Stockholm syndrome

7.6K 446 197
                                    

Hai kawan.
Aku kembali dengan cerita jorok lagi

rate: M

5012 words buat anda. Not my best perhaps tp sayang dibuang. Ssmoga gak bosen.

Enjoy!

______________

Dia tersenyum.

Wajah pucatnya dengan senyum mengerikan miliknya,

Dengan kombinasi saputangan berbius yang ia tekan ke hidung dan bibirku, membuat mata lebarku menjadi lemah dan pandanganku buram.

Apakah ini yang rasanya mau diculik?

Kalau iya, syukurlah.

Akhirnya aku akan bebas dari keluarga sampah ini.

.
.
.

Yoongi mengambil kembali saputangan yang ia tekan ke jalur pernafasan milik seorang laki laki yang kini tergolek di atas kasur mahal yang ia taksir terbuat dari busa lateks (beda dengan dirinya yang tidur diatas kasur murahnya) dengan mata terpejam di depannya. Ia mengerutkan dahi.

"Mengapa tak ada perlawanan?" Bisik Yoongi bingung. Ia menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal seraya melihat pemuda manis itu.

"Ah, lebih baik cepat cepat kubawa saja"

Menculik anak dari seorang DPR atas kemauannya sendiri akibat tak memiliki uang saat krisis karena musim Korona adalah apa yang sedang Min Yoongi lakukan saat ini. Semenjak terbebas dari penjara, ia yang tak memiliki siapa siapa karena telah di coret dari keluarga. Akibatnya, terlalu susah untuk memperoleh kerja jika memiliki record yang tak baik, serta ia juga tak memiliki modal untuk berjualan.

Dan beginilah, lelaki manis di gendongannya ini yang menjadi sandranya. Setelah berada di tempat ia memarkir mobil curiannya, ia memasukkan pemuda itu kedalam, lalu pindah ke kursi pengemudi untuk melesatkan mobilnya ke tempat ia mencuri mobil tersebut. Ayolah, ia hanya meminjam mobil itu sesaat.

Kemudian setelah ia merapikan kembali letak mobil itu seperti semula, ia mengambil jalan tikus untuk menuju ke tempat tinggalnya yang berada di sebuah rumah tua. Dari luar memang terlihat tak berpenghuni, namun jika kita masuk kedalam basemen lewat pintu rahasia, disitulah tepat Yoongi tinggal. Disitulah ia meletakkan pemuda manis itu di atas kasurnya.

Ia menatap wajah manis yang sandranya miliki, menyentuh pipinya, serta pundak dan lengannya. Lembut dan berisi. Terakhir menuju ke bibir penuhnya. Merah. Menggoda.

Seperti wanita.

Yoongi menggelengkan kepala, lalu memutuskan untuk memosisikan Jimin terikat di atas kursi yang telah ia siapkan dan mengambil fotonya, lalu mengirimkannya kepada ayah Jimin dengan mengancam jika mengadukan kepada polisi, ia akan membunuhnya.

Klasik bukan?

Dan sang ayah dengan cepat menanyakan nominal yang ia inginkan.

Yoongi menaikkan alisnya. Mudah juga ternyata. Untuk ukuran pejabat yang hobinya memakan uang rakyat, 10 sampai 20 juta bukanlah hal yang susah bukan?

100 Juta atau 300 juta?

Ah, 500 juta

Di transfer ke rekening dari orang yang sudah meninggal, yang belum sempat menonaktifkan akunnya, yang tentu saja telah ia beli dari seorang yang berkerja di black market.

Yoongi terkekeh, kemudian meletakkan ponselnya.

Ia merebahkan diri di atas kasur, kemudian menatap Jam yang kini menuju angka 3 pagi.

Yoonmin RandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang