Never be Wasted

4.1K 222 47
                                    

Kecup pundak

Kecup leher

Kecup tulang selangka

Aku mengadah otomatis di bawah sentuhan bibir hangat yang mengecup lembut sepanjang tubuh atasku.

Aku mengerjap, menyesuaikan netraku.

Tanganku meremas rambut hitam legam itu saat dirinya bermain di bagian dada. Tanpa sadar menghela nafas panas. Yoongi hyung pasti tahu aku juga menginginkannya.

Kemudian aku sedikit menunduk merasakan kepalanya mengadah. Ku tatapnya kemudian, ia pun menatapku.

"Kamu Indah," katanya, menatapku ingin.

Aku dapat melihat cahaya yang dipantulkan air kolam renang yang ada di samping kami. Di malam hari ini, Yoongi bersinar karena pantulannya.

Malam apa ini?

Aku menggigit bibir tanpa sadar, yang pasti menyapaikan sinyal serupa. "Aku mau doggy style," ucapku.

"Tak sabaran." Ia terkekeh melihatku menggeliat ingin.

Bergerak bagai budak yang berinisiatif. Menurunkan celanaku sembari menungginginya, bagai mempersiapkan hidangan utama untuk tuan santap. Mengedutkan sesekali, disusul geraman tak tahan darinya. Terkekehku dibuatnya.

Mengkilap dan bersinar. Malam hari, di bawah taburan bintang.

Seperti telah biasa, hyung memulainya dengan melicini dinding lubangku dengan pelumas. Tangannya ia keluar-masukkan di sana. Aku hanya melenguh, meremas pinggiran kolam.

Desahan keluar.

Ini gila. Bagaimana tangan bisa sebaik ini mempermainkanku?

Batang senggamaku mengacung berani, memberitahukan bahwa lubangku cepat-cepat ingin menerimanya. Berkedut sesekali, tak sabar.

"Masuki aku," mohonku.

"Pardon?"

"M-masuki aku, hyung."

Remasan berubah menjadi kepalan saat hyung akhirnya memutuskan untuk memasukiku perlahan.

Terasa penuh.

Terasa besar.

Hyung selalu kagum saat aku mampu menerima kepemilikannya dengan baik. Ia selalu memberikanku waktu untuk beradaptasi pada pedatang baru disana.

Setelahnya bergerak. Aku nyaris kehilangan akal. Rasanya sangat sempurna. Saat ia menggerakkannya, kelopak mataku memberat. Mata memutih.

Seksi sekali. Melakukannya di luar.

Aku dapat merasakan urat-urat kokohnya. Juga, merasakan bagaimana diriku mengikuti bentuknya.

Sedikit mengernyit saat ia mempercepat tempo. Kali ini main cepat. Aku menggeleng cepat, mencari sesuatu yang bisa ku remas. Yoongi hyung selalu membuatnya hebat.

Rumput di sisi kanan ku menjadi korban. Mataku memutih, meninggalkan bibirku terbuka. Kepalaku terasa kosong.

Melonglong selayaknya serigala.

Aku terantuk ke depan, mencoba untuk menyanggah tubuhku. Mengadah sedikit, kulihat Min Holly berlari ke arahku, dan menggonggong, meminta perhatian. Meminta di sayang.

Demi tuhan, di saat seperti ini?

Tepat saat aku ingin mengelusnya, Yoongi hyung menjambak rambutku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yoonmin RandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang