~~WAKTU~~

10 3 0
                                    


______

****

"Kau mau kuliah itu uangnya darimana! Papak mamakmu nggak kerja terus siapa yang biayain kuliahmu!! Cecitmu juga nggak akan mau biayain kau. Cecitmu sukannya kuras uang. Buat apa kau tinggal disana? Ngerawat Cecitmu apa nungguin rumahnya?  Kau disana hanya dijadiin pembantu!!" kata Mamak Syakira

"Mamak kok gitu sih ngomongnya." 

"Tapi benerkan! Mamak nggak punya saudara seperti wahidah juga nggak papa, nggak sudi mamak. Semua harta warisan diambil sendiri. Toh biar kenyang," dumel mamak Syakira.

Syakira tak suka dengan sifat mamaknya seperti itu. Diapun langsung pergi meninggalkan mamaknya di ruang tamu.

Setelah itu, Papak Syakira datang dan duduk diruang tamu. Entah apa yang dibicarakan mamak sama papak sehingga membuat papak memangil Syakira ke ruang tamu.

"Syakira. Kesini, Nak!" pinta papak.

"Iya, Pak. Ada apa emangnya?" 

"Duduk dulu disini," pinta papak lagi.

"Ada apa pak emangnya?" dengan gugup pikiran Syakira dipenuhi aura negatif. Maksudnya dia tidak mau ada kejadian lagi seperti kejadian sebelumnya.

"Syakira bener-bener pengen kuliah ya? Papak nggak punya uang. Papak kan nggak punya kerjaan?"

"Apa sih, Pak. Papak pasti bisa kok. Insyalloh Syakira nanti cari beasiswa disana."

Terlihat mamak menangis sesenggukan. Tak tega Syakira melihatnya. Syakirapun berusaha menyakinkan mamak papaknya.

"Dicoba aja dulu, Pak. Kalau nanti Syakira diterima ya mau ngga mau Syakira harus masukin, Syakira akan cari beasiswa disana sebanyak-banyaknya," tegas Syakira.

"Kuliah itu nggak sedikit biayanya, Ra! Mamak sekarang nggak punya uang segitu banyaknya," sahut mamak Syakira.

"Kuliah itu banyak mak jalurnya. Yang mahal itu karena mereka lewat jalur mandiri. Tapi jalur mandiri itu juga ada yang murah. Itu semua tergantung jalurnya mak. Kalau jalur yang diikuti Syakira itu ngga butuh biaya besar," jelas Syakira.

"Tapi mamak nggak suka jurusan yang kau pilih. Jurusan seni apa itu! Ngga laku Ra kalau disini. Pilih jurusan itu kayak dikantor-kantor gitu biar dapat uang banyak!" jawab mamaknya dengan tegas.

Syakira hanya terdiam dan tidak melanjutkan pembicaraan mamaknya. Takutnya nanti nggak selesai masalah yang dibicarakan.

"Gak papalah, nanti dicarikan. Anaknya mau kok terus kita bisa apa. Papak bakal usahakan," sahut papaknya membuat hati Syakira lega.

Tak lama kemudian Syakira pamit pulang karena cuaca mulai panas.

"Mak, Syakira pulang."

"Tidur disini kenapah sih. Nggak tega ninggalin Cecitmu? Cecit jelek aja disayang-sayang." ledek Mamak Syakira.

Hati Syakira nggak terima dengan omongan mamaknya. Tak perlu banyak bicara, Syakira langsung pergi meninggalkan rumah.

______

****

"Kenapa sih mamak segitunya sama Syakira. Aku tau kalau aku memang jelek tak seperti Kak Clinar yang cantik," dumam Syakira sendiri.

Clinar Gabryella Azzahra, kakak Syakira yang dilihat dari tekstur tubuhnya Syakira kalah saing. Kakaknya sangat manis dan cantik.

"Apa, Ra! Lo ngomong apa barusan?" tanya Arief.

Entah lahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang