22

1K 124 2
                                    

Brak

Hentakan suara pintu terdengar cukup keras. Dibalik pintu itu kini hadir sesosok laki laki gagah. Terpancar aura gelap darinya. Tak lama setelahnya, ada 6 orang laki laki yang datang menghampirinya.

"Ya Chan hyung ! Sudah selesai bermain? Kami lelah menunggu mu."

Mendengar suara dari pemuda tupai itu, Chan hanya menatap datar wajahnya.

"Ya, aku sudah selesai." Jawab Chan datar.

Kini ke enam pemuda yang tengah menunggu Chan tadi sontak menatap Hyunjin. Mereka berjalan mendekati Hyunjin yang tengah terisak.

Hyunjin yang terlalu larut dalam kegiatannya, tak menyadari kini dia telah dikelilingi oleh enam pemuda. Disusul Chan yang tengah berjalan untuk bergabung dengan mereka.

"Hai manis, kita akan bersenang senang. Kau akan merasa bahagia setelah ini." Ucap Lee Know sembari mengangkat dagu Hyunjin.

Hyunjin yang mendapat perlakuan seperti itu, sontak memalingkan wajahnya.

"Cih, sombong sekali kau. Dasar bajingan." Ucap Lee Know sembari tertawa sarkas.

Plak

Tamparan Seungmin kini mendarat di pipi Hyunjin. Hal itu pula yang menyebabkan tangis Hyunjin semakin keras. Pemuda itu kini menangis sembari memegang pipinya yang memerah akibat tamparan.

"KALIAN SEDANG APA , HAH?! JANGAN BERTINGKAH SEPERTI BOCAH BEGINI!" teriakan Chan sukses menginterupsi perlakuan teman temannya yang lain. Mereka tak ada yang berani membalas atau hanya sekedar menatap satu sama lain. Semua seketika menunduk. Termasuk Hyunjin yang sedari tadi menangis.

"Bb-baiklah ayo kita mulai saja aksi kita malam ini." Ucap Changbin mengusir keheningan yang terjadi. Yang kemudian disusul dengan anggukan dari Felix.

Kini Changbin dan Felix telah memegang alat mereka masing masing.
Changbin dengan pisau dapurnya yang besar. Serta Felix dengan palu yang sudah berkarat.

Teman teman mereka kemudian menyusul mengambil alat alat mereka. Alat itu didominasi oleh pisau dan palu. Namun berbeda dengan Chan dan Han. Mereka mengambil benda yang berbeda.

Chan dengan kapak tajam berwarna merah, sementara Han dengan pisau buah yang ukurannya cukup kecil.

Alasan Chan menggunakan alat itu di setiap aksinya adalah untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang pemimpin. Namun beda cerita dengan Han, pemuda itu hanya ingin menyiksa mangsanya secara perlahan. Sungguh sadis sekali siluman tupai itu.

"Ayo buka ikatannya, aku sudah tidak sabar!" Ucap Lee Minho dengan semangat. Lengannya menyentuh tubuh Jeongin untuk bergerak melepaskan ikatan Hyunjin. Jeongin yang mengerti maksud Minho, hanya merotasikan matanya dengan malas. Namun tetap menjalankan perintah Minho. Dia masih tidak berani melawan ucapan pemuda pecinta kucing itu.

Ikatan pada tangan Hyunjin terbuka. Dia bersiap untuk melarikan diri dari tempat ini. Sesuai dengan rencana yang telah disusunnya dengan Chan.

Dengan sisa tenaganya, Hyunjin berlari membelah kerumunan pemuda yang ada di depannya. Tangannya yang terjulur di gunakan untuk meraih kapak milik Chan.

Para pemuda yang lain----kecuali Chan mendengus kesal melihat Hyunjin.

"Hai, bajingan kembali kau!" Ucap Seungmin. Enam pemuda yang masih  ada di dalam ruangan tersebut mencoba mengejar Hyunjin yang masih berada di ambang pintu. Namun langkah mereka terhenti saat satu suara menginterupsi mereka.

"Lepaskan dia, sekarang."





















Thanks for reading. Hope u enjoy it❤❤❤❤❤❤😊😊😊😊🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

obsession (Chanjin)⚠️ (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang