18 - Pacar Shani

9.8K 770 59
                                    

Happy Reading~

"Hati hati ya kamu di rumah, jangan sampe lupa ngunci pintu, tutup jendela... sama lain lain yang biasa mama lakuin"

"Iyaa"

"Uang jajan udah masuk kan? Cukup ya buat tiga hari"

"Udah kok ma"

"Kita pergi ya Gracia.... hati hati kamu di rumah" Ucap Eka sembari mengusap kepala sang gadis.

"Hati hati Gracia, kita pergi dulu" Kali ini giliran Harlan yang memberikan salam terakhir untuk anaknya, sembari mendorong sebuah koper beroda itu ia lambaikan tangan ke gadis satu satunya itu.

"Kalian juga hati hati.."

Gracia ikut mengantarkan kedua orangtuanya memasuki mobil. Sekarang sudah jam setengah lima pagi dan akhirnya mobil itu berangkat membawa kedua orangtua Gracia pergi ke Semarang. Setelah berpamitan, gadis itu kembali memasuki rumah dan karena ia kurang tidur semalam, ia memutuskan untuk tidur kembali sebelum akhirnya bersiap siap untuk ke sekolah.

Gracia membuka matanya tiba tiba, ia benar benar tertidur. Ia lihat di sekelilingnya sembari mengumpulkan nyawanya, rasanya sangat pusing.

Jam berapa sekarang?

Ia mencoba untuk menyalakan ponselnya namun tidak nyala. Gracia pun akhirnya menengadahkan kepalanya ke atas dan melihat ke arah jam dinding.

"7 KURANG 10?!???!?" Teriak Gracia spontan ketika sudah mengetahui jam berapa sekarang.

"ALARM KOK GABUNYI SIH" Gracia mendumel sembari mencari ponselnya kembali. Ia coba nyalakan lagi hp itu.

"ASUUU BELOM DICAS"

•°•°•°•

Sekarang sudah jam 7 lebih 30 menit, dan Gracia baru saja tiba di sekolah. Ponselnya mati total, pantas saja ia tidak mendengar suara alarm apapun tadi. Tanpa basa basi langsung ia pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya kilat, atau biasanya sih disebut sebut mandi bebek. Setelah mempersiapkan dirinya Gracia langsung cepat memesan ojek online dan langsung bergegas ke sekolah.

Gracia tiba di sekolah 30 menit setelah bel berbunyi, ia masuk lewat pintu rahasia yang ada di belakang dimana tidak ada satpam yang mengawasi, ia lalu berjalan mengendap endap memasuki area sekolah. Gracia sudah melewati meja piket, disana ada guru yang mengawasi. Baru saja ia hendak berjalan menuju ruang kelas, ada seseorang yang menarik tasnya dari belakang.

"Ngapain kamu??"

"Kamu telat ya?!?"

Gracia menyadari bahwa orang itu adalah salah satu guru yang mengajar di kelas 12, namun Gracia tidak kenal karena baru selang beberapa bulan gadis itu di sekolah ini, apalagi dia adalah murid kelas 11.

"E-ehh ibu...."

"Sana kamu ke meja piket! Enak aja main nyelonong masuk ke kelas. Kamu pikir ibu galiat??"

Sial.

"Iya bu iya" Setelah terciduk, akhirnya Gracia pun pergi menuju meja piket diikuti guru tadi dibelakangnya. Sesampainya di meja piket ia kembali bertemu dengan guru yang tadi ia hindari.

"Mau kabur dia, untung liat lho" Ucap guru yang dibelakang Gracia sebelum pergu meninggalkannya.

"Lho iya? Yaudah biar tak urus"

"Siapa namamu?" Tanya guru piket tersebut.

"Gracia bu"

"Kamu tau kamu salah?"

Unexpected Love - GreShan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang