Happy Reading~
Pelajaran pertama, yaitu WK telah selesai. Bu Sisca sudah keluar dari ruang kelas, dan tidak ada guru lagi disini.
Selama pelajaran berlangsung, Shani hanya tertidur sedari tadi, dan sekarang ia terbangun. Mukanya terlihat sangat lelah, akhirnya Shani pun berniat untuk membilas mukanya di toilet. Saat Shani ingin berdiri, ia melihat di samping ada seseorang, murid baru yang tadi dan Shani juga tak peduli dengannya.
Tapi ia melihat gadis itu sedang berbicara dengan Anin, Vany, dan juga Febi.
"Minggir! Gue mau ke toilet" Ujar Shani sembari mendorong kursi Gracia sehingga ia bisa lewat di belakangnya.
Gracia yang mendengar hal itu pun langsung memajukan kursinya sehingga Shani bisa lewat.
"Ngapain lu ke toilet" Tanya Anin.
"Cuci muka"
"Ikut dong, mau jalan jalan bosen"
"Lu mau ikut ga Gracia ?" Ajak Anin.
"Ngga usah Nin, aku disini aja sama Vany Febi"
"Oh yaudah oke"
Anin dan Shani pun keluar dari ruang kelas dan menuju ke toilet. Mumpung sekarang adalah jam pelajaran biologi, dan guru yang mengajar belom dateng. Mereka pun bisa keluar kelas.
Sesampainya di toilet, Shani pun membilas mukanya.
"Shan"
"Ya"
"Anak baru yang gue bilang cantik barusan itu Gracia, yang duduk disebelah lu"
"Ya terus?"
"Maksud gue ya ternyata dia sekelas sama kita. Lu kenapa sih kasar banget sama dia, kasian Shan"
"Lah lu kan emang tau kalo sifat gue ya emang begini"
"Tapi kan dia murid baru, takutnya aja dia takut sama lu"
"Bodo amat, dia juga nyolot ma gue tadi"
Setelah dari toilet, Anin melihat kelas mereka dari kejauhan oh masi rame amanlah batinnya, belom ada guru. Shani dan Anin pun memutuskan untuk jalan jalan ke kantin.
"Masih rame tuh kelasnya, Pak Giri telat keknya" Anin memulai pembicaraan.
"ckckck niat ngajar ga sih, yaudah kuy ke kantin, gue pengen beli gorengan"
"Yaudah kuy"
Mereka ke kantin, dan duduk duduk sembari ngobrol hingga lupa waktu. Bel tiba tiba berbunyi, menandakan jam pelajaran ketiga akan dimulai.
"Anjir, udah bel Nin"
"Jam berapa sekarang?"
"Sembilan, udah jam ketiga sekarang. Paling Pak Giri gamasuk, buktinya kita ga dicariin kan?"
•°•°•°•
Sekarang para murid sedang istirahat, ada yang di kantin, ada yang di area gazebo, ada yang sedang bermain di GOR, dan beragam ragam.
Anin dan Shani sedari tadi berada di kantin, ngobrol, bermain hp, sampai jam istirahat tiba.
"Anin!" Panggil seseorang.
Anin yang mendengar namanya dipanggil pun langsung menoleh ke sumber suara.
"Iya Gracia kenapa?"
"Tadi kamu sama Shani dicariin Pak Giri, katanya kok ga ada di kelas. Kalian di absen bolos tadi"
"Tuhkan Shan, ternyata ada"
"Yaudahlah biarin aja" Jawab Shani.
"Okedeh Gracia makasih ya"
"Sama sama Nin"
"Gracia, sini makan bareng kita" Ajak Anin.
"Gapapa?"
"Kenapa emangnya, gapapa kok Gracia, yakan Shan?"
"Serah lu" Jawab Shani singkat.
Gracia pun akhirnya makan bersama Shani dan Anin di meja yang sama, setelah memesan makanan, Gracia duduk di samping Anin, sementara di depannya ada Shani.
Selama mereka makan, hanya Anin dan Gracia saja yang berbicara sedari tadi. Shani sepertinya tidak tertarik dengan pembicaraan mereka, ia lebih tertarik dengan hp dan makanannya. Namun tiba tiba Gracia mengajaknya bicara.
"Shani! Main hp mulu daritadi"
Shani yang mendengar itu tetap diam, ia sama sekali tidak tertarik untuk mejawab Gracia. Hingga Anin memanggilnya.
"Shan, itu dijawab"
"Lu kenapa sih bawel banget jadi orang! daritadi lu ngomel ngomel mulu, hidup hidup gue ngapa lu yang ngatur"
"Dih, galak banget si jadi orang" Jawab Gracia tidak mau kalah.
"Ya emang gue begini, kenapa? gasuka lo?"
Anin yang melihat mereka beradu mulut pun akhirnya membuka suara.
"Berantem tros, mending lu bacot bacotan ma Gracia aja Shan, daripada lu diem dieman hahahah" ledek Anin.
"Kenapa makin lama lu makin ngeselin sih Nin?"
Ditengah tengah obrolan mereka, tiba tiba ada seseorang yang menginterupsi.
"Eh Gracia!"
to be continued.
Jangan lupa vote kalau kalian suka sama part ini! See u next part~
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love - GreShan [END]
FanfictionShani Indira, perempuan dingin dan cuek yang memiliki kecantikan dan kepintaran di atas rata rata harus berurusan dengan Gracia, siswi baru yang terus menerus mengganggu hidupnya. Namun siapa sangka jika di pertemuan mereka timbul perasaan yang tak...