Epilog

1.6K 138 22
                                    




Ya, Chan sedari tadi memperhatikan wajah Hyunjin. Mungkin di atas panggung terlihat dia sedang bercengkrama dengan penggemar lain. Berbincang serta saling berpegangan tangan. Namun mata Chan tak lepas dari wajah cantik Hyunjin. Manik Chan terus menatap paras indah Hyunjin. Seperti candu pikir Chan.

Hingga Hyunjin menengok ke arah Chan sebab ingin melihat wajah rupawan idolanya. Hati nya yang sedari tadi gelisah, kini berubah menjadi debaran yang hebat setelah menangkap basah Chan yang tengah menatapnya. Chan yang kepergok hanya tersenyum ke arah Hyunjin serta melambaikan tangannya.

Hyunjin semakin salah tingkah. Wajahnya kini memerah akibat ulah Chan. Dia menunduk malu sebab tak ingin wajah merahnya itu dilihat oleh Chan.

Kini tiba giliran Hyunjin untuk naik ke atas panggung. Setelah nomor antriannya diserukan, dia bergegas berjalan ke arah panggung. Berjalan ke arah Chan yang duduk di urutan pertama. Hati Hyunjin semakin tak karuan setelah melihat wajah Chan dengan jarak yang cukup dekat seperti ini. Ditambah dengan acara---saling tatap dengan Chan tadi, membuatnya semakin gugup.

Merasa ingin pergi dari tempat itu. Namun juga enggan menjauh barang sejengkal dari tempat acara itu. Karena acara ini telah dinantikan Hyunjin sejak lama.

Kini Hyunjin berdiri tepat di hadapan Chan. Hatinya semakin berdetak tak karuan. Lebih parah dibanding sebelumnya. Gugupnya tak dapat lagi dia tutupi. Bahkan Hyunjin tergagap saat menyapa Chan. Chan terkekeh melihatnya.

Digapainya telapak tangan Hyunjin yang sudah dingin akibat Chan sendiri. Kemudian didekapnya dengan lembut untuk menenangkan Hyunjin.

Hangat. Itu yang Hyunjin saat bersentuhan dengan Chan untuk pertama kali. Hati Hyunjin pun ikut menghangat dibuatnya.

Sedikit demi sedikit rasa gugup Hyunjin berkurang. Bibirnya menyunggingkan senyum tipis yang manis meskipun masih tersisa sedikit rasa gugup menggelayut di dalam diri Hyunjin.

"Sudah merasa lebih tenang, Hyunjin?" Ucap Chan.

"A-ah iya" Balas Hyunjin.

"Haha jangan kaku begitu, Hyunjin. Santai saja, oke? Anggap aku ini temanmu." Ucap Chan sembari terkekeh pelan.

Hyunjin membalasnya dengan anggukan pelan. Senang rasanya diperlakukan seperti ini terlebih lagi oleh Chan. Menganggap Chan teman? Tentu Hyunjin dengan senang hati berkata iya. Namun dia segera menepis hal itu jauh-jauh dari pikirannya. Tak ingin mimpinya yang kemarin itu menjadi nyata. Akibat obsesi yang besar akan pria yang ada di depannya.

"Ini albummu, Hyunjin. Terima kasih sudah datang dan mendukung kami" Ucap Chan menyadarkan Hyunjin yang sedari tadi sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Eumm sama sama, Chan. Aku akan terus mendukungmu dan anggota Stray Kids yang lain. Fighting Chan!" Balas Hyunjin membalasnya dengan senyum yang mengembang lebar.

"Ah, Hyunjin. Tunggu!" Ucap Chan sembari memegang tangan Hyunjin untuk menahannya yang akan beranjak dari panggung.

Hyunjin menatap ke arah Chan dengan pandangan bingung. "Ada apa Chan?" Tanya Hyunjin seraya memiringkan kepalanya.

"Ada hadiah kecil di album itu. Jangan lupa dilihat ya!" Dibalas anggukan oleh Hyunjin.

"Hyung" Ucap Han yang sedari tadi mengamati interaksi Chan dengan Hyunjin.

"Ada apa, Han?" Ucap Chan.

"Apa yang kau berikan padanya?" Ucap pemuda tupai itu.

"Undangan makan malam di dorm kita" Ucap Chan santai.

"Hah! Apakah dia korbanmu selanjutnya?" Ucap Han kini dengan suara yang lebih pelan dibanding sebelumnya.

"Bisa dibilang begitu" Ucap Chan sembari menyeringai.



END






































Makasih buat yang udah baca dan kasih bintang di book ini❤❤❤❤ Maafkan aku yang pemula ini belum bisa nulis cerita yang bagus:(. Semoga di book lain tulisannya bisa lebih bagus.
Babayyyy see you di book yang lain🌼🌼🌼🌼😊😊😊😊😊😊😊❤❤❤❤❤❤

obsession (Chanjin)⚠️ (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang