Hyunjin hanya terdiam di ambang pintu. Mencoba menerka apa yang terjadi. Apa maksud mereka membawa barang barang mengerikan itu? Sialan. Perasaannya tak enak. Batinnya berbisik. Memaksanya agar meninggalkan mereka. Namun tidak dengan tubuhnya.Tubuhnya terdiam. Enggan meninggalkan tempat itu.
Sungguh Hyunjin takut sekarang. Bagaimana tidak, kini mereka semua menatapnya dingin. Seperti monster yang akan memangsa Hyunjin.
Sontak Hyunjin perlahan mundur. Dia takut. Sangat. Ingin rasanya menerjang tubuh mereka yang kini berdiri seperti pagar di depannya. Namun dengan semua alat, itu dia bisa apa. Menyesal Hyunjin tak mendengar ibunya untuk belajar seni bela diri.
Bertolak belakang dengan Hyunjin, member Stray Kids kini berjalan mendekati Hyunjin.
Hyunjin masih terus bergerak mundur. Hingga tubuhnya menyentuh dinding. Sudah tak ada jalan baginya. Hyunjin telah terpojok. Kini dia meringkuk. Menundukkan tubuhnya. Tak tau lagi harus melakukan apa.
"Apa yang akan kalian lakukan dengan alat alat itu?" Kata Hyunjin. Bulir air kini tertahan di sudut matanya. Tubuh kurusnya gemetar diselimuti rasa takut.
"Hyunjin, kami hanya ingin bermain denganmu." Jawab Han sembari menodongkan pisau daging ke arah Hyunjin. Mendengar hal itu sontak Hyunjin menggelengkan kepalanya dengan kuat.
Bermain katanya? Hanya orang gila yang haus darah yang bermain main dengan benda itu. Sungguh gila pria bermarga Han itu.
Minho mengusap kepala Hyunjin dengan ujung tongkat baseball yang dia bawa. "Hei jangan menggeleng kuat seperti itu, nanti kepalamu bisa copot." Setelah mengatakan itu dia tertawa cukup keras.
Mata Hyunjin membulat. Dia tahu ada hal yang tak beres yang akan terjadi. Ingin rasanya segera kabur. Namun nyali nya kini terlalu ciut bahkan untuk berdiri.
Kini Hyunjin hanya dapat menitikan air matanya. Dia terlalu takut bahkan untuk menengadahkan kepalanya.
"Lepaskan aku, tolong." Mohon Hyunjin dengan suara yang bergetar.
"Hei bahkan kita belum mulai, sayang." Ucap Seungmin. Yang kemudian mengangkat dagu Hyunjin serta mengarahkan wajah Hyunjin ke arahnya.
"Hm pantas saja Chan hyung ingin bermain dulu denganmu, ternyata kau cantik juga." Ucap Seungmin sembari menampilkan seringaian.
Hyunjin terkejut. Tak percaya rasanya jika Chan mengatakan hal seperti itu. Mustahil. Itulah yang terlintas.
Namun saat menatap ke arah Chan, Hyunjin jadi meragukan kata hatinya.
Chan hanya menunduk. Tanda dia menyesal. Tak ada rasa dia akan membantah.
Kini Hyunjin menangis lebih keras dari sebelumnya. Hatinya sakit. Dijebak serta dibohongi seperti ini. Harus berada disisiku kata Chan. Namun Chan sendiri yang mengkhianati nya.
Kini Hyunjin hanya diam. Dia pasrah dengan nasib akhirnya disini.
Tiba tiba Chan yang sedari tadi diam mulai membuka suara.
"Sudah selesai bermain semuanya?" Ucap Chan dengan suara beratnya. Suara itu membuat semua orang meremang. Seluruh anggota yang lain sontak memandang sang ketua.
"A-ah iya, hyung." Jawab Han.
"Minggir kalian semua! Aku ingin bermain dulu." Anggota yang lain segera meninggalkan ruangan itu dan segera menutup pintu ruangan itu. Takut jika sang ketua akan mengamuk.
Chan menunduk dan mendekati Hyunjin yang sedari tadi menunduk. Kemudian dengan hati-hati dia memegang dan menengadahkan wajah Hyunjin.
"Hei jangan takut, kita akan keluar dari sini." Ucap Chan.
Sorry guys gak sengaja ke publish, tadi belum selesai😭 Hope u enjoy🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼❤❤❤❤❤❤❤❤😊😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
obsession (Chanjin)⚠️ (END)✔
Misterio / SuspensoHwang hyunjin yang terobsesi pada sosok idolanya akhirnya lebih dekat pada obsesinya itu