mengantarkan. Padahal berangkatnya sama - sama.

"Cowok kaga ada gunanya segitu banyak! Bego! Ganteng doang, cewek mabok kaga dianter pulang," Chika menggumamkan kekesalannya sendiri.

Ada no hpnya ga?

Mo ngapain

Bilang makasih lah

Ooh

Emg dikira gw mau apa?

Naksir

Gue bukan buaya

Serah lah
Ga caya gw

Lala kemudian mengirimkan kontak Mira. Chika segera men-save nomornya. Foto profil WA Mira yang muncul membuat Chika teringat.

"Ooh yang ini Mira! Cantik banget weh." Chika memelototi foto Mira. "...kirim pesan apaan ya ke Mira?" Chika kebingungan.

Ia bimbang harus menulis apa di chat ke Mira. Kepalanya yang sedikit cenat cenut membuatnya sulit berpikir jernih dan cepat. Sisa - sisa alkohol masih mempengaruhi kemampuan berpikirnya yang logis.

Hal terbodoh yang semalam ia lakukan adalah kesombongan. Ia tidak biasa menenggak rum, gin, whisky, atau apapun itu. Namun karena ulang tahun circle pertemanan dari kalangan the have, ia gengsi dan malu tidak mencicipinya. Apalagi warna minuman koktail begitu menggoda. Satu gelas koktail membuatnya ketagihan. Ia tak ingat lagi yang ia habiskan, karena gratis tinggal pesan dan tenggak. Semua minuman itu sudah keluar di toilet dan di mobil.

Hai
Makasih semalem
dah nganterin

Centang satu. WA Mira mungkin ngga aktif atau baterainya habis. Ia tak sabar menunggu. Chika menggelinding ke sisi lain tempat tidurnya. Chat lain dari beberapa cowok yang menanyakan kabarnya tidak Chika pedulikan.

Dia [ChiMi] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang