My Little Jiminnie (6)

8.9K 399 93
                                    

Oh dear, this story gonna be a dark story. Prepared yourself. Ah. Hardstand. You better read this one.

WARNING!! Chapter ini SEREM. Gw ngmg ini tolong diperindah. Kalo gak kuat plis berhenti baca. Gw gamau tanggung jawab.

Rape
Mature
Blood kink
Psychological thriller

I hope i can satisfy you.

Enjoy~
_______

Ada yang tahu apa yang terjadi saat seseorang terbiasa mengikuti nafsu binatangnya daripada akal sehatnya?

Maka tuhan akan merenggut akal sehatnya sebagai manusia.

"Ayah.. sak-ith"

"Bukannya kau menyukainya, Jiminnie?"

Yoongi meraba dada Jimin dan meremasnya pelan sembari menciumi leher Jimin dari belakang. Desisan Jimin terdengar ketika sang ayah mendorong dalam kepemilikannya. Badannya tersentak, namun ia menahan degan sikunya yang menyanggah di tembok kamar mandi kantor sang ayah. Terakhir Yoongi menyentil putingnya.

Yoongi membekap mulut Jimin saat dirasa terlalu berisik. Air matanya meluruh sambil menatap mata sang ayah, memohon untuk segera berhenti, sedangkan Yoongi masih menggerakkan penisnya keluar masuk tanpa ampun juga tanpa pelumas.

Karena Yoongi yakin setelah ini akan merasakan nikmat. Penyatuannya akan semakin licin.

Mungkin ia lupa bahwa Jimin tak bisa memproduksi cairan pelumas lewat anusnya. Lantas apa yang membuatnya terasa licin?

Sebercak merah menetes dari paha putih Jimin. Jimin tak ada hentinya menangis kesakitan.

Darah

Darah itu yang membuat penyatuan mereka licin. Entah sejak kapan sang ayah memiliki blood kink sehingga ia menganggap darah itu sudah biasa dalam kegiatannya.

Jimin yang dalam hidupnya hanya berharap atas kebahagiaan ayahnya hanya menahan sakit yang luar biasa di bagian anusnya. Ia sudah tahu bahwa penyatuan mereka sudah berlebihan saking sering intensitasnya. Ia juga sudah tahu bagaimana bengkak lubang senggamanya. Mungkin sudah tidak wajar jika dilihat.

Namun mendengar erangan puas sang ayah sangat membuatnya bahagia. Maka dari itu dia sebisa mungkin akan menahannya.

Namun demi tuhan, ia benar benar tak bisa menahannya. Saat sang ayah menghentaknya kuat, Jimin memekik begitu nyaringnya sehingga bisa saja luar kantor dapat mendengar mereka berdua.

Merasa terganggu, ia membalik Jimin dan menamparnya keras. Kemudian ia meletakkan sebelah tangan di rahang Jimin. Sedangkan Jimin begitu terkejut setengah mati. Matanya terbelalak melihat sang ayah. Badannya bergetar ketakutan.

"Bukankah kau yang menawarkan diri, Jimin? Kau kan yang sedari awal ingin ku setubuhi? Apa begitu sikapmu pada saat ingin ayah disetubuhi? Hm? Ini kan maumu?"

Tanpa ragu, Yoongi kembali memasukkan ke dalam anal berdarah itu dan kembali memompanya. Yoongi mendesah erotis saat melihat wajah kesakitan Jimin yang ia pandang bahwa Jimin sengaja mengundang dirinya untuk menyetubuhinya.

Walau terkadang Yoongi merasa Jimin tak menginginkan sesi bersetubuh seperti sekarang. Ada satu kata yang begitu ajaib, yang membuat Jimin kembali menurut. Kepalang tanggung. Yoongi harus menuntaskan birahinya

"Apa kau tak ingin membuat ayah bangga?"

Jimin dengan cepat menggeleng. "B-bukan begitu ayah"

Setelahnya suara penyatuan mereka terdengar nyaring senada dengan pekikan kesakitan Jimin. Bahkan ini masih menuju siang, ia harus disetubuhi lagi oleh sang ayah di kantornya.

Yoonmin RandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang