16 - Rumah Della

7.5K 637 11
                                    

Happy Reading~

Malam hari telah tiba, langit sudah mulai terlihat menggelap. Dan dua perempuan ini pun akhirnya tiba di tempat yang mereka tuju. Setelah banyak berdiskusi, mereka pun memutuskan untuk benar benar mendatangi tempat ini. Shani dan Anin, mereka akhirnya keluar dari mobil yang mereka tumpangi setelah beberapa lama berdiam diri disana. Awalnya, Shani berniat ke tempat ini sendirian, karena itu hanya urusannya seorang. Namun sepertinya ia salah, ia justru akan butuh bantuan sahabatnya itu dalam menangani masalah ini.

Sebelum benar benar memasuki area rumah itu, Shani membukan hpnya, dicocokkannya alamat yang ia dapat dengan nomor yang ada di rumah itu.

"Bener kok" Ucap Shani sambil melangkahkan kakinya menuju pintu rumah itu. Sementara Anin pun menyusul dari belakang.

Tanpa mengetuk pintu, orang dari dalam sana sudah membukakan pintu itu terlebih dahulu. Dirinya sudah tau dengan kedatangan Shani. Namun, tidak dengan Anin.

"Lho" Della tampak kebingungan, namum Shani mengerti apa yang ia pikirkan.

"Emang kenapa?"

"Ya boleh sih temen lo itu ikut, tapi kan urusan gue cuma sama lo. Mau ga mau temen lo ini nunggu di luar"

"Nggak, gue bakal nemenin Shani. Mana percaya gue sama lo" Ucap Anin yang sadar bahwa dirinya sedang dibicarakan.

"Lo kira gue kriminal apa? Gue ga bakal apa apain temen lo! Orang gue mau ngomong sesuatu aja ke dia"

"Kalo gitu kenapa ga lewat chat?" Tanya Shani.

"Ah! rempong amat lo padaan" Ucap Della yang setelah itu ia langsung menarik lengan Shani dan segera menutup pintu rumahnya supaya Anin tidak bisa masuk.

"Lo diluar aja! Gue ga lama kok" Ucap gadis itu tertuju kepada Anin.

Sekarang Shani sudah memasuki rumah Della, gadis itu mengajak Shani memasuki kamarnya. Katanya sih karena orang tuanya sebentar lagi akan pulang, sehingga supaya tidak diganggu, cewek itu memutuskan untuk mengajak Shani ke kamarnya. Awalnya, Shani menolak. Dimana pun kapan pun, ia harus tetap waspada apalagi dia sekarang bersama dengan orang yang ia tidak dekati.

Dua perempuan ini akhirnya memasuki kamar, Shani akhirnya pun setuju setuju saja. Della mengeluarkan kursi dari meja belajarnya lalu menyuruh Shani duduk disana. Sementara ia duduk di atas kasur menghadap ke arah Shani.

"Apa yang lo mau omongin?" Tanya Shani to the point.

"Cepet amat, lo ga laper? Mau gue ambilin makan atau minum ngga?"

"Gue sibuk, lo cepet aja maunya apa" Tolak Shani mentah mentah.

Della menghembuskan nafasnya kasar sebelum ia benar benar membahas topik yang akan dibahas.

"Gue yang upload fotonya di instagram, bukan Viny"

"Gue tau"

"Berarti gue bisa bilang kalo kelakuan lo kemarin termasuk dalam pembullyan ga sih? Bisa gue laporin dong?"

"Gue udah minta maaf, dan dia juga udah maafin" Sekarang Shani sudah berdiri dari duduknya, ia mencoba meraih ponsel yang perempuan di depannya itu genggam. Namun secepat mungkin Della menyingkirkan tangan Shani.

"Apus postingan itu!" Ucap Shani sembari menatap Della dengan tatapan tajam dan dinginnya.

"Heyy sabar dong sabar... perasaan itu fotonya Gracia sama pacar gue, harusnya gue yang marah dong pacar gue dicium cium cewe gajelas. Kenapa malah lo yang marah marah?"

"Gracia aja juga ga protes sama gue, apa jangan jangan lo yang disuruh sama dia ya? Mau mau aja lo disuruh suruh, pembantu ya lo?" Lanjut gadis itu. Mendengar hal itu Shani pun tak terima, ia dorong tubuh Della dengan sangat kencang hingga punggunggnya terbentur dengan tembok. Disamping tembok itu ada sebuah pintu yang menuju ke kamar mandi.

Unexpected Love - GreShan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang