Aku nulis sambil dengerin lagu First love-Sondia, jadi baper sendiri >_<
*aku rekomen sambil dengerin juga gaes biar makin dapet feelnya hehehe...*
Author POV
Kini Jeonghan dan Seungcheol sedang dalam perjalannya menuju Aquarium yang berlokasi di Seoul. Seungcheol rela pulang setengah hari hanya demi memenuhi ajakan Jeonghan, karena Jeonghan sangat jarang meminta jika dia tidak benar-benar ingin. Tidak ada lagi Choi Seungcheol sang workaholic jika sudah menyangkut Jeonghan.
Kini mereka sedang berada di dalam mobil, dengan Jeonghan yang dengan semangatnya mengayunkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan sambil bersenandung dengan padangan menatap luar kaca mobil, tak lupa senyumannya yang tak hilang sedari tadi.
"Chollie, Chollie!! 3 hari lagi Cheollie ulang tahun! Chollie mau hadiah apa?" Tanya Jeonghan yang kini sedang tersenyum menghadap Seungcheol.
Seungcheol hanya menoleh sekilas dan kemudian mengelus rambut Jeonghan.
"Apa saja, Hannie." Ucap Seungcheol yang kembali mengalihkan pandangannya pada jalanan.
"Tidak boleh terserah!" Ucap Jeonghan yang terlihat sedikit merajuk, tapi Seungcheol malah menganggapnya lucu. Dengan alis yang dikerutkan dan bibir yang mengerucut, bisa kalian bayangkan bagaimana menjadi Seungcheol jika melihat manusia seperti jelmaan kelinci ini.
"Yasudah, aku minta hadiah lukisan yang dibuat oleh mu saja, yang paling bagus. Bagaimana?" Ucap Seungcheol.
"Hanya itu?" Tanya Jeonghan yang di balas dengan anggukan Seungcheol.
"Iya, nanti akan ku pajang diruanganku, agar aku bisa pamerkan pada orang-orang yang masuk ke dalam ruanganku." Ucap Seungcheol, Jeonghan yang terkekeh melihat Seungcheol yang melebih-lebihkan ucapannya.
..
.
Mereka sudah sampai di tujuan. Setelah membayar tiket masuk, Jeonghan langsung menyeret Seungcheol kesana kemari untuk melihat ikan-ikan. Jika tidak ada larangan untuk memberi makan ikan, Jeonghan sudah pasti memberi makan ikan-ikan itu. Seungcheol sengaja datang kesana pada hari biasa, karena jika saat hari sabtu dan minggu, sudah pasti tempat ini ramai, Seungcheol tak mau membuat Jeonghan tidak puas melihat ikan jika banyak orang. Jeonghan terlihat senang, saat melihat ikan-ikan itu, apalagi ikan yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Seungcheol tentunya mengabadikan moment ini. Ia mengeluarkan ponselnya dan memotret Jeonghan tanpa Jeonghan ketahui. Seungcheol tak berhenti terkekeh melihat Jeonghan yang terus-terus membuka mulutnya saat melihat ikan-ikan itu.
"Hannie, mau minum?" Tanya Seungcheol pada Jeonghan, Jeonghan hanya menangguk karena matanya sudah terpaku pada hewan-hewan yang tinggal di laut itu.
"Aku beli minum dulu ya? Hannie tunggu disini, okey?" Ucap Seungcheol.
"Okey, Chollie!" Ucap Jeonghan yang membuat tanda oke dengan jari-jari mungilnya.
Setelah Seungcheol pergi, Jeonghan tetap melihat-lihat ikan di depannya, namun tetap didalam lorong itu. Kerana pada saat ini, Jeonghan sedang berada di lorong, dimana Aquarium itu seperti mengitarinya. Tentunya Jeonghan tak bisa berhenti mengalihkan pandangannya kek kiri, atas dan kanan karena semuanya di penuhi dengan ikan-ikan dengan berbagai ukuran.
(cr: Pinterest)
*biar makin kebayang & baper*"Ikannya besar-besar ya.."Ucap seseorang laki-laki yang tiba-tiba ada di sampingnya, dan sepertinya laki-laki itu lebih muda dari Jeonghan.
Jeonghan hanya melirik sebentar dan tersenyum.
"Kau mahasiswa dari Universitas mana?" Tanya laki-laki itu.
"Aku bukan mahasiswa.." Ucap Jeonghan yang tersenyum kaku.
"Ah begitukah? Kau terlihat masih muda, berapa usia mu?"Tanya laki-laki itu.
"Aku 25 Tahun." Ucap Jeonghan.
"Benarkah?! Aku baru 22 tahun tapi aku terlihat lebih tau darimu." Ucap laki-laki itu, dia tersenyum pada Jeonghan.
"Perkenalkan, aku Cha Kyung Jae. Dan kau?" Ucap Seseorang yang diketahui bernama Kyung Jae itu yang mengulurkan tangannya.
"Choi Jeonghan.." Ucap Jeonghan yang membalas jabatan tangan itu, namun bisa dilihat, Jeonghan sedikit tidak nyaman.
"Aku sangat beruntung datang kesini, karena bertemu denganmu. Boleh aku minta nomor teleponmu?" Ucap laki-laki itu yang mengeluarkan ponselnya dan sedikit menyodorkannya pada Jeonghan.
Jeonghan tidak menjawab, dia bingung dengan situasi seperti ini. Karena dia sangat merasa tak nyaman saat laki-laki itu datang menghampirinya.
"Eum, ma-maaf tapi-"
Tiba-tiba Seungcheol datang dan mengambil ponsel laki-laki itu, kemudian memasukan nomor ponsel miliknya sendiri.
"Jika ada keperluan, kau bisa menghubungiku." Ucap Seungcheol yang mengembalikkan ponsel tersebut pada pemilikya.
"Oh? Kau datang kesini dengan temanmu? Aku pikir kau datang sendirian." Ucap Laki-laki itu tanpa menggubris ucapan Seungcheol.
Seungcheol menautkan jemarinya dengan jemari Jeonghan.
"Maaf aku ralat, su-a-mi-nya." Ucap Seungcheol yang mengangkat tangan kanannya dan tangan kanan Jeonghan yang memiliki cincin yang sama.
"A-ah, suaminya, maaf jika aku mengganggu. Permisi.." Ucap laki-laki itu yang kemudian pergi meninggalkan Jeonghan dan Seungcheol.
Seungcheol tak berkata apapun, ia secepatnya menarik Jeonghan. Ia ingin membawa Jeonghan pulang saja rasanya, agar tak satu orangpun yang bisa melihat wajah manis Jeonghan. Iya, Seungcheol cemburu.
"Cheollie...." Panggil Jeonghan, namun Seungcheol masih berjalan dan tak menggubris panggilan Jeonghan.
"Cheollie?" Panggil Jeonghan lagi, namun Seungcheol lagi dan lagi tak memberikan respon.
"Cheollie, Cheollie, Cheollie, Cheollie, Cheollie!" Ucap Jeonghan secara bertubi-tubi.
Seungcheol menghentikan pergerakan kakinya dan membuang nafas panjang seblum akhirnya berbalik badan dan menghadap Jeonghan.
Seungcheol langsung menghimpit pipi Jeonghan dengan telapak tangannya.
"Aku baru saja meninggalkanmu 10 menit, tapi kau hampir saja di culik oleh orang lain." Ucap Seungcheol yang kini sedikit memberi tekanan pada pipi Jeonghan hingga bibirnya sedikit maju.
"Chollie, Hannie minta maaf.... tadi Hannie ingin menolaknya tapi, tidak ada Cheollie disini, jadi Hannie bingung bagaimana cara menolaknya, tadi Hannie juga sedang berpikir cara menolaknya tapi-"
CUP
Seungcheol memberikannya kecupan.
Bukan di dahi,
Bukan di kedua pipinya,
Bukan di hidungnya,
Tapi di bibirnya.Bisa dibilang ini adalah ciuman ke-2nya dengan Jeonghan. Yang pertama hanya formalitas di depan altar agar orang-orang berpikir mereka saling mencintainya. Namun ciuman yang dia beri saat ini bukanlah untuk formalitas, tapi benar-benar untuk menunjukan pada orang-orang yang berlalu lalang melewati lorong itu, dan untuk menunjukan kepada semua orang, bahwa Jeonghan hanya miliknya seorang.
Seungcheol menjauhkan wajahnya, dan menyatukan keningnya dengan kening Jeonghan.
"Aku cemburu, kau tau?
Kau hanya milikku, mengerti?" Ucap Seungcheol yang menatap lekat mata Jeonghan.Jeonghan tak sanggup berkata-kata, dia hanya mengangguk tanda menyanggupi pertanyaan Seungcheol.
Seungcheol tersenyum tipis sebelum akhirnya meletakan pandangannya pada bibir Jeonghan.
Perlahan namun pasti, bibir mereka bertemu.
Semua yang ada pada diri Jeonghan seperti candu bagi Seungcheol. Tak ada nafsu disana, hanya lumatan lembut yang mereka beri satu sama lain.Seakan lorong itu menjadi saksi,
Bahwa mereka memang saling mencintai,
Tak ada lagi rasa untuk pergi,
Karena cinta sudah tumbuh di dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Their Story -Jeongcheol-
Romance"Jangan mengharapkan cinta dariku, Jeonghan." "Aku tau, Seungcheol. Karena hatimu hanya untuknya." Menikah karena di jodohkan oleh kedua orang tua mereka, karena janji. Seungcheol yang sudah memiliki kekasih, harus merelakan hubunganya dengan kekas...