~~BIG DAY LUV~~

4 2 2
                                    

Dari rumah, Syakira berfikir panjang "apakah aku coba minta ke mamak ya? Ahh tidak. Tapi, ini untuk masa depanku nanti? Hemmmmmm aku bingung. Kalau nanti minta ke mamak, mamak bakal marah-marah. Oh tidak, aku tidak akan meminta ke mamak. Aku harus bisa beli sendiri."

"Meminta" kata itu dibenci oleh Syakira, Syakira tak suka kalau dia dihubungkan dengan MEMINTA. Selagi dia mampu dia tidak pernah meminta.

Syakira merasa bingung. Dengan pertimbangan yang matang Syakira mencoba untuk memberanikan diri untuk mengatakan ke mamaknya. Dia bilang "Mak, Laptop kak Clinar masih ada kah?"

"Nggak tau, tanya aja ke kakakmu."

"Eh Kak Clinar, Laptop kakak kemarin masih ada kah? Rencana Syakira mau servis kan Laptopnya," tanya Syakira.

"Udah tk jual, cuma laku 300 ribu," ujar Kak Clinar.

Muka Syakira pun ditekuk seakan-akan dia kecewa dan kesempatan itu hilang. Angan-angan Syakira memiliki laptop pun musnah.

****

Getaran nadi hingga terasa sampai ke udara
Awan menjadi tersenyum melihat tingkah lakuku
Gimana tidak?
Suara detak selalu datang tiba-tiba seakan membuat tubuhku lenyap dalam ketakutan
Entah?
Padahal aku sudah berusaha melupakannya
Tapi...hati ini semakin ngeledek
Tak tahan dengan suara detak yang keras
Malu, ya pasti malu. Bagaimana kalau semua orang dengar?
Ya semoga saja tidak.

Sampailah didepan rumah. Dia memarkirkan sepedanya lalu masuk ke rumah Syakira. Tanpa memastikan apakah rumah itu benar? Dengan percaya dirinya di depan pintu dia mengucapkan salam

"Assalamualaikum...Syakira, Syakira." berulang kali dia memanggil Syakira.

"Mohon maaf, Nak. Mau cari Syakira ya?" tanya seorang bapak di jalan yang kebetulan tetangga Syakira.

"Iya Bapak benar, saya mencari Syakira tapi dari tadi kok nggak keluar ya, Pak?" tanya Arief balik.

"Kamu salah rumah, Nak. Rumah Syakira disebelah sana," tangan kakek sambil menunjuk ke arah rumah Syakira. Ya nggak jauh sih cuma melewati 3 rumah yang hadapnya berlawanan dengan rumah yang ditempatinya sekarang jadi kelihatan dari posisinya sekarang.

"Oh salah berarti ya, Kek. Makasih ya Kek sudah ditunjukin," Jawab Arief sambil tersipu malu.

"Iya nak sama-sama." kakek pun langsung pergi. Arief beranjak dari rumah itu lalu menuju ke rumah Syakira.

Diulangnya "Assalamualaikum, Syakira." Tepat didepan pintu sambil memegang erat kedua tangannya. Dia tiba-tiba merasa kedinginan.

1 menit, keluarlah sosok ibu. "Ada apa ya, Nak?" tanya seorang ibu.

Arief langsung menyodorkan tangan ke tangan seorang ibu itu dan menciumnya. "Syakiranya ada, Ibu?"

"Oh cari Syakira. Ya Syakira dirumah. Mari masuk dulu," Ajak seorang ibu.

"Baik ibu" Arief duduk dikursi dan melihat-lihat ke dinding disekitarnya. Dilihatnya foto-foto yang tertempel didinding. Arief tersenyum sendiri ketika melihat foto masa kecil Syakira.

Syakira keluar dan menemui Arief. Ada yang beda dari Syakira. Ya, penampilan Syakira berbeda dengan biasannya. Terlihat dia sangat anggun ketika memakai flatshoes dengan kemeja putih berjas merah dengan celana merah. Ya selayaknya seorang guru, padahal dia anak Seni rupa murni beda banget kan dengan profesinya.

Arief berdiri tanpa berkata apa-apa. Melihat Syakira dengan wajah yang penuh dengan kekaguman. "E...e...e., Sudah ya?" tanya Arief.

"Iya sudah. Maaf ya sudah nunggu lama," jawab Syakira santai, serasa kuat menghadapi jantungnya.

"Cit, Syakira pergi dulu ya," Syakira berpamitan ke Cecit, Mbah buyut, dan nenek warsih lalu mencium tangan mereka secara bergantian.

Sebelum berangkat Arief juga berpamitan dan mencium tangan orang-orang yang ada di dalam tersebut. "Ibu, Arief dan Syakira pergi dulu ya. Do'akan kita." Setiap mencium tangan mereka dia selalu mengucapkan kata-kata itu.

"Hati-hati ya nak dijalan," ujar Mbah buyut.

"Assalamualaikum," Ucap Syakira.

"Waalaikumsalam."

Syakira dan Arief bergegas menaiki sepeda motor. Kedua anak itu terlihat bak seperti sepasang kekasih. Bagaimana tidak, sepeda motor Arief berjenis Ninja Kawasaki ZX6R itu membuat Syakira harus memegang pundak Arief dengan erat karena merasa tempat duduknya ketinggian.

"Jangan megang pundak, megang ini saja biar kamu nggak merasa takut," Pinta Arief sambil megang tangan Syakira dan menaruhnya di pinggang perutnya.

"Eh..eh..ehh..."

"Sudah, nurut saja. Apa lo ingin jatuh?!" Pinta Arief maksa. Kecepatan Arief bertambah 100 km/jam ketika sudah di jalan raya.

"Pegang yang erat ya, Ra!" lanjutnya lagi.

Ketika dengan kecepatan yang benar-benar seperti pembalap. Ya, Syakira sangat takut. Dia memejamkan matanya agar lebih reelax dan tenang. Tanpa sadar Syakira menyenderkan kepalanya ke punggung Arief dan memegang lebih erat. Dengan ketakutannya ia pun membaca sholawat nabi disetiap berputarnya roda dua itu.

Terdengar dengan jelas, Arief pun mulai mengurangi kecepatannya.
"Syakira kelihatan sangat ketakutan sampai dia membaca sholawat tak henti-henti. Kasihan dia," hati Arief berkata.

"Syakira, lo ketakutan ya?" tanya Syakira.

"Hu'hu'hu'...I..iiiii..iya," jawab Syakira sambil terengah-engah.

"Ya sudah pegang yang erat perut gue, kalau lo takut, Lo boleh bersender dipunggung gue," Ujar Arief.

Setelah Arief mengucapkan itu, mulailah jantung Syakira berkaraoke. Syakira kelihatan gugup. Bagaimana tidak, selama 6 tahun dia tidak pernah bertatap-tatapan bahkan berbicara selama 1 menit aja susah, dan dihari ini juga, hari penuh dengan denyut jantung.

Kecepatan sepeda motor Arief berjalan normal. Tapi dalam jangka 30 menit Arief menambah kecepatannya lagi karena jalannya lumayan sepi.

"Allohuakbar," teriak Syakira kaget karena Arief mendadak menambah kecepatannya lalu Syakira memegang erat perut Arief.

Melihat tangan Syakira yang melingkar diperut Arief. Arief merasa keanehan dalam hatinya. Terasa ada yang janggal dengan tingkah lakunya. Tanpa sadar Arief tersenyum.

****
Hay teman👋udah lama banget nggak up cerita, Alhamdulillah gue bisa menyempatkan menulis cerita ini lagi dikarenakan gue sedang libur. Wihh gimana nih alur ceritannya...masih penasaran!? Tetap stay ya dicerita ini untuk melihat kelanjutannya. Jangan di skip.

Jangan lupakan vote dan commend ya sebagai pelengkap klik⭐ ya! Thank you:)

❄UWUW❄
****

*#angkah6.project* adalah project pemula untuk penulis pemula. Ceritanya pun benar-benar awal dan bebas genre. Jadi jika ada kekeliruan mohon dikoreksi. Karena kita lagi sama-sama belajar.

Baca cerita yang lain juga,
Senin-Kamis : Sweet Door
Bermulai dari menghilangnya anak kecil secara misterius lalu secara perlahan rahasia mulai bermunculan.
titaniananda
Selasa-Jumat : Rea-die
Kisah seorang perempuan yang bisa tau apa yang seharusnya tidak diketahui.
Asyamsytl
Rabu-Sabtu : Senyawa
Ini bercerita tentang keterikatan antara dua orang. Mengupas cara mereka menyikapi takdir yang terlalu bercanda dengan kehidupan mereka.
rialusiandari
Rabu-Minggu : Entah lah
Cerita masa lalu yang belum usai datang bersamaan dengan masalah lainnya. Lihat mana yang diprioritaskan.
elisa49725
Sabtu-minggu :Gas "Substitute"
Menceritakan tentang seorang wanita yang bimbang dalam memilih takdirnya serta laki-laki gagah yang tampan nan kaya.
cahya0905

Entah lahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang