****
Mentari menghias ruang.
Menyambut kehampaan.
Menerpa berbagai pandangan.Getaran angin membawa lamunan pergi.
Mengarungi senyuman.
Meramaikan suasana terang.
Menuntut keindahan alam.Syakira, ya gadis berkaca mata yang sedang duduk dibawah pohon tepatnya ditaman. Dia sudah keluar dari ruang audio beberapa menit yang lalu.
Suasananya sangat mendukung keadaan Syakira. Bersimpangan dengan angin membuat mood Syakira terbangun. Suasana seperti ini lah yang disukai Syakira.
Sepoi-sepoinya angin tak perlu tanganya berkipas-kipas ke tubuhnya. Sandwich dan botol taperware diatas paha yang menemaninya menikmati tarian angin.
Deg,
Entah mengapa suara ini keluar lagi."Drama apalagi ini?"
Deg..
Deg..."Hu' dasar hati jelek. Emangnya kau ni mau apa sih? Kau grogi ya liat sandwich yang sudah lama tak makan sandwich wkwkwk? Apa kau sedang bercandain aku. Ihhhh gak tau ah bingung," tanya Syakira pada dirinya sendiri sambil menunjuk ke arah dadanya.
Deg...
"Fiks, nggak bisa dibiarin. Aku harus mainin insting ku.""Kayaknya ada orang yang dari tadi terus memperhatikan ku," dumam Syakira.
Seketika mata Syakira jatuh tepat pada seseorang dengan pandangan sangat jauh.
Dia tahu, ada sosok lelaki di kejauhan yang memperhatikannya. Sayangnya Syakira tidak mengenal karena tidak begitu jelas wajahnya.
Syakira merasa kesal dengan lelaki itu. Akhirnya Syakira memberanikan diri untuk menatap lekat sosok lelaki itu.
"Rasakan!" ucap Syakira dalam hatinya dengan membulatkan matanya penuh.
Rencana Syakira berhasil. Dia bisa menaklukan lelaki itu sehingga lelaki itu tak memberanikan diri tuk menatapnya lagi.
"Huu tau rasa lo. Kalau bisa sampai kucopot bola mataku," lirih Syakira.
Dengusan angin yang masih tetap sama membuat baju Syakira melambai-lambai. Jam kelas mahasiswa selesai, jadi dilorong jalan taman maupun di koridor terlihat ramai dimana bunyi sepatu dan kaki-kaki yang bersimpangan kesana kemari.
Ya Syakira Putri, meski waktunya pulang tapi Syakira memutuskan untuk tetap disini menikmati tarian pohon hijau.
"Indahnya ciptaanmu tuhan, jarang sekali aku merasakan kesejukan ditemani lirihnya angin. Terasa semua masalah dihidupku hilang," ucap Syakira sambil memejamkan matanya dan menelentangkan kedua tangannya.
______
"Awas aja kalau nanti aku pulang. Aku bunuh semua orang dirumah. Bakal abis kalian semua. Aku nggak macam-macam."
Suara diponsel yang membuat Cecit ketakutan.
"Tega ya kau, nggak ada terima kasihnya kau sama aku. Aku rela membiayai dia sejak kecil sampai dewasa. Selama ini kamu nggak beri uang sama sekali buat dia. Mana perjuanganmu untuk dia selama ini?" tegas Cecit dengan air matanya yang mengalir deras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Entah lah
Non-FictionSeorang Gadis dihadapkan dengan Dua masalah yang berbeda datang secara bersamaan yang salah satunya berakhir tragis. "Entahlah....aku tidak kuat dengan semua drama ini!" "Aku ingin pergi!" "Lebih baik mati atau hidup?" #update [rabu & minggu] #campu...