14

1.1K 135 1
                                        

Double up 🌼🌼





Kriet





Pintu kayu itu terbuka. Hyunjin segera bangkit dan bergerak ke arah pintu itu dengan sisa tenaga yang tersisa. Dia tersenyum, akhirnya ada yang menolongnya untuk keluar. Setelah 5 jam dia berteriak dan mengetuk pintu itu namun tak ada jawaban dari luar.






Dia segera berlari ke arah si pembuka pintu. Memeluk dan kemudian tersenyum ke arahnya. Tak lama setelah itu, Hyunjin pingsan. Tubuhnya terkulai lemas di dalam dekapan si pembuka pintu yaitu Bang Chan.






Chan segera menggendong tubuh ramping Hyunjin. Dia membawanya kembali masuk ke dalam ruangan itu. Kemudian meletakkannya di atas ranjang usang yang tersedia di ruangan itu. Diusap nya dengan lembut surai hitam Hyunjin.





Di tatapnya wajah cantik Hyunjin yang terlelap karena kelelahan. Chan tersenyum melihatnya. Hatinya tenang melihat wajah cantik Hyunjin.


Cup


Chan mengecup sekilas bibir penuh Hyunjin. Dan kemudian kembali mengusap surai Hyunjin lembut. Chan kemudian mengguncang pelan tubuh Hyunjin untuk menyadarkannya.



"Hyunjin, bangunlah. Makan dulu. Kau belum makan apapun sejak pagi."




Hyunjin membuka pelan matanya. Ditangkapnya bayangan Chan yang kini berada tepat di depannya.



"Chan!" Hyunjin langsung mendekap tubuh kekar Chan. Chan tersenyum. Kemudian dia menangkup tubuh Hyunjin dan menjauhkan sedikit tubuh Hyunjin.




"Makanlah ini Hyunjin. Kau belum makan apapun sejak pagi." Kata Chan sembari menyodorkan nampan berisi makanan untuk Hyunjin.





"Tapi aku tidak lapar, Chan. Aku hanya ingin keluar dari ruangan ini." Hyunjin terisak. Suara nya perlahan menjadi serak akibat berteriak.


Chan kembali tersenyum kepada Hyunjin. "Kau akan keluar dari sini, Hyunjin. Tapi kau harus makan dulu."



"Tapi aku ingin keluar sekarang, Chan." Pinta Hyunjin dengan wajah memelasnya.






Menggemaskan, batin Chan




"Ya tapi kau harus makan dulu, baru setelah itu kau akan keluar." Hyunjin tersenyum. Dia mengambil makanan yang telah disediakan dan mulai melahap makanan itu.



"Chan aku ingin bertanya satu hal, bolehkah?"




"Apa itu, Hyunjin?"




"Mengapa aku di sekap di sini?" Senyum yang sedari tadi bertengger di wajah pucat Chan, seketika menghilang.




"Mengapa kau menanyakan hal itu? Apakah itu penting?" Bodoh sekali saudara Chan ini menanyakan hal ini penting apa gak_____-




"Tentu aku harus tau Chan. Tidak ada alasan aku harus disekap disini!" Hyunjin menatap tajam Chan.





"Tidak ada alasan untuk kau mengetahuinya!" Seketika aura Chan berubah. Aura nya dingin, tidak hangat seperti yang Hyunjin tau.



"M-maaf Chan. Apa aku membuatmu marah?" Tangan Hyunjin perlahan lahan menyetuh pundak Chan.




Brak



Hyunjin terkejut. Chan memukul tembok tempat dirinya bersandar "Tentu aku marah Hyunjin?! Kau bertanya hal tidak penting seperti itu."





Chan bangkit dari ranjang itu. Kemudian berjalan ke arah pintu. "Cepat makan! Aku akan kembali lagi untuk mengambil piring kotormu!"




Brak







Chan membanting pintu itu dengan keras dan pergi. Tentu meninggalkan Hyunjin yang tengah menangis melihat perubahan sikap Chan tadi.















Thanks for reading. Hope u enjoy it❤❤❤❤❤❤🌼🌼🌼🌼🌼🌼😊😊😊😊😊😊😊

obsession (Chanjin)⚠️ (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang