Ada lelaki yang masuk ke dalam ruangan Syakira. Dia bukan Arief juga bukan Argey.
Dia memakai kemeja putih bermotif fauna nuansa warna biru kehijauan dengan celana panjang berwarna hitam.
"Gadis cantik. Cepatlah bangun. Kenapa kau bisa seperti ini?" tanya seorang lelaki disampingnya.
"Tenang saja, aku akan selalu ada disampingmu meski dengan jarak yang jauh," lanjutnya.
"Aku tidak akan membiarkan semua orang menyakitimu, Gadis."
Lelaki itu duduk disamping kanan Syakira dan memegang tangan Syakira.
"Meski kau tak mengenaliku tapi suatu saat nanti aku akan dihadapan kau langsung," ucap lelaki itu.
Tanpa sepengetahuan seorang lelaki itu, Argey sudah berada didepan pintu akan berjalan ke arah ruang inap Syakira.
Tiba-tiba.....
Kring....kring...kring...Mata Argey tertuju pada lelaki didalam berbarengan dengan suara ponselnya.
Argey pun menyangka lelaki itu mungkin Arief. Diapun mengangkat telfonnya.
"Siapa sih,?" dilihatnya di layar terpampang nama Jihad Alexander. "Aduh, pacar gue nelfon lagi."
akhirnya Argey memutuslan untuk keluar dari rumah sakit untuk mengangkat telfonnya.
Akibat dari suara telfon tadi, lelaki itu memutuskan untuk keluar dari ruangan Syakira.
"Gadis cantik, meski ku tak tau nama kau tapi aku akan panggil nama kau dengan Gadis cantik. Oh ya, Gadis Cantik aku harus keluar sekarang. Baik-baik ya." lelaki itu keluar dari ruangan Syakira. Setelah lelaki itu menutup pintu, Syakira terbangun dari tidurnya.
Deg....
Deg....
"Aduhhh, aku sedang dimana ini?" Syakira melihat-lihat keatas dan kesamping "Aku sedang ada dirumah sakit. Auuu." memegang kepalanya yang terasa sangat pusing.
"Perasaanku ada yang duduk disini tadi! rasanya seperti aku pernah melihat dia?"
Syakira sangat tau dengan bunyi hatinya. Dia sudah bisa merasakan perbedaan ketika jantung dia berbunyi.
"Siapakah dia? nggak mungkin itu Arief," dumel Syakira sendiri
"Aduhhh, kepala makin pusing aja nih," lanjutnya.
Cekrek...
Suara pintu, seperti ada yang membuka. Tapi Syakira tak bisa melihatnya karena keburu kepalanya sakit."Syakira..!!"
"Seperti suaranya Arief," batin Syakira.
"Syakira! Lo sudah bangun. Btw, lo kenapa? apa yang sakit? Kepala lo ya?" tanya Arief khawatir.
"Kepala ku sakit banget, Rief."
"Gue panggilin dokter dulu ya!"
Arief bergegas memanggil Dokter Cantika. Usai dipanggil, Syakira diperiksa dan diberi obat penenang. Syakirapun tertidur.
"Gimana, Dok?" tanya Arief.
"Syakira nggak papa cuma kecapek'an mikir sehingga membuat tubuh Syakira drop dan membuat kepalanya pusing seketika. Sebaiknya jangan ajak Syakira bicara yang membuatnya jadi berfikir keras. Biarkan dia istirahat sampai kondisinya benar-benar sehat," jelas Dokter Cantika kepada Arief.
"Baiklah, Dok. Saya tidak akan mengganggu Syakira."
"Kalau gitu saya keluar dulu ya!"
"Baik, Dok. Terima kasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Entah lah
Non-FictionSeorang Gadis dihadapkan dengan Dua masalah yang berbeda datang secara bersamaan yang salah satunya berakhir tragis. "Entahlah....aku tidak kuat dengan semua drama ini!" "Aku ingin pergi!" "Lebih baik mati atau hidup?" #update [rabu & minggu] #campu...