Part 20

2K 245 17
                                    


Makin turun votenya part 19. Apa karena ada unsur 18++??

>>> (WARNING 18++ gxg) <<<

Happy Reading

"Come on honey..." Beby menggandeng lengan Chika.

"Wait, Kak." Chika menghabiskan gelas koktail keduanya. Lalu menganggukkan kepala.

"Jangan terlalu tipsy cantik. Malam kita panjang. Aku ngga suka cewek mabok," protes Beby lembut.

Chika menarik kedua sudut bibirnya, menorehkan senyum manis sekaligus getir. "I'm yours, Kak Beby." Chika melakukan semua ini bukan begitu saja merendahkan dirinya, tapi demi seseorang.

Beby mencium bibir Chika cepat. Sebagai awal dari malam panjang mereka. Beby sendiri tampil cukup menggoda, meski tidak seberani Chika. Hot pants, tanktop dibalut kemeja. Dan aroma parfum floral yang menggoda. Chika mengenakan short skirt putih, top crop cardigan, dan rambut pony tail. Aroma kemewahan, kesegaran woody oud dan sweet rose-nya Jo Malone. Mereka bergandengan tangan keluar dari bar.

Di luar, Chika yang masih dalam keadaan sadar masuk ke dalam mobilnya. Beby dibuat kagum dengan mobil yang dibawa gadis kelas sebelas itu.

"Kamu ngga tipsy kan, cantik?" tanya Beby.

"Chika sadar, Kak. Tenang aja. Kita mau ke mana?" Chika mengaktifkan maps di layar LED mobilnya.

"Kemang. Rumah aku. Kita ke sana ya?" Beby mengusap bahu dan punggung Chika yang terbuka. Menepikan rambut Chika ke belakang telinga. Tatapan mata Beby yang nakal membuat Chika gemetaran. Chika menelan ludah ketika Beby melakukan itu. Ia agak takut. Baru kali ini ada orang yang seberani Kak Beby menjamah tubuhnya.

"Iya, Kak." Chika memasang seatbeltnya dan menyalakan mesin mobil. "Sebentar, Kak Beby." Chika membuka ponselnya. Sudah ada banyak notif yang belum ia baca dari pagi.

Vivi
Chik, maafin aku
Aku nyesel bgt
Kamu dmn? Pls bls
Chik, aku d dpn rmh kamu.
Kluar sbntar. Aku mw ngomong
Chika km dmn

Mira
Chik, km knp cabut?
Ada mslh apa
Badrun ngapain td
Chika km dmn?
Jawab chik
Aku khawatir
Chika jwb wa aku
Km marah jg k aku?

Ponsel Chika tetap ia biarkan dalam mode silent. Ia belum berniat membalas salah satu dari dua orang itu. Tak lama mobil Chika melaju meninggalkan parkiran bar.

°°°

"Dey..."

"Iya, Bang," jawab Dey ke bartender yang menyapanya. Ia baru menyelesaikan pekerjaan di kitchen.

"Tadi ada temen kamu nyariin, cari Mira juga."

"Siapa, Bang?" desak Dey.

"Lupa, sering ke sini kok. Cantik. Antingnya banyak." Bartender itu menunjuk telinganya. "...yang suka pesen jagermeister itu."

"Chika?!! Mana dia, Bang?" Wajah Dey berubah khawatir. Ia mendekat ke Bartender, memastikan dugaannya.

"Tadi pergi sama cewek, Beby kalo ga salah. Yang seneng sama Mira itu."

"Ya Tuhaaan. Makasih, Bang." Kini Dey makin cemas. Ia segera menghubungi Mira. "Bang, aku izin keluar sebentar ya. Plis. Darurat ini, Bang." Dey memohon.

Dia [ChiMi] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang