05 - Viny Cemburu

10.3K 996 31
                                    

Sebelum baca bisa kali teken bintangnya :> biar makin semangat nulisnya

Happy Reading~

"Pak, saya izin ke toilet ya"

"Yasudah, sana cepat" Jawab seorang guru yang sedang mengajar di kelas.

Gadis ini keluar dari sebuah ruangan kelas, namun kakinya tidak melangkah ke toilet, melainkan ke tempat lain. Ditengah perjalan ia bertemu dengan seseorang yang sebenarnya ia sama sekali tidak mengharapkan kehadirannya.

"Eh Anin" Sapa orang itu.

"Eh iya Ka Viny" jawab Anin sesimple mungkin untuk menghindarinya, karena ia sudah tau pasti orang itu akan mencari siapa.

Viny lumayan heran, mengapa Anin berjalan sendiri, karena biasanya Shani selalu bersama dengannya.

"Tumben sendiri, Shani dimana?" Tanyanya.

"Shani... di kelas kok" Jawab Anin berbohong. Ia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya kepada Viny.

"Oh oke gue ke kesana ya, mau ngasih sesuatu" Jawab Viny bersemangat.

Ah sial! sepertinya Anin salah bicara. Ia tau apapun jawabannya, dimana Shani berada pasti Viny akan selalu bertekad untuk menemuinya.

"Ehh"

"Sini, biar gue aja kak yang ngasih" Ucap Anin, supaya Viny tidak menemui Shani. Karena ia tahu, pasti Shani tidak akan suka jika Viny terus menerus menemuinya.

"Gapapa Nin, gue juga tau pasti Shani bakal nolak gue mulu. Gue mau nyampein sesuatu aja, sambil ngasih ini" Jawab Viny.

"Tapi..." Anin takut, apakah ia harus mengatakan yang sebenarnya?

"Oh tadi Shani di UKS, bukan di kelas kak" Akhirnya Anin tidak bisa menyembunyikan kebohongan itu.

"Hah di UKS? Dia kenapa?" Tanya Viny khawatir.

"Umm.. gatau deh, tadi dia ke UKS gitu aja. Makanya sini kak gue aja yang ngasih, takutnya dia gamau diganggu" Ternyata Anin masih mencoba, saudara saudara.

"Ngga gapapa, yaudah gue ke UKS dulu ya. Lu mau kemana?"

"Gue juga mau ke UKS kok"

"Yaudah ayok bareng aja" ajak Viny.

~

"Kenapa bisa demam? hujan hujanan ya?" Tebak Gracia.

"Sok tau" Jawab Shani

"Yaudah" Ucap Gracia sambil menekan plester yang ada di dahi Shani.

"Duh! Sakit!"

*tok tok tok*

"Itu siapa?" Tanya Gracia kaget.

*ceklekk*

"Shani, kamu kenapa? Sakit?" Tanya Viny khawatir setelah ia melihat Shani yang terbaring di atas kasur.

Disusuli dengan Anin dibelakangnya, Anin tidak ingin mencampuri urusan mereka. Sebisa mungkin ia mencoba untuk diam saja. Shani yang menyadari kehadiran Viny langsung menatap ke arah Anin, seperti mengisyaratkan kenapa dia bisa disini sih.

"Bukan urusan lu kak"

Dia tetap Shani yang sama. Batin Viny. Ia sudah terbiasa dengan sikap dingin dan cueknya Shani padanya, tapi kenapa Viny tetap menyukai Shani? Kenapa ia tetap mencintainya dan selalu berusaha agar Shani menjadi miliknya?

Unexpected Love - GreShan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang