~~"Mamak nggak punya uang, Ra. Lagian nggak boleh apa kalau nggak usah kesana! Setiap kesini mau minta uang aja! Disini aja mangkanya nanti mamak beri uang. Kerja aja, nggak usah kuliah! Kuliah itu biayanya besar!"
"Mamak tak ada uang! kau ini sukannya minta aja tapi nggak mau disini. Kau nggak usah sekolah! di rumah aja bantu mamak. Lagian kau nanti bakal jadi apa sih! kau pasti jadi ibu rumah tangga!!!" ujar mamaknya ketus sambil memegang peralatan masak.
~~
"Kenapa sih mamak nggak pengertian banget sama anaknya. Padahal aku kan nggak minta uang buat aneh-aneh. Aku cuma minta buat cari ilmu. Aku bingung dengan sikap mamak, nyuruh kerja mulu. dipikiranya cuma harta doang kali."
"Aku bingung. Uang Rp.350.000 tadi sudah aku kasih ke bu kos buat bayar penginapan selama 3 hari dengan biaya Rp 180.000 sisanya tinggal Rp 170.000 ribu sedangkan aku disini masih 2 hari lagi. Belum juga buat ongkos pulang," dumam Syakira.
Dia sudah capek ditambah lagi kebingungan masalah uang. Hadehhh bermenit-menit dia melamun memikirkan uangnya. Akhirnya membagi uangnya untuk mengetahui cukup apa tidak.
"Rp 100.000 buat makan 2 hari untuk 3 kali makan sehari, Rp 50.000-nya buat ongkos, dan Rp 20.000 buat jaga-jaga. Sudahlah insyaalloh cukup ini."
"Pulangnya aku naik kereta lagi deh biar agak murah ongkosnya."
"Malam ini aku nggak makan deh. Ini uang buat besok aja," dumel Syakira sendiri diruang penginapannya.
****
Waktu menjelang sore pun tiba.
Matahari sudah tak lagi menampakkan wajahnya.
Sinarnya mulai menghilang digantikan dengan sinar petang.
Lampu buatan mulai dipancarkan disetiap rumah maupun jalan.Usai sholat maghrib, Syakira mencoba keluar dari penginapannya untuk mencari udara sejuk. Terlihat jalanan sangat ramai dipenuhi dengan pedagang asongan yang berjualan berjejer-jejer.
Syakira hanya melihat pedagang asongan dengan memegang perutnya yang keroncongan.
"Nih perut bunyi mulu, kan tadi sudah makan. Dasar kau ni perut diajak liat jajanan aja bunyi terus," kata Syakira kepada perutnya.
Sembari duduk diteras, Syakira menikmati keramaian di kota yang tak pernah ada di kampungnya. Tak sengaja mata Syakira tertuju pada salah satu pedagang asongan yang tadi sore dia kunjungi.
"Eh, itu kan kayak Arief. Benar nggak ya? Ehmm mungkin cuma cari makan. Nggak mungkin kos nya disini. Biasa anak laki kalau malam sukannya jalan-jalan," dumel Syakira sendiri.
Syakirapun melanjutkan menikmati keramain disekitarnya. Beberapa menit dia merasa bosan, diapun mengambil ponselnya sebagai teman hiburan. Benar sih disampingnya juga ada kos tapi orangnya nggak mau keluar dari kos, sehingga kosnya kelihatan sepi.
Ketika Syakira asyik memainkan ponselnya ada seorang lelaki yang lewat depan kos Syakira. Sosok lelaki itu melihat Syakira sedang bermain ponselnya lalu disapanya dengan senyuman.
"Syakira..."
Syakirapun menoleh dan terkejut melihat lelaki didepan kosnya.
"Arief......" dia tak bisa melanjutkan perkataannya yang sudah didahului dengan kegugupannya.
"Iya"
"Aaaarief! Sedang apa lo disini?"
"Oh, gue habis cari makan di Pak Dadang depan sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Entah lah
No FicciónSeorang Gadis dihadapkan dengan Dua masalah yang berbeda datang secara bersamaan yang salah satunya berakhir tragis. "Entahlah....aku tidak kuat dengan semua drama ini!" "Aku ingin pergi!" "Lebih baik mati atau hidup?" #update [rabu & minggu] #campu...