"Fuck Eat!" (2)

10.5K 500 62
                                    

Aku kembali~ dengan segala kegalauan akhirnya aku kembali. Huft. Maafkan kelabilanku.

So i wish you enjoy~ rate M ya.

____________

5 cairan di kantung enema telah ia masukkan untuk membersihkan perutnya. Pikirannya melayang pada apa yang akan terjadi di rumah sang dosen dan hal ini yang membuat dirinya untuk menyiapkan "lubang senggama"nya.

Jimin menyukai dosen itu, dan ia menginginkannya. Itulah alasan dirinya selalu mengenakan celana dan baju ketat setiap pelajaran sang dosen. Ia ingin mencari perhatiannya dan ini adalah kesempatan agar sang dosen jatuh di tangannya.

Dan gilanya, ia juga mempertaruhkan nilai akhir semesternya demi mendapat perhatian Yoongi, si dosen yang terkenal dingin itu. Jimin menyentuh bibir penuhnya, membayangkan bahwa bibirnya telah disetubuhi. Jimin tersenyum senang.

Jimin melenguh saat mengeluarkan semua cairan itu dari dalam dirinya, kemudian memencet tombol flush di toilet. Ia tersenyum karena mengetahui bahwa dirinya sudah bersih.

Kemudian ia mengambil sebuah celana dalam lingrie yang ia curi dari kakaknya dan memakaikannya sebelum memakai celana panjang ketatnya. Ia juga kembali memakai baju V neck panjang, yang mengekspos leher dan tulang selangkanya. Ia meraih tas dan segera berangkat dengan angkutan umum dengan hati gembira, mengetahui bahwa dirinya "bersih".

"Aku akan membuatmu milikku, Professor.." bisiknya sambil mengunci pintu apartemennya

===

Yoongi mematikan kompornya untuk mengambil air matang yang ia rebus agar bisa ia tuangkan ke mangkuk ramen instan. Uap hangat itu mengenai wajahnya.

Hari ini sangat dingin, karena hujan yang begitu lebat. Ia terduduk di sofa sambil menyantap ramennya.

Apa aku harus menjemput Park Jimin? Pikirnya.

Yoongi kembali meraih ponselnya di kantung dan kembali men dial ponsel Jimin. Anak itu mengabarkan bahwa dirinya sudah berada di jalan satu jam sebelumnya. Bukan tak mungkin kalau dirinya tak merasa khawatir atas muridnya.

Terlebih Jimin tak mengangkat teleponnya. Tangannya yang ia buat untuk menggenggam ponsel, mengerat.

Angkatlah

Tiba tiba suara ketukan pintu menggeser perhatiannya. Lantas ia membuka pintunya

Dan saat ia mengira bahwa ibunya pulang dari arisan, malah ia disuguhkan Park Jimin yang telah basah kuyup. Yoongi tentu terkejut, namun Jimin menatapnya sambil tertawa senang.

"Halo prof!"

Melihat anak murid kesayangannya yang masih tersenyum senang, membuat Yoongi tak enak.

"Kenapa tak berteduh? Aku bisa menjemputmu"

Wajah Jimin merah padam. Mengapa mereka seperti sedang pacaran sekarang?

"T-tidak usah prof.. yang penting aku sekarang disini. A—"

Belum selesai bicara, Yoongi pergi dari hadapannya untuk mengambil handuk besar, lalu ia selimutkan ke tubuh muridnya. Mengusak pundaknya pelan dengan handuk itu. Tubuh Jimin berjengit seperti tersengat listrik saat tangan besar dan putih itu mengusanya. Matanya ia arahkan ke wajah sang profesor, menatapnya dengan tatapan yang tak dapat diartikan.

Yoonmin RandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang