Happy Reading~
Gracia turun dari mobil online pesanannya lalu mulai memasuki sebuah toko bingkisan yang ada di Jakarta.
"Atas nama Shania Gracia" Ucap Gracia ke salah satu pelayanan yang ada disana.
"Kak Gracia ya, tunggu sebentar ya"
Sembari menunggu pesanannya yang sudah ia pesan dari tiga hari yang lalu, gadis itu duduk di sebuah sofa yang ada disana. Ia buka ponsel miliknya untuk mengurangi rasa bosan yang ada. Belum ada 5 menit, salah satu pelayanan dari toko itu datang menghampirnya dengan membawa sekotak bingkisan yang dibawa dengan kantong plastik.
"Ini ya kak" Ucap pelayanan itu.
"Udah semua kan mba? Tulisannya juga udah bener ya mba?" Gracia bertanya untuk memastikan.
"Sudah"
"Baik, terimakasih ya"
Setelah urusannya selesai, gadis itu hendak pergi dari tempat itu. Saat ia memegang gagang pintu tiba tiba ia berpapasan dengan seseorang yang sepertinya ia kenali. Ia juga menyapa namanya.
"Eh Gracia" Sapa orang itu. Gracia melihat orang itu sembari berfikir sejenak siapakah dia.
"Eehh kak" Gracia kembali menyapa ketika ia sudah mengenali orang itu.
"Kamu ngapain disini?"
"Oh ini kak, beli buat Shani" Jawab Gracia dengan singkat dan pedenya.
Mendengar jawaban Gracia entah kenapa membuat jantungnya berdetak tak karuan.
"Oalahh... eh aku denger denger kalian udah jadian ya?" Tanya gadis itu, padahal di dalam hatinya sekarang sudah retak se retak retaknya.
"Iyaa baru seminggu ini, eh aku duluan ya kak takut telat nanti" Ucap Gracia tak mau berlama lama disana.
"Oh iya, aku mau masuk dulu. Hati hati ya Gracia"
"Makasih Kak Viny"
•°•°•°•
Disinilah Shani sekarang, ia sedang duduk sembari menunggu hasil pengumuman. Ia benar benar gugup, namun rasanya seperti ada yang kurang. Padahal sejak kemarin kemarin, ia sudah menggunakan waktunya sebaik mungkin untuk belajar.
Ia harap ia bisa memenuhi ekspektasinya. Dan juga ayahnya. Tak disangka jantungnya berdetak cepat, ia melihat sekeliling yang juga ada beberapa peserta yang mengikuti olimpiade ini sedang menunggu hasil pengumuman yang sedang dibacakan sekarang.
"Peringkat kedua...."
"....SHANI INDIRA NATIO! Selamat!"
Shani menghembuskan nafasnya lega ketika mendengar itu. Namun seketika itu juga tangannya bergetar hebat. Ia takut. Perlahan ia mencari keberadaan ayahnya yang ada di kursi penonton, sesaat ia menemukan ayahnya, ia melihat ayahnya berdiri dan meninggalkan kerumunan itu.
Setelah acara selesai, Shani keluar untuk mencari keberadaan Heri. Ia akhirnya menemukan ayahnya berdiri dibawah pohon. Shani langsung berjalan menghampirinya.
"Paaa.."
Heri yang mendengar panggilan itu langsung berbalik menghadap Shani. Ia tatap mata anaknya itu dengan penuh intimidasi.
*PLAKKK*
Sedetik setelah itu, tamparan keras mendarat di pipi Shani. Gadis itu refleks menutup matanya.
"KENAPA BISA GAGAL?!?" Ucap Heri dengan nada tingginya.
"M-maaf... pa.."
"PAPA MALU SAMA KAMU!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love - GreShan [END]
FanfictionShani Indira, perempuan dingin dan cuek yang memiliki kecantikan dan kepintaran di atas rata rata harus berurusan dengan Gracia, siswi baru yang terus menerus mengganggu hidupnya. Namun siapa sangka jika di pertemuan mereka timbul perasaan yang tak...