Truth (4)

9.2K 979 82
                                    

Author POV

"Bagaimana kabarmu,sayang?" Tanya Seungcheol pada kekasihnya yang sedang menunggu pesanan makanannya datang.

"Baik tentu. Bagaimana dengan mu? Apakah Jeonghan itu macam-macam denganmu?" Tanya Doyoon.

"Tidak, dia orang yang baik. Dia bahkan tau tentang hubungan kita, dan dia merahasiakannya. Jangan selalu berpandangan buruk dengannya." Ucap Seungcheol yang menggenggam tangan Doyoon.

"Kau terus saja membelanya, menyebalkan." Ucap Doyoon yang mempoutkan bibirnya.

"Kkk~ gemasnya kekasihku." Ucap Seungcheol yang mengecup bibir Doyoon berkali-kali.

"Maaf, menganggu kalian. Ini pesanannya sudah datang." Ucap Jun.

"Terima kasih Jun." Ucap Seungcheol.

"Aish, sudah berapa kali aku bilang, aku tidak suka kacang polong?! Kekasihmu tak mengerti bahasa korea?! Haruskah aku mengatakannya dengan bahasa mandarin?!" Ucap Doyoon dengan suara yang sedikit besar dan menarik perhatian banyak orang di restoran Cina itu.

"Doyoon, kau tidak boleh seperti itu. Kan kau bisa menyisihkannya... Ini bukan masalah besar. Jun maafkan aku ya..." Ucap Seungcheol.

"Ah, tidak apa-apa hyung. Memang salahku juga kan. Maaf, aku permisi." Ucap Jun yang membungkukkan badannya dan pergi dari hadapan  sepasang kekasih itu.

"Hah, menyebalkan. Aku pergi ke toilet dulu." Ucap Doyoon dan ia langsung beranjak dari tempatnya.

Begitulah Doyoon. Selalu mengkritik, berbicara tanpa memikirkan perasaan orang lain, selalu ingin di mengerti, tidak sopan. Itulah alasan mengapa kedua orangtua Seungcheol tidak menyetujui hubungan mereka. Bahkan mereka tidak memberikan kesempatan sekalipun kepada Doyoon untuk mengubah sikapnya.

Sembari menunggu Doyoon kembali, ponsel Doyoon terus berbunyi, Seungcheol pun mengambil ponsel Doyoon dan melihat ada 3 pesan disana, dari Yao Mingming.

Yao Mingming~
Sayang, kau dimana?
Aku merindukanmu.
Aku tunggu di apartemen mu ya.

Seungcheol diam.
Ia terus mengelak, tidak mungkin kekasihnya mengkhianatinya kan?

Ia meletakkan kembali ponsel Doyoon. Tak lama kemudian, Doyoon datang dan duduk serta menyantap makanannya. Sebelum itu, ia membuka ponselnya dan tersenyum.

"Doyoon, nanti aku boleh mampir ke apartemen mu?" Tanya Seungcheol yang sebenarnya ingin memastikan apa yang ia lihat tidak lah benar.

"Ma-malam ini? Lebih baik nanti saja. Nanti appa dan eommamu akan curiga juga." Ucap Doyoon dengan  sedikit gugup.

"Begitu kah? Baiklah." Ucap Seungcheol, jujur saja pikirannya sudah diisi dengan hal-hal yang negatif, tapi dia harus mempercayai kekasihnya kan?

.

.

Mingyu POV

Melihat ekspresi Jeonghan hyung, sudah pasti ini karena perbuatan hyung bodohku. Jeonghan hyung bilang, Seungcheol hyung tidak bisa ikut makan malam bersama karena ada meeting mendadak, padahal ini sudah jam pulang kerja. Wajah Jeonghan hyung, walaupun dia tersenyum, aku tahu sebenarnya dia sangat kecewa. Bagaimana tidak? Jeonghan hyung sangat bersemangat saat memasak, karena mendengar perkataan eomma, bahwa si hyung bodoh itu yang meminta dibuatkan menu makanan ini.

Tiba-tiba ponsel ku berdering dan tertera nama kekasihku, Wonwoo.

Wonu~

'Kau sedang dirumah?'

'Iya, sedang makan bersama.'

'Tanpa Seungcheol hyung?'

'Iya, bagaimana kau bisa tahu?
Jeonghan hyung memberitahumu?'

'Tidak. Coba lihat ini.
*foto Seungcheol yang sedang
Berciuman dengan Doyoon. *
Bukankah mereka sudah putus?'
Aku bertemu mereka saat bersama
Dengan Jihoon.

'Hyung itu! Dia berbohong.
Dia bilang, dia ada meeting mendadak.'

'Gyu, kurasa appa mu
harus tahu.'

'Tentu appa harus tahu. Dia sudah
Kelewatan.'

'Aku tahu kau kesal dengannya,tapi
Jangan kau pukul hyungmu.
Bagaimanakah kau lebih muda darinya.
Mengerti?'

'Baiklah.'

"Mingyu, habiskan dulu makananmu." Ucap eomma yang menegurku.

"Nde, eomma."ucapku.

Tak lama kemudian, Jeonghan hyung mendapat panggilan dari Joo Hyun eomonim.

'Nde eomma?'
'Soonyoung sakit?'
'Anak itu...baiklah nanti aku kesana.'
'Sampai jumpa'

"Eomma, appa sepertinya aku harus ke rumah sebentar. Soonyoung sakit dan dia bilang dia ingin aku kerumah." Ucap Jeonghan hyung.

"Kkk~dasar, padahal dia hanya lebih muda 2 tahun darimu. Tapi kelakuannya seperti bayi. Eomma ikut ya? Sudah lama eomma tidak bertemu Eomma mu." Ucap Eomma yang di balas oleh anggukan Jeonghan hyung.

Tak lama, mereka pun pergi. Dan aku rasa ini waktu yang pas untuk bicara dengan appa.

"Appa, aku rasa Seungcheol hyung masih ada hubungan dengan Doyoon hyung. " Ucapku.

"Kau bercanda Mingyu? Appa sudah menyuruhnya putus dengan si Doyoon itu. Tidak mungkin dia membantah perintah appa." Ucap appa yang meminum segelas teh.

"Appa lihat ini. Wonwoo bertemu dengan  mereka yang sedang makan di sebuah restoran"Ucapku.

"Dia berbohong? Dia bilang dia ada meeting. Dia pergi makan dengan orang ini?! Anak itu benar-benar!" Ucap appa dengan geram.

"Appa, mingyu,  dimana eomma dan Jeonghan?" Tanya Seungcheol hyung yang baru saja masuk kedalaman rumah.

"Berani beraninya kau berbohong pada istrimu sendiri!" Ucap appa yang menghampiri Seungcheol hyung.

PLAK!

1 tamparan berhasil mendarat di pipi Seungcheol hyung.

Apa yang kau pikirkan?
Seungcheol hyung?
Melukai manusia sebaik Jeonghan hyung.
Kurasa kau sudah tidak waras.









Their Story -Jeongcheol-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang