Mulberry Night

8.9K 467 120
                                    

By xxxesascheffzh
________________________
Mulberry night

Terinspirasi dari AU Yojime di instagram, pffftt~ haha.

Terinspirasi dari AU Yojime di instagram, pffftt~ haha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pianis x dancer auYoonminOneshootGenre psychological romanceRate mature 21+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Pianis x dancer au
Yoonmin
Oneshoot
Genre psychological romance
Rate mature 21+








Seandainya mengubah takdir semudah memejam mata, mungkin sepertinya Jimin akan lebih memilih tak pernah lagi membuka matanya karena lebih menginginkan hidupnya berakhir. Harapan-harapan yang ia punya telah mati bersama takdir yang menertawakannya hari demi hari seolah tanpa ampun. Pada setiap derap langkah yang ia hitung saat ini, ia bertanya pada ujung sepatunya sendiri. "Mengapa hanya aku yang mengalami ini?"

Pertanyaan-pertanyaan retorik menguap bersama dinginnya malam musim gugur milik Meriseille, kota paling damai di Perancis. Meski bagi Jimin sendiri, ia belum pernah benar-benar mengerti damai seperti apa yang harusnya ia dapatkan di kota ini. Ibarat musik pengantar tidur, lantunan melodi dari permainan harpa dan seksofon seolah bersahutan mengiringi langkah layu Jimin. Benar-benar suasana yang cocok untuk mengakhiri hidup. Rasanya lagu sedih itu menyuruhnya mati, berjalan ke tengah jalan lalu menunggu mobil datang menghantam tubuh hingga hancur.

Sungguh benar adanya gambaran itu melintas di dalam fikiran Jimin. Namun pada langkah berikutnya, setelah melodi harpa itu memudar karena telah jauh, Jimin mendengar melodi baru. Jimin mengedarkan pandangannya ke sumber suara. Melodi indah yang berasal dari piano ini begitu menarik perhatian Jimin hingga ia lupa ia baru saja ingin berjalan ke tengah jalan mengantar nyawa.

Jimin terus melangkah tanpa berhenti menoleh ke kanan dan ke kiri. Saat suara itu semakin dekat, barulah netra hazel yang sembab itu mendapatkan apa yang ia cari.

Sesosok pemuda sebaya dengannya, berdiri dihadapan keyboard tunggal di pinggir jalan, dikelilingi kerumunan orang yang tak seberapa banyak namun nampak begitu menghayati. Jimin merasa pemain musik itu cukup menarik karena memiliki banyak penonton. Akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri.

Yoonmin RandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang