Part 16

1.6K 241 25
                                    


Happy Reading

Trio Oniel, Marsha, dan Vivi belum berhasil menyabet gelar juara apapun di festival musik SMA Kebangsaan. Meski begitu, mereka tetap bangga bisa tampil di acara bergengsi yang diadakan setiap tahun. Setidaknya kini mereka punya banyak penggemar baru yang menyukai aksi panggung mereka. Sayang niat Vivi banting gitar dan moshing gagal dilakukan demi atensi dan sensasi.

"Vi, aku minta izin anterin Mira pulang ya? Dia mau curhat," pinta Chika memohon.

"Pasti mampir ya?!" Vivi sok galak. Gimmick aja karena takut Chika hinggap ke Mira.

"Makan aja kok. Suer. Boleh ya, Vi?"

"Ntar Mira dinenenin! Halah, salah ngomong," Vivi menabok pipinya pelan.

"Parah weh Vivi. Hahaha." Chika ngakak, menyundul bahu Vivi, "...sebentar aja, Vi, ya ya ya?" Alis Chika naik turun, merayu.

"Apanya?"

"Ya ngobrolnya weh."

"Kirain itu tadi." Vivi terkekeh.

"Ihh, Vivi mah gituch!" Chika memukul - mukul manja bahu Vivi.

Vivi menengok kiri kanan mengamati situasi. Ia membelai rambut Chika dan mengecup keningnya sambil jinjit karena kalah tinggi. "Mira jangan dinakalin ya."

"Kalo Chika yang dinakalin?" tanya Chika bergelayut di lengan Vivi.

"Nakalin Mira balik. Hahaha..."

"Vivi meresahkan..."

°°°

Mobil Chika yang eks nabrak tiang listrik yang ngga jadi nyebrang waktu itu sudah mulus kembali. Ia diperbolehkan lagi menyetir oleh kedua orang tuanya. Di mobil menumpang – tentu saja Vivi, Mira, dan Marsha. Ondel pulang berduaan, Dey dan Febi naik motornya Mira yang like new.

"Napa dah diem yang di belakang? Marahan ya?" Vivi menggoda Marsha dan Mira yang saling sibuk sendiri di jok belakang.

Marsha tersenyum malu, "Apa ih, Kak Vivi." Melirik Mira. Canggung karena Mira kakak kelas dan tidak akrab.

Mira tak memedulikan. Ia membuang pandangannya ke luar mobil. Wajahnya terlihat cemas. Chika mengintip Mira lewat kaca spion dalam.

"Kak Vivi, gabung aja sama kita. Ume sama Oniel udah setuju." Marsha memecah keheningan.

Vivi menoleh ke Chika, "Boleh, Chik?"

"Iya, boleh. Aku seneng liat Vivi seneng."

Cup

Vivi mencium pipi kiri Chika. Sengaja bikin Mira dan Marsha iri, "Makasih ya sayang..."

"Aaaaah, Kak Vivi!" Marsha menutup matanya. Beneran ngiri.

Mira tetap cuek. Chika menangkap momen itu melalui spion. Agresifitas-nya menuntut bahwa ia harus menaklukan Mira. Malam ini juga.

Mobil Chika sampai di depan rumah sebuah cluster kecil. Vivi akhirnya mengetahui rumah Marsha yang cukup besar. Vivi keluar membukakan bagasi belakang.

"Kak Vivi, makasih ya buat hari ini," ucap Marsha mengambil gitar dari dalam bagasi mobil.

"Kamu juga, Sha." Vivi mengintip cepat ke arah depan. Mengawasi sesuatu.

Cup

Vivi memegang menarik kepala Marsha cepat dan mencium keningnya. "Aku telepon nanti malem ya?" bisik Vivi.

Marsha terperanjat. Aksi Vivi barusan tak kelihatan dari dalam mobil karena terhalang pintu bagasi. Vivi lantas menutupnya.

BRAKK

Dia [ChiMi] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang