Part 21++

4.6K 232 9
                                    


Double update menemani malam minggu.

Warning 18++, gxg

Happy Reading

Beby menarik lalu menghembuskan nafas panjangnya. "Kak Beby mau liat kamu telanjang. Buka baju kamu ya?"

Chika terperanjat mendengarnya. Hatinya cemas dan ketakutan Beby akan melakukan sesuatu yang menyakitinya. Jika Chika menolak, bisa saja Beby mengembalikan uangnya dan Mira akan kembali diganggu oleh Beby dengan sandera hutang uang itu. Chika seperti terjebak, tapi ia bersikeras tetap melanjutkannya.

Tangannya mulai bergerak ke dada. Membuka baju crop top hitamnya. Satu kancing baju sudah terlepas dari kaitnya, belahan kedua bongkahan kenyal Chika sudah terlihat. Chika menelan ludahnya. Tangannya gemetar dan ragu. Namun jemarinya melepas kancing kedua. Bulatan payudara Chika semakin jelas. Chika membukanya lebar. Dan kancing terakhir pun lolos dari kaitnya.

"Dibuka lebar sayang, terus kamu lepas. Pelan - pelan aja ya?" perintah Beby.

Chika tak menjawab, perlahan tepi bajunya dibuka. Cenderung seperti slow motion sesuai keinginan Beby. Beby bisa melihat strappless bra warna putih gadis dihadapannya. Setelah melucuti bajunya, Chika jatuhkan di lantai. Beby mengubah posisi duduk di tepi tempat tidur. Payudara Chika yang masih kencang itu serta pusar yang terpampang bebas menghiasi perutnya yang agak membuncit, menjadi santapan mata Beby. Chika menggigit bibir bawahnya. Refleks Chika menutupi payudaranya dengan kedua tangan.

"Hei kenapa ditutup? Percuma. Sekarang rok kamu ya? Pelaaaan sekali."

Chika mengangguk. Wajahnya mengiba, berharap hal ini cepat berlalu dan ia bisa segera pergi dari situ. Dan hidup Mira sudah bebas dari cengkeraman Beby.

Tangan Chika ke belakang membuka kaitan mini skirt-nya. Dan segera lolos ke lantai melalui kedua kaki jenjangnya. Sehingga kini Chika berdiri hanya mengenakan pakaian dalam yang seksi.

"Wow..." Beby berdiri mengagumi keindahan tubuh Chika. Terlebih Chika memakai g-string putih yang hanya menutupi kemaluannya. Di bagian belakang hanya seutas tali tipis yang terselip di antara kedua belah pantat Chika. Beby baru menyadari gadis itu memiliki bentuk tubuh yang seksi dan kini ia tak bisa memalingkan wajahnya. Keseksian Chika bagai magnet kuat di matanya.

Beby berdiri di belakang Chika, memegangi kedua bahu. Bibirnya mendekat ke telinga dan berbisik, "Aku sanggup melayani kamu sampai besok, Chika. Kamu terlalu indah untuk aku lewatkan. Bahkan Mira tak ada apa - apanya dibanding kamu." Ia lalu menyingkapkan rambut Chika dan mengecup lehernya yang jenjang.

"Mmhhh...." Kecupan itu cukup membangkitkan gairah Chika. Bibir bawahnya ia gigit kuat menahan nafsunya.

Tak cukup, tangan Beby meraih kaitan beha Chika dan melepaskannya tanpa Chika bisa cegah. Dan penutup dada itu jatuh ke lantai. Kedua bulatan payudara Chika sudah terpampang. Tangan Beby segera menangkup dan mengangkat bulatan kenyal dada Chika.

"Berapa ukuran kamu sayang?" bisik Beby sembari menjilat pundak dan mendenguskan nafas hangat di leher Chika.

"Ti-tiga empat C, Kak."

"Kita mulai ya sebelum kamu mandi?"

Tanpa memberi Chika kesempatan bicara, Beby meremas lembut payudara Chika dan menarik puting susu merah muda Chika yang sudah mengeras dan menegang. Chika pun mengerang dan mendesah merasakan kenikmatan ketika remasan tangan dan cubitan di putingnya semakin kuat. Kepalanya mendongak ke atas.

"Kaaak, aaahh...."

Desahan keras Chika keluar, nafsu seksualnya sudah menyelimuti dirinya saat ini. Ini menjadi pengalaman pertamanya. Dan dalam hati sezuzurnya, Chika begitu menikmati perlakuan Beby meski dilema.

Dia [ChiMi] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang