~~REAL~~

29 5 0
                                    


****

Syakira tersadar dari tidurnya bahwa kemarin dia menangis lalu terlelap tidur. Syakira melakukan aktivitasnya di pagi hari. By the way, pagi ini dia harus sekolah karena ada sesuatu yang harus diselesaikan juga melakukan daftar ulang ke universitasnya.

Ting..ting..ting bunyi jam yang menunjukkan pukul 08.00.

"Cecit, aku harus pergi ke sekolah."

"Kenapa kau sekolah? Bukanya kau sudah lulus? Sudah lulus kok masih aja sekolah."

"Ada sesuatu yang harus diselesaikan, Cecit."

"Ya sudah jangan lama-lama. Banyak kerjaan dirumah." syakira mengangguk lalu pergi.

3 jam disekolah, Syakira pun pulang. Setiba di rumah suasana menjadi riuh piuh.

"Hemmm, megang botol aja kagak bisa. Sehari aja nggak numpahin air apa nggak bisa! Hii sana pergi bikin susah aja kau ini. Cepat keluar! Keluar! Aku nggak pernah punya anak seperti ini." sentak cecit kepada Anggun. Anggun pun menahan tangis walau akhirnya air matanya terjatuh juga.

Suara itu terdengar dari luar rumah sehingga Syakira langsung bergegas kedalam rumah. Ditengah pintu dia bertabrakan dengan Anggun. Melihat Anggun menangis Syakira pun bertanya "Ada apa, nggun? Kenapa kau menangis?" Anggun terdiam dan tetap berjalan.

"Syakira juga. Sukanya Kelayapaaaan aja. Nggak pulang-pulang! Nggak bantuin Cecit! Percuma nge-besarin dia, sudah besar nggak mau disuruh, susah diberitahu," dumel Cecit, yang mana Syakira sudah ada dibelakangnya.

Tanpa ngerespon, Syakira langsung pergi ke kamarnya. "hemmm, kena lagi. Sukanya cari masalah aja. Kalau sudah ngomel semua pasti kena omel," dumel Syakira dengan nada sangat rendah.

"Nenek warsih!!! Buang air kecil nggak di siram. Baunnya minta ampun. Hadehh, capek aku ngebersihin terus!" sentak Cecit sambil menggoreng ikan di dapur.

"Tadi sudah nenek siram. Mungkin orang lain kali yang kencing nggak disiram."

Wajar aja ya, namanya orang yang sudah tua bawaanya pikun.

Dengan lantangnya cecit mengembalikkan perkataanya.

"Hiii!!! nyalahkan orang lain mulu, dasar sudah tua nggak tau dosa, ngomong aja gitu aja nggak mau ngaku!"

Tiba-tiba Syakira datang "Ada apa cit emangnya?"

"Lihat tu nenekmu, kencing nggak disiram, baunnya bikin orang pingsan!" Syakira langsung ke kamar mandi untuk menyiram kencingnya.

Hahaha, emang ya orang tua itu cerewet banget. Apalagi orang tua yang memiliki sifat moody, kadang baik, kadang cerewet dan kadang emosian. Ya seperti Cecit Syakira. Tidak bisa selow kalau bicara. Hemm, nggak heran itu sudah bawaan dari lahir.

****


Birunya langit berubah jadi abu-abu.
Matahari tak menampakan wajahnya.
Tertutup awan, membuat cahaya hilang.
Suram, cuaca sekarang.
Sama seperti suasana hati Syakira.
Selalu dihantui kejadian-kejadian kemarin.

Klunting....

Suara itu membuat Syakira membuka ponselnya.

From UNESA :
TO syakira11@gmail.com
Senin, 14 juni 2020. Calon mahasiswa Syakira Putri harap ke UNESA untuk dilakukan tes wawancara.
Terima kasih.

Melihat notif itu, mata Syakira membulat penuh tak percaya.

"Apa? besok aku harus ke Surabaya? Bagaimana aku bilang ke orang tuaku, cecit, dan keluargaku. Ini mendadak sekali. Sedangkan aku tidak tau daerah sana."

Entah lahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang