Sebelum baca, bisa kali teken bintang yang dibawah tuh 😌
Happy Reading~
Siang hari yang sangat terik, matahari seolah olah menyuruh semua orang untuk bermalas malasan. Begitupula dengan Anin yang ada di gazebo halaman belakang sekolah. Hari ini Shani tidak masuk, sehingga sedari tadi Anin hanya mendengarkan ocehan sahabatnya itu di sambungan telfon. Isinya 80% omelan Shani yang bahkan Anin pun sudah lelah mendengar hal itu. Mulai dari Gracia yang tiba tiba datang ke rumahnya dan memberontak, lalu Shani yang kesal dengan Gracia karena sudah mengotori rumahnya, hingga Gracia yang memaksa Shani mengantarnya pulang dikarenakan sudah larut malam dan dia takut untuk pulang menggunakan kendaraan online sendirian.
Anin bahkan menepok jidat setelah mendengar alasan Shani tidak masuk ke sekolah hari ini.
"Lu ga masuk kenapa ga bilang bilang sih?"
"Ya sorry"
"Lu kenapa emangnya?"
"Males ketemu Gracia"
"......"
•°•°•°•
Seorang gadis sedang membaringkan tubuhnya di sebuah sofa empuk yang berukuran cukup besar. Ia merebahkan tubuhnya sembari menonton salah satu film yang sedang di tayangkan di TV. Hari ini cukup santai baginya. Mulai dari pagi hari hingga sore sekarang. Sepertinya hari ini akan menjadi hari yang paling tenang. Seharian ia hanya di rumah saja, bermalas malasan, memesan makanan delivery ketika lapar, tanpa menggerakkan tubuhnya keluar.
Konsentrasi cewek itu buyar begitu saja ketika ia mendengar ada yang membunyikan bel rumahnya. Dengan malas, ia berdiri hendak membukakan pintu. Namun ketika ia hendak membukakan pintu ia berfikir sejenak. Ia harap orang dibalik pintu ini bukan orang yang ia pikirkan sekarang, entah kenapa ia mulai merasakan hawa yang aneh.
*Ceklekk*
"Ck elah! apalagi sih???" Ucap Shani ketika melihat sosok yang ia hindari dari tadi pagi.
"Galak banget sih, baru juga nyampe"
"Mau apa??"
"Mau belajar sama kamu" Jawab cewek itu.
~
Setelah melewati beberapa perbincangan, akhirnya Shani mengizinkan Gracia memasuki rumahnya. Toh dia sudah berjanji mau menjadi guru privatnya. Dan disinilah mereka sekarang, mereka ada di ruang tamu. Awalnya Gracia ingin bergegas memasuki kamar Shani untuk belajar disana, namun Shani menolaknya. Ia menyuruh Gracia belajar di ruang tamu saja dibanding di kamarnya. Mereka akhirnya duduk di lantai dengan menggunakan meja ruang tamu sebagai meja untuk belajar. Shani lalu memberikan soal soal yang biasanya ia kerjakan kepada Gracia. Itu semua berjumlah 50 soal hitungan.
"Nih, lu kerjain ini. Ntar gue cek"
"Tapi Shani... ini banyak banget" Ucap Gracia sambil menatap eneg ke soal soal itu.
"Ya trus lu sekarang mau ngapain?? Main main?!?" Ucap Shani dengan nada yang tiba tiba meninggi. Sepertinya Shani kehilangan kesabarannya. Namun dengan cepat ia menyadari hal itu.
"Maaf..." Lanjut Shani tiba tiba.
"Kalo ga lu kerjain 10 nomer 10 nomer nanti abis itu gue cek"
"Sorry ya... hari ini emang gue agak gaenak badan dari tadi pagi makanya suka marah marah sendiri" Ucap Shani ketika Gracia tidak merespon apa apa sedari tadi. Ia takut jika Gracia merasa takut padanya. Sebisa mungkin ia mencari alasan yang masuk akal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love - GreShan [END]
FanfictionShani Indira, perempuan dingin dan cuek yang memiliki kecantikan dan kepintaran di atas rata rata harus berurusan dengan Gracia, siswi baru yang terus menerus mengganggu hidupnya. Namun siapa sangka jika di pertemuan mereka timbul perasaan yang tak...