Prolog

4.1K 255 20
                                    

Idola. Ya sosok idola sering menjadi objek yang dikagumi. Tidak sedikit pula yang memujanya. Mengagungkan namanya. Bahkan menginginkan sosok itu selalu berada di dekatnya.

Ini memang terdengar gila untuk ukuran orang normal, namun tidak untuk Hyunjin. Ya dia menyukai sosok idola. Dia bahkan tak segan untuk mengagungkannya. Dan tentu saja dia memiliki hasrat untuk memiliki idolanya dan menyimpannya untuk dirinya sendiri.

Hasrat ini sudah sejak lama dirasakan Hyunjin. Lebih tepatnya saat idolanya tersebut berhasil debut di agensi terbesar di korea. Dia debut sebagai anggota boyband yaitu Stray Kids. Dia juga berhasil menjadi leader dalam grup tersebut.

Dia adalah Bang Chan. Dengan sosok kepemimpinan yang kuat terpancar. Serta proporsi badannya yang porposional. Membuat Hyunjin langsung jatuh hati padanya. Ah! Jangan lupakan wajah rupawannya yang dimiliki oleh hampir seluruh anggota boyband di korea.

Segala upaya dilakukan Hyunjin agar dapat mewujudkan obsesinya pada Bang Chan. Mulai dari fan meeting hingga mengunjungi seluruh konser Stray Kids. Namun dia selalu merasa tidak puas. Semua yang dia lakukan semakin membuat hasratnya menggebu.

Hyunjin selalu merasa gelisah setelah bertemu Bang Chan. Walaupun hanya sesaat, namun dia sudah merasa rindu dengan sosok itu. Dia rindu dengan senyumnya yang hangat hingga aroma khas yang menyeruak pada diri Bang Chan.

"Sial !" Hyunjin merasa kesal. Hyunjin sudah tak tahan. Dia tak tahan dengan perasaan yang menggebu ini. Dia ingin menuntaskan hasratnya. Dia ingin Bang Chan. Segera! Hyunjin memutar otaknya. Mencari cara agar dekat dengan idolanya itu. Bahkan menjadikannya menjadi milik Hyunjin sepenuhnya.

Sebuah ide terbersit di kepala Hyunjin. Dia ingin menjadi manajer Bang Chan. Ya orang itu selalu berada di dekat Bang Chan bukan. Dengan menjadi manajer membuka jalan bagi Hyunjin untuk lebih dekat dengan Bang Chan.

Akhirnya Hyunjin menyusun rencana untuk menjalankan rencana gilanya itu. Dia berencana membunuh manajer Bang Chan. Gila. Itulah yang terbersit di benak penulis. Namun tidak ada yang dapat menghentikan Hyunjin.

Hyunjin pun mengemasi barang nya dan pergi ke kota Seoul. Dia bergegas menuju stasiun kereta bawah tanah yang tak jauh dari tempat tinggalnya.

Senyum terus tercetak di wajah elok Hyunjin. Semua orang yang memandangnya pun ikut tersenyum akan hal itu. Hanya satu yang mereka tidak mereka ketahui. Senyum itu adalah senyum yang dipasang Hyunjin sebelum dia mengeksekusi seseorang. Untuk mewujudkan mimpi gilanya.

Setelah perjalanan yang cukup melelahkan Hyunjin sampai di tempat tujuannya. Seoul. Lebih tepatnya di depan gedung agensi Bang Chan. Hari ini Bang Chan serta anggota grupnya yang lain berada di gedung itu.

Bagaimana Hyunjin bisa tau tentang jadwal keseharian Bang Chan? Entahlah, penulis juga tidak tau dari mana Hyunjin mendapat info itu. Yang pasti Hyunjin mencari banyak koneksi untuk mengetahui jadwal Bang Chan. Hingga mengeluarkan banyak uang untuk membayar mereka agar mereka mau memberi tau aktivitas Bang Chan.

Hyunjin menunggu dengan sabar di depan gedung agensi dengan tas punggung hitam. Tas itu terlihat penuh sesak. Hyunjin merasa lelah. Rasanya dia ingin pulang dan bermanja dengan kasur kesayangannya di rumah.

Namun obsesi Hyunjin yang sudah mencapai batasnya mengalahkan rasa malasnya. Tak lama kemudian suara langkah terdengar dari dalam gedung.
Tap

Tap

Tap

Selain suara langkah tadi terdengar pula suara banyak orang yang sedang bersendau gurau. Satu suara laki-laki membuat Hyunjin terhentak kaget. "Bang Chan!" batinnya. Hyunjin langsung menutup mulutnya untuk menahan teriakannya.

Dan benar saja sosok Bang Chan keluar dari pintu gedung itu. Hyunjin langsung membawa dirinya menepi ke tembok gedung sembari menunduk. Dia tidak ingin dirinya terlihat oleh Bang Chan.

Setelah dirasa jarak antara Hyunjin dan Bang Chan aman, Hyunjin mulai mengikuti Bang Chan. Bang Chan memasuki sebuah restoran. Ya mereka ingin makan siang.

Hyunjin juga memasuki restoran itu. Dia duduk dua meja dibelakang meja Bang Chan. Agar dia tidak tertangkap sedang membuntuti Bang Chan. Walaupun sebenarnya dia ingin duduk di pangkuan Bang Chan hehe. Namun hal itu mustahil untuk dilakukan.

Tak lama manajer Bang Chan berdiri dan pergi dari tempat duduknya. Dia hendak pergi ke kamar mandi. Mengetahui hal ini membuat Hyunjin tersenyum. "Ini saat yang tepat untukku." Dengan senyuman licik di wajahnya. Kemudian Hyunjin beranjak dari tempat duduknya dan pergi menuju ke kamar mandi.









Maaf kalo ceritanya boring 😭.
Dedek masih belajar buat. Yang mau lanjutannya bisa comment❤❤❤.
Makasih banyak banyak buat yang udah baca!!!!❤❤❤❤

obsession (Chanjin)⚠️ (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang