My Little Jiminnie (8)

6.6K 400 109
                                    

Perasaan gw pas bikin chap ini kecampur aduk pak.

Semoga kalian juga

Selamat menikmati!

________

"Hum.."

Jimin dapat merasakan perasaan hangat dari luar tubuh kecilnya, dan ia yakin penyebabnya adalah sang ayah yang kini sedang memeluknya dari belakang. Ia membalikkan badan, untuk melihat paras tampan milik ayahnya.

"Ayah.." bisiknya, sembari mengangkat tangan mungil yang kini telah dipasangkan jarum lembut yang mengalirkan cairan yang saat ini dibutuhkannya, demi pemulihannya. Ia menggunakan tangan itu untuk mengelus pipi sang ayah.

Ayahnya selalu lembut. Di saat seperti ini, adalah disaat dirinya sedang membutuhkan seseorang. Dan yang ia tahu bahwa ayahnya adalah seseorang yang selalu ada untuknya sedari dahulu.

Dan hal ini yang membuat Jimin jatuh cinta pada ayahnya sendiri, mempersilahkan sang ayah untuk menyetubuhinya demi membuatnya bahagia, menampik norma norma yang berlaku di masyarakat, karena baginya, masyarakat tak dapat mengerti perasaannya.  Menurutnya tak semua orang yang dapat mengerti perasaannya.

Sang ayah memeluk dirinya erat, membuat Jimin semakin terasa kecil di pelukannya. Ia akan selalu aman jika bersama sang ayah. Aman dari segala hal yang tak ingin ia hadapi, walau waktu terus berjalan dan dirinya harus mengahadapi hal yang baru setiap harinya, baginya, sang ayah adalah segalanya.

Ia sedikit sedih mengingat ia tak dapat melayani sang ayah di saat seperti ini. Hal itu membuatnya merasa tak berguna.

Ditambah, kini dirinya sudah tak terlihat menarik lagi bagi ayahnya, bukan begitu? Rambutnya sudah menipis.

Jimin secara perlahan melepaskan dirinya dari pelukan sang ayah. Ia menggenggam tiang infus yang tersambung ke salah satu tangannya, lalu terduduk, meninggalkan bantal yang lumayan penuh dengan helaian rambutnya yang tak sengaja terjatuh akibat reaksi obat yang disuntikkan sang dokter.

Ia menuju kebawah, tepat didepan morning woods milih ayah yang ia tahu bahwa harus dimanjakan. Walau ia hanya bisa membantunya dengan bibir tebalnya saja untuk memuaskan hastrat sang ayah.

Tanpa pikir panjang, ia membuka celana itu secara perlahan, lalu mengerjap saat milik sang ayah sudah mengacung tegas di depan hidungnya.

Ia menjilat ujungnya, lalu menuju ke batangnya, berusaha untuk membuatnya lembab, sehingga ia dapat mengulumnya penuh. Tujuannya satu. Untuk berterimakasih kepada sang ayah.

Yoongi menggeliat di tidurnya, merasakan perasaan nikmat dari kepemilikkannya.

"Jimin—" desahnya saat merasakan mulut sang anak sedang menyelimuti batangnya. Ia membuka matanya sedikit, melihat sang anak sedang mengulum kepemilikannya.

"Jimin kau.. sudah tak mual? Ah.."

Sang anak tak menjawab, malah semakin semangat untuk memanjakan milik sang ayah. Matanya menatap sang ayah, kemudian kebawah. Sebelah tangan bebasnya mengocok milik sang ayah yang tak mampu ia lahap

Namun Yoongi menyadari bulir bening dari mata sang anak, dan dirinya bingung apa penyebabnya.

"Kau kenapa?"

Rasa kecewa mulai merambat ke pikiran Jimin saat merasakan kepemilikan sang ayah menjadi sedikit lemas. Hal itu membuatnya lebih gigih untuk membuat sang ayah puas.

Yoonmin RandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang