04 - Khawatir

10.2K 852 15
                                    

Happy Reading~

Hari ini adalah hari minggu. Hari dimana semua orang beristirahat. Dan disinilah mereka sekarang, mereka sedang makan di ruang makan. Suasana ini sangat sepi. Benar benar sepi.

Tiba tiba salah satu diantara mereka mekecahkan keheningan.

"Gimana nilai kamu minggu ini Shan?"

"Biasa aja pa"

"Ngga ada yang kurang kan ?"

"Nggak pa"

Heri selalu bangga dengan anak perempuan satu satunya ini. Ia selalu mengharapkan yang terbaik darinya.

"Gitu dong anak papa. Papa semakin yakin nanti kamu bisa dapetin beasiswa kalo gini"

"hmmm"

"Kamu perbanyak ikut olimpiade coba, siapa tau nanti kamu bisa dilirik orang orang"

"Iya pa"

•°•°•°•

Anin

Cuy lu dmn?

rumah

night ride kuyy
sekalian nongkrong

gas

w otw rumah lu y

kk

Minggu malam ini mereka habiskan untuk bersenang senang. Sebelum akhirnya besok memulai kegiatan di sekolah lagi. Night ride adalah kegiatan yang wajib mereka lakukan dalam seminggu sekali. Karena bagi mereka, kegiatan ini menyenangkan dan sangat merefreshing.

Sudah hamper setengah jam mereka berkeliling menggunakan motor sport milik mereka. Setelah merasa cukup bosan, mereka menyempatkan diri untuk pergi ke sebuah café yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi.

Shani memesan sebuah ice coffee, sementara Anin memesan green tea matcha favoritnya. Setelah melakukan pembayaran, mereka mencari tempat duduk lalu mengistirahatkan tubuh mereka.

“Tumben dingin banget” Shani memulai pembicaraan.

“Iya yak, perasaan tadi siang panas banget dah. Mau ujan kali”

“Kalo ujan kita pulangnya gimana dong?”

“Ya tunggu aja paling bentaran reda antar”

Sekitar 10 menit setelah pembicaraan mereka tadi. Hujan mulai datang. Dikit dikit rintik hujan mulai berjatuhan.

“Anjir beneran ujan dong hahaha”

“abis ini pulang aja dah Nin udah malem banget”

“Bokap lu di rumah?”

“Di rumah dia sekarang, besok pagi baru ke kantor lagi. Gue takut dia nyariin trus marah ntar”

“Yaudah tunggu bentar palingan bentaran lagi reda”

Dan ternyata sudah hampir satu jam hujan pun tidak reda reda. Justru hujan ini semakin malam semakin besar, dan berangin. Waktu sudah menunjukan pukul setengah dua belas malam. Setengah jam lagi café akan ditutup. Sementara dua dara ini sedari tadi masih menunggu kapan hujan ini reda.

“Nin, pulang sekarang aja dah. Ini hujannya ngga abis abis”

Sedetik setelah Shani mengucapkan hal itu, tiba tiba hp Shani berbunyi.

Unexpected Love - GreShan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang