~TEGANG~

6 2 0
                                    

"Siapa itu?" sambil berjalan keluar "Ohh Kakip!" kata Smieth.

Sebelumnya Syakira masih belum keluar.

"Ada apa Kak?" tanya Smieth seperti tidak ada masalah dengan Kakip. Smieth biasanya manggil kakak ipar dengan sebutan Kakip.

"Dimana Syakira? Dimana juga Wahidah?" ujar Jems dengan muka emosi.

"Syakira lagi di kamar,------ Syakira! Syakira!" paman Smieth memanggil Syakira.

"Iya bentar aku akan kesana." teriak Syakira dari dalam kamar.

Berjalan ke ruang tamu sambil meliuk-liukan bibirnya. "Oh Papak. Kenapa, Pak?" tanya Syakira santai.

Papaknya langsung berdiri dan menggeret tangan Syakira keluar "Ayo ikut papak pulang!" Tapi sebelumnya di hentikan paman Smieth.

"Heyyy, ada apa ini?" Smieth bertanya dan menahan Jems membawa Syakira.

"Syakira harus ikut aku ke rumah! Syakira aku ajak tinggal di Buah Batu!! Ngapain disini."

"Enngggak, aku nggggak mau." Syakira menggeleng gelengkan kepalanya sambil mencoba melepaskan genggaman dari tangan papaknya.

"Kau harus mau!!" membulatkan matanya penuh ke arah wajah Syakira, membuat Syakira takut dan terdiam.

"Ada apa ini? Hey Jems apa yang kau lakukan terhadap anakmu?" ucap Asih sambil memegang genggaman Jems ke tangan Syakira.

"Syakira akan kubawa ke Buah Batu. Aku ajak tinggal bersamaku. Kenapa? Ini anakku, ini hakku bukan hak kalian?!!" ucap Jems dengan melototkan kedua matanya.

"Mana Wahidah? mana?!!" lanjutnya.

Wahidah sengaja tidak keluar, dia berada di dalam kamar. Dia merasa takut.

"Aduhh dia masih disini lagi. Btw, kenapa ya itu kok rame-rame?" Wahidah tak tau kalau Jems bersih keras ingin membawa Syakira tinggal bersamanya.

"Wahidah! keluar kau!!" teriak Jems.

Tak banyak bicara, Smieth memanggil Wahidah ke kamarnya.

"Kalau kau nggak keluar, aku akan acak-acak semua yang ada dirumah.---- ayo, Ra!! Ikut papak!!" terlihat wajah Jems sangat emosi.

"Ennnggggak, Pak! Syakira ngga mau!" Syakira meneteskan air mutiaranya.

"Entah lah. Aku nggak tau harus gimana lagi. Cobaan apa lagi ini Tuhan! Baru 3 jam keadaan rumah damai sekarang ricuh lagi. Kenapa masalah tak kunjung usai. Masalah yang satu selesai datang lagi masalah baru. Entah lah," dumel hati Syakira dengan meneteskan air mutiarannya yang sangat deras.

"Sudahlah, kita selesaikan dengan baik-baik. Jems duduk dulu."

"Nggak bisa, Bu. Sudah nggak ada waktu. Jems harus segera bawa Syakira ke rumah."

"Kau nggak mau nurut sama Ibu?" tanya Asih sambil memeteskan air mata.

"Baiklah, Bu." Jems melepaskan genggamannya dan duduk di kursi.

"Ibu mau tanya? Kenapa kau tiba-tiba emosi dan langsung membawa Syakira begitu saja. Ada apa? Apa masalahnya sehingga membuat kau seperti ini?" Asih duduk di sebelah Jems dengan mengelus-elus pundak jems.

"Udahlah, Bu! Nggak ada masalah apa-apa. Jems selama ini sudah bersabar tapi Syakira masih nggak mau tinggal bersama orang tuanya. Apa salah Jems mengajak Syakira tinggal bersamaku?"

Entah lahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang