Syakira sudah tak betah ingin pulang, diberi atau tidak itu sudah bukan alasan Syakira. Kekesalan dia sudah mulai memuncak.
"Gladys, pulang yok!"
"T----tapi lo kan belum dikasih mamak lo uang!"
"Udahlah, gapapa," jawabnya dengan kesal.
"Yasudah de, ayo aja kalau pulang!"
Bisik mereka supaya percakapannya tidak didengar oleh mamaknya.
"Mak, aku pulang dulu."
"Sebentar dulu dong, baru sebentar sudah mau pulang! Ini juga rumah mu! Nggak demen banget kalau disini."
Syakira hanya diam dan langsung bergegas ke motornya. Syakira pergi tanpa meninggalkan sedikit ucapan.
Ketika Syakira pergi, posisi mamaknya sedang ambil uang di kotak. Tapi, melihat Syakira sudah pergi uangnyapun ditaruh kembali.
"Ish, ni anak baru diambilkan sudah pergi," batinnya.
Setiba dirumah, seperti biasa Cecit selalu mengeluarkan suara yang sontak membuat orang kaget.
"Main mulu, di rumah juga banyak kerjaan! Nggak pulang-pulang, heran aku!" nadanya begitu keras.
Setiap omelan Cecit selalu menusuk kehati, sehingga Syakira selalu tak tahan rasa tangis.
Terdengarlah suara itu dari luar, Syakirapun mulai takut kedalam ketika memarkirkan sepedanya.
"Sudahlah, aku pergi jauh saja dari sini! Biar hidupku tenang. Herran aku!! semua anak nggak ada yang bener! sia-sia aku merawat dari kecil!"
Posisi Cecit ada di ruang tamu. Sehingga kesempatan Syakira masuk bisa lewat pintu belakang menuju kamarnya tanpa sepengetahuan Cecit.
"Hemm, perasaan aku salah mulu deh. Nggak pernah bener dimata Cecit dan mamak. Aku capek dapat omelan terus. Hem, setiap hari aku nelan omelan terus."
Air mutiaranya jatuh tak sengaja. Diapun membaringkan badanya dan nenelentangkan tangannya di kasur.
______
Kau...
Kau terlihat.
Tapi kau tak bisa ku pegang.
Kau sudah terikat oleh perasaanmu yang lain.Aku,
terperangkap dalam lamunanku.
Mencoba hidup dalam lantunan rindu.Aku,
Biarlah aku menjaga kerinduan.
mengawasi semua gelagapmu
Untukmu..
Baik-baik disana.Seperti biasa, Syakira melakukan aktifitasnya yaitu sekolah. Oh ya, dia sekolah di SMA Garuda. Kini, jadwal pengguna sepeda adalah waktunya Gladys. Jadi Gladys menjemput Syakira.
06.25 tibahlah di SMA Garuda. Mereka terpisah karena beda kelas. Sebelum bel berbunyi, Syakira bersama teman-temanya sedang duduk dan bercanda gurau didepan kelas. Ini sudah menjadi kebiasaan mereka.
Ketika Syakira reflek menoleh kebelakang, tiba-tiba sudah ada mata yang menatap Syakira terlebih dahulu. Terlihat dia dari arah pintu gerbang.
"Sungguh indahnya ciptaanmu, Ya Alloh." hati Syakira mengucap dengan wajah yang masih betah tuk menatap.
"Syakira!!" sapa Andari teman seperjuangan sejak SMP.
Tak ada sautan dari Syakira. Akhirnya Andari menepuk pundak Syakira dengan keras. "Syakira!!" Syakirapun terkaget dan menoleh ke belakang.
"Hemmm, udah tau aku kagetan masih aja di kagetin," dengus Syakira kesal.
"Lagian sih kamu nglamun terus. Mikirin siapa sih?" tanya Andari dengan mengangkat satu alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Entah lah
Non-FictionSeorang Gadis dihadapkan dengan Dua masalah yang berbeda datang secara bersamaan yang salah satunya berakhir tragis. "Entahlah....aku tidak kuat dengan semua drama ini!" "Aku ingin pergi!" "Lebih baik mati atau hidup?" #update [rabu & minggu] #campu...